[Bandung Trip] 3. Dalam Pelukan Dingin Tangkuban Parahu
Monday, September 23, 2013Kawah Ratu, Tangkuban Parahu |
Gak pake nunggu lama, si angkot
kuning pun datang. Mulanya ada beberapa penumpang lain yang duduk manis di
dalam angkot. Semakin mendekati tujuan, akhirnya di dalam angkot hanya tinggal
rombongan kami aja.
Sampailah kami di loket penjualan
tiket, si bapak sopir menawarkan untuk mengantar kami langsung sampai ke Kawah
Ratu. Beliau meminta ongkos 350 ribu PP untuk rombongan kami yang terdiri dari
8 orang (4 dewasa, 1 remaja, 2 anak-anak, dan 1 bayi). Setelah tawar-menawar
akhirnya kami sepakat dengan harga 300 ribu, plus pulangnya nanti pak sopir
bersedia mengantar kami sampai ke de Ranch. Ongkos masuk ke Tangkuban Parahu
sebesar 13 ribu/orang. Kami cuma diminta membayar 65 ribu rupiah untuk 5 orang.
Rupanya hanya orang dewasa yang dihitung, sementara si Ais, meski masih remaja,
tapi karena tubuhnya yang tinggi menjulang dianggap udah dewasa, jadinya bayar
tiket penuh.
Gunung Tangkuban Parahu merupakan
gunung stratovolcano yang tingginya 2084 mdpl. Kalau kita bicara tentang Gunung
Tangkuban Parahu, kita pasti akan langsung teringat dengan sebuah legenda yang
membungkusnya. Tentang kisah Sangkuriang yang jatuh cinta pada ibunya sendiri,
Dayang Sumbi. Karena gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi untuk membuat
perahu dalam semalam, Sangkuriang akhirnya marah dan menendang perahu sehingga
mendarat dalam keadaan terbalik. Kalau dilihat dari jauh, bentuk Gunung
Tangkuban Parahu ini memang menyerupai sebuah perahu yang terbalik. Yaa...,
namanya juga legenda... :)
Tangkuban Parahu |
Kami sampai di Kawah Ratu. Si
bapak sopir berjanji akan menunggu kami, sampai jam berapa pun kami mau. Udara sejuk langsung membelai kulit begitu kami turun dari angkot. Kebetulan sekali cuaca sedang cerah. Pengunjung hari ini cukup ramai. Kami langsung mencari spot untuk foto-foto.
Susah! Karena hampir di setiap spot cantik pengunjung sudah antri untuk
berfoto. Para pedagang yang hilir mudik juga menambah kesan semarak tempat ini.
Kakak ipar sekeluarga |
Kami baru sadar kalau hari itu
adalah hari Jumat. Untung di sini ada masjid, sehingga para lelaki bisa
melaksanakan sholat Jumat berjama'ah. Sambil menunggu para lelaki yang sedang
sholat, kami para perempuan asyik ngemil siomay. Pas banget makan siomay yang
panas mengepul itu di tengah udara yang sejuk seperti ini.
Buah strawberry berwarna merah
segar yang dijual dalam plastik mika ukuran besar mencuri perhatian kami. 20
ribu untuk strawberry dalam box besar, dan 10 ribu untuk box kecil. Setelah
tawar menawar, akhirnya kami mendapat 2 box besar strawberry seharga 30 ribu
rupiah. Jadi 1 boxnya dihargai 15 ribu rupiah. Strawberry-nya seger banget.
Sampe-sampe 1 box besar itu kami habiskan sambil menunggu para lelaki sholat
Jumat. Dan ketika mereka selesai sholat, ludes jugalah box kedua. Puas rasanya
siang itu kami makan strawberry.
Masjid di Tangkuban Parahu. |
Kami memang puas makan strawberry
di Tangkuban Parahu, tapi kami kurang puas menjelajah setiap sudut tempat ini.
Kami bahkan tidak sempat mengeksplor Kawah Domas, ataupun mengintip seperti apa
tempat yang disebut Air Keramat itu? Bepergian bersama para krucil membuat kami
tidak leluasa untuk mengeksplor tempat ini lebih jauh. Ini adalah salah satu
resiko bepergian bersama para krucil.
Pusat souvenir |
Tapi sudahlah, yang penting para
krucil senang karena mereka sudah melihat langsung Gunung Tangkuban Parahu itu
seperti apa. Dan mereka juga akan punya oleh-oleh cerita untuk dibagikan pada
teman-teman di sekolah.
9 komentar
ih enak ya murah banget stawberry-nya. Di Garut aja di kebunnya langsung masih menghitung sekilo 40 ribu.
ReplyDeleteIya teh, murah! Makanya langsung kalap..... :D
DeleteFoto-fotonya bagus semua, hebat promosinya buat pembaca ada niat mau berkunjung kesana, Suatu saat jika ada kesempatan ingin juga jalan-jalan kesana, Terima kasih informasinya sangat aktual. Di tunggu cerita perjalanan yang berikutnya. Salam sukses selalu.
ReplyDeleteMakasih bang Rud...,
DeleteDi Bandung banyak sekali tempat wisata yang keren. Saya aja belum puas jalan-jalan kesana :)
maaf yaaaa... waktu itu ga bs nemenin langsung k' ian sekeluarga... huhuhuhu... :(
ReplyDeleteeh gpp lagi.... gie kan emang lagi ada kerjaan... :)
Deleteudah dijemput di stasiun tengah malem plus dianterin ke simpang panorama itu aja udah makasih banget gie :)
ternyata terdampar di blog ini menyenangkan ... tulisan n fotonya seruuuu ... di tangkuban perahu enak makaaan : gehu, pisang goreng, minum bandrek anget ... jadi kangen ,, sama sangkuriang n dayang sumbi ...hihi :) slm kenal mba Dee An.
ReplyDeleteMakasih udah merasa senang terdampar di sini, mbak :)
DeleteKemarin kami cuma sempat ngemil siomay ama kalap makan stroberi, hehehe...
barusan ke sini mbak pas long weekned dan kecewa gunung Tangkuban Perahu banyak banget yg jualan kesannya bukan wisata alam tetapi wisata belanja
ReplyDelete