Tanda Cinta dari Ibu Muslimah
Friday, May 27, 2016
Semangat berjuang anak-anakku. Kapan pun saja, di mana pun saja langkahkan kaki di jalan yang benar. Semoga selamat dunia akhirat. Gantong, 1 Mei 2016 - Ibu Muslimah
Pesan itu ditulis oleh ibu Muslimah dalam lembaran buku Laskar Pelangi yang sengaja saya bawa dari Batam. Begitu dikabarin kalau bertemu bu Muslimah masuk dalam salah satu agenda perjalanan kami selama di Belitung, saya langsung memasukkan buku Laskar Pelangi ke dalam ransel yang akan saya bawa. Pokoknya benda yang satu itu gak boleh ketinggalan.
***
Hujan masih saja turun sewaktu bus yang kami naiki memasuki daerah Gantong. Suara bang Romi, guide kece dari Bangka Tour, yang mengabarkan bahwa kami sudah memasuki kampung halaman Andrea Hirata membuat seisi bus terbangun. Teman-teman seperjalanan saya pasti kelelahan. Karena pagi buta mereka sudah harus menyusuri jalanan ibu kota, agar tak tertinggal pesawat pagi yang akan membawa mereka ke Belitung. Lestari dan mbak Rahmi beserta dua bidadari kecilnya malah harus menempuh perjalanan dengan kereta api dari Semarang ke Jakarta.
Dan sesampainya di Belitung pagi tadi, dalam perjalanan menuju warung mie Atep, semua masih harus jalan kaki cukup jauh dan berdesakan dengan warga Belitung yang memadati kawasan Batu Satam untuk menonton pawai. Jadi wajar, begitu ada kesempatan untuk beristirahat semua pun memanfaatkannya dengan baik.
Mie Belitung ATEP
"Ini museum kata Andrea Hirata." Kami pun kompak menoleh ke kanan, mengikuti arah telunjuk bang Romi.
"Tapi sayang kita tidak bisa singgah karena museum ini sedang direnovasi. Jadi kita langsung saja ke rumah ibu Muslimah ya," lanjut bang Romi lagi.
Hujan masih menyisakan gerimis sewaktu akhirnya bus berhenti di depan sebuah rumah sederhana berhalaman luas. Saya turun paling akhir, karena sibuk membongkar ransel demi mengambil buku Laskar Pelangi, yang ternyata saya packing paling bawah. Sambil membawa buku Laskar Pelangi saya pun berjalan menembus gerimis menuju rumah ibu Muslimah.
Rumah bu Muslimah
Dipeluk oleh Bu Muslimah
Seorang perempuan berjilbab kuning berdiri di depan pintu menyambut kami.
"Ini ibu Muslimah ya?" Perempuan berjilbab kuning itu tertawa, dan langsung memeluk saya.
"Jangan disamakan dengan Cut Mini yaa..." Lanjut perempuan yang ternyata memang ibu Muslimah itu.
Huaaaa... saya excited banget. Tapi kenapa adegannya jadi begini? Dalam skenario di benak saya, seharusnya begitu bertemu ibu Muslimah, saya akan mencium tangan beliau baru kemudian memeluknya. Tapi ini? Justru beliau yang lebih dulu memeluk saya. Sumpah saya pengen nangis rasanya. Sosok perempuan yang saya kagumi dalam novel yang entah sudah berapa kali saya baca ulang itu berada di depan saya. Dan sedang memeluk saya erat. Speechless.
Saya tidak sedang membandingkan sosoknya dengan Cut Mini, yang telah memerankan bu Muslimah dengan sangat apik di film Laskar Pelangi. Saya hanya takjub. Ternyata bu Muslimah yang asli masih terlihat segar dan awet muda. Gurat kecantikan masih jelas tergambar di wajah beliau.
Bu Muslimah
Bu Muslimah mempersilakan kami masuk, dan duduk di mana saja kami mau.
"Wah.. ini siapa namanya? Mirip dengan Ikal!" Bu Muslimah tertawa melihat Lala yang sudah duduk manis selonjoran di lantai rumah beliau.
Gara-Gara si Anak Nakal
"Ini semua gara-gara anak nakal itu, si Andrea. Dia yang bikin ibu jadi begini," bu Muslimah terkekeh seraya mulai bercerita.
Bu Mus menceritakan awal mula Andrea Hirata datang menemui beliau untuk menyampaikan niatnya menulis buku tentang bu Muslimah dan sekolah mereka, SD Muhammadiyah Gantong. Bu Muslimah mengaku, sebenarnya waktu itu beliau agak lupa dengan Andrea Hirata yang aslinya bernama Aqil Barraq Badrudin. Sewaktu Andrea menyebut satu per satu teman sekelasnya, dan menceritakan beberapa kisah yang mereka lalui di SD Muhammadiyah Gantong, baru beliau ingat.
Ngeliat papan tulis ini pasti inget Ikal dan kapur tulis :D
Menurut beliau, 85% kisah dalam Laskar Pelangi itu adalah nyata. Termasuk tentang kondisi sekolah yang digambarkan sangat buruk itu. Bahkan menurut bu Mus, kondisi aslinya lebih memprihatinkan daripada yang kita saksikan di film maupun replika yang ada sekarang. Sebenarnya bu Mus sudah berniat melupakan semua kenangan tentang SD Muhammadiyah Gantong. Bukan apa-apa, karena menurut beliau terlalu banyak kenangan pahit di sekolah itu. Tapi tak disangka, justru akhirnya kenangan pahit itu berbuah manis gara-gara ulah si anak nakal bernama Andrea Hirata.
Replika SD Muhammadiyah Gantong
Pertama kali membaca buku Laskar Pelangi, anak-anak bu Mus sempat mengomel. Karena dalam buku itu diceritakan bu Muslimah sebagai sosok guru yang sangat kekurangan. Sampai-sampai harus menggunakan tepung beras sebagai bedak. Tapi bu Mus hanya tertawa menanggapinya.
Berkat si anak nakal pula, akhirnya bu Mus kerap diundang mengisi seminar tentang pendidikan di berbagai kota di Indonesia. Bahkan beliau sampai diberangkatkan umroh oleh salah seorang pembaca buku Laskar Pelangi. Dan gara-gara si anak nakal pula bu Muslimah berkesempatan bertemu dengan presiden RI yang waktu itu masih dijabat oleh bapak SBY.
Semua khusyuk mendengarkan cerita
Kami semua terpaku, asik menyimak kisah yang dituturkan oleh bu Muslimah. Kharisma beliau sebagai seorang pengajar dan pendidik tak luntur sedikit pun, meski beliau mengaku sudah pensiun sejak tahun 2012. Saking asiknya menyimak cerita beliau, sampe-sampe saya gak sadar kalo Lala yang tadinya duduk manis, ternyata sudah asik main hujan-hujanan di depan rumah bu Mus.
Lala asik hujan-hujanan. Photo by: Setianingsih Sumaryo
Pesan dari Bu Muslimah
Jangan pernah menyerah oleh keadaan. Adalah salah satu pesan dari bu Muslimah yang paling saya ingat. Beliau lagi-lagi menjadikan si anak nakal dari sekolah buruk sebagai contoh. Andrea yang hanya menuntut ilmu di sebuah sekolah kampung yang hampir roboh saja bisa menjadi orang sukses, yang membuat tanah kelahirannya dikenal orang.
Foto anak-anak Laskar Pelangi di rumah bu Mus:
Lintang, Samson, Trapani, Sahara, Kucai, Syahdan, Harun A Kiong, Mahar, Ikal
Ya, tak bisa dipungkiri bahwa pariwisata Belitung maju pesat sejak hadirnya film Laskar Pelangi. Masyarakat berduyun-duyun ingin melihat langsung keindahan pantai-pantai di Belitung yang dihiasi bebatuan granit berukuran besar. Hal ini tentu saja membuka peluang usaha bagi masyarakat Belitung. Ini salah satu wujud bakti dan cinta Andrea pada guru juga tanah kelahirannya.
Selalu bersikap jujur juga menjadi hal penting yang ditekankan oleh bu Muslimah. Dalam keadaan bagaimana pun, yang namanya kejujuran harus terus diutamakan. Beliau agak sedikit prihatin karena semakin kesini, nilai-nilai kejujuran khususnya di dunia pendidikan semakin terkikis.
Rasanya kami enggan mengakhiri pertemuan siang itu. Saya masih ingin mendengar lebih banyak lagi cerita-cerita beliau, suka duka beliau selama menjadi guru, tentang murid-murid beliau, tentang beragam penghargaan yang beliau peroleh gara-gara ulah si anak nakal, dan masih banyak lagi.
Bu Mus dan beragam penghargaan yang diperolehnya
Tapi bagaimanapun juga, kami harus pamit. Sebelum pulang, saya peluk bu Muslimah sekali lagi. Sambil melangitkan doa semoga kesehatan dan keberkahan selalu menyertai beliau.
Satu mimpi saya terwujud hari ini. Tulisan tangan bu Muslimah di lembar buku Laskar Pelangi itu adalah tanda cinta paling indah yang saya bawa dari Belitung.
Terima kasih, bu Mus...
Foto keluarga di rumah bu Muslimah
Celetukan iseng Lestari di grup WA yang bilang kalau ingin bertemu bu Mus, usaha Bangka Tour yang mengatur pertemuan ini, dan hujan yang turun di langit Gantong, adalah kolaborasi sempurna dari rencana Tuhan untuk memeluk salah satu mimpi saya. Perjalanan saya ke Belitung kali ini terasa luar biasa indah dan berkesan. Saya senyum-senyum sendiri. Tuhan selalu punya cara istimewa untuk membuat kita tersenyum bahagia ya... :)
64 komentar
Termumu bacanya, sukurlah ibu itu hidup layak kalau lihat dari rumahnya, ternyata ada foto murid2nya di rumahnya, ga jelas tp nih lihat dr hp. Ntar buka lg dr komputer, pengen juga ketemu bu Muslimah
ReplyDeleteIya ada foto² murid aslinya, ada juga foto² yang pemeran dalam film... Denger beliau cerita langsung rasanya lebih termumu kak...
DeletePesannya bu Muslimah bikin merinding pagi-pagi.. Selalu suka dengan quote Tuhan punya caraNya untuk setiap hambaNya..
ReplyDeleteIya Mandaaa... dan caraNya itu selalu indah yaaa.. :)
DeleteManda harus ketemu langsung deh ama beliau..
Ya, Tuhan selalu punya cara
ReplyDeleteIya... bener banget :)
DeleteWah, Mbak Dian pasti seneng banget ya bisa ketemu Bu Mus.
ReplyDeleteAku juga salah satu pengagum berat tetralogi novel Laskar Pelangi.
Kisah-kisahnya sederhana dan menyentuh hati :)
Waaah... rasanya bukan seneng lagi mbak Mel, tapi sueneeeeeeeng banget. Alhamdulillah punya kesempatan untuk ketemu langsung ama beliau. Makasih banget deh buat Visca Tour :)
DeleteSubhanallah, tergetar baca pesan tanda cinta dari Bu Mus. Semoga beliau sehat selalu dan saya bisa ketemu kelak, aamiin.
ReplyDeleteAamiin.. Aamiin Wan... Semoga kamu bisa ketemu langsung ama beliau..
DeleteMoral of story, jangan sepelekan anak nakal atau 'dirasa' kurang Mreka hanya perlu perhatian
ReplyDeleteBener banget mbak :)
DeleteJadi inget tokoh Harun di Laskar Pelangi, bu Mus sama sekali gak membedakan dia dengan teman-temannya yang lain...
Haru membancanya !
ReplyDeleteHihihi... saya nulisnya juga sambil terharu nih bang :)
DeleteKecantikan bu Muslimah selaras dengan kecantikan hatinya. Tuturan katanya banyak yang menyentuh hati. Ikut senang dengan mimpi mbak Dian yang terwujud :)
ReplyDeleteBener banget mbak Rien... kecantikan hatinya terpancar di wajah ya. Makasih ya mbak, udah ikut mewujudkan salah satu mimpiku.. Seneng banget rasanya..
Deletewahhh pesen ibu mus menggetarkan hati.. :-)
ReplyDeleteIya mas... saya yang denger langsung rasanya jadi terharuuuu banget
DeleteTulisan bu Muslimah pasti mirip tulisan saya, bersambung miring kekanan hehehe.
ReplyDeletebtw menarik dan inspiratif ceritanya.
thanks for sharing.
Brati tulisan tangannya bagus donk :)
DeletePesan dari bu Mus ini sayang kalo gak dituliskan :)
Makasih yaaa...
Terpana mendengar langung kata-kata bu Muslimah dengan sudut pandangnya yang menurutku 2-3 langkah lebih maju dibanding kita2 ini..
ReplyDeleteTepat ya kita berkunjung ke rumahnya.
Bener banget mas Yopie... Emang lucky banget ya kita bisa berkunjung ke rumah beliau, jadi bisa sambil liat foto-foto dan penghargaan di rumahnya :)
DeleteBener banget mas Yopie... Emang lucky banget ya kita bisa berkunjung ke rumah beliau, jadi bisa sambil liat foto-foto dan penghargaan di rumahnya :)
DeleteSenang banget ya ketemu dengan Bu Muslimah. Saya juga ingin ketemu, hiks...
ReplyDeleteIya saya seneng banget... Beliau sosok inspiratif. Semoga bisa segera ketemu beliau ya mas :)
DeleteHuaaaa namaku disebut di sini sampai dua kali *terharu*
ReplyDeletePokoknya ketemu Bu Mus itu bikin semangat lagi :*
Aku jadi tertantang nulis tulisan kedua soal beliau ;)
Ayo tulis.... Ini aku ngedraft dari kapan hari tau, baru beres sekarang :D
DeletePengen buru-buru nyelesaiin semua tulisan Belitung dan Bangka, sebelum lupa, hehehe...
luar biasa ya Bu Mus ini, juga Andrea si anak nakal yg memberikan sumbangsih bagi tanah kelahirannya.
ReplyDeleteIya mbak.. guru dan muridnya sama-sama luar biasa yaaa... Salut ama mereka
DeleteWahhh... keren mbk bisa ketemu langsung sama bu muslimah.
ReplyDeleteMoga next bisa nyusul ke belitong juga :)
Eka harus ketemu beliau.. bu Mus sosok yang inspiratif banget, Ka..
Deletembak dee yang bertemu dengan ibu muslimah...kok saya yang jadi gimaanaa gitu rasanya yah...benar lah kata mbak dee, mestinya saat ketemu, mbak cium tangan trus peluk..tpi karna nervous kali ya..jadinya lupa deh niat awalnya....
ReplyDeleteIya mbak Sarah, nervous saya dipeluk duluan sama beliau... :D
DeleteRumahnya sederhana, orangnya bersahaja, iri bisa ketemu ibu Muslimah yg asli :D
ReplyDeleteIya Pril, beliau sosok yang bersahaja banget... mudahan kamu ada kesempatan juga ketemu beliau ya :)
DeleteKayaknya gak banyak pelancong yg berkunjung ke belitung bisa dapat moment seperti ini.
ReplyDeleteIya... makanya saya bersyukur bangeeet... :)
DeleteSesuatu banget bisa ketemu dengan Bu Mus dan melihat foto anak-anak laskar pelangi. Pingin deh ke sana juga.
ReplyDeleteIya Nis sesuatu bangeeet.... Rasa seneng dan terharu pokoknya campur aduk :D
DeleteAku bisa bayangin kok Mbak, pasti bakalan mewek deh aku
DeleteAndrea hirata emang bikin Belitung jd terkenal ya, meajukan ekonomi jadinya
ReplyDeleteIya... lewat tulisan dia bisa punya andil besar buat Belitung ya.. salut banget :)
DeleteIya... lewat tulisan dia bisa punya andil besar buat Belitung ya.. salut banget :)
DeleteBeruntungnya bisa ketemu. Kalau dipandang-pandang, wajah Bu Muslimah memang mirip Cut Mini, ya?
ReplyDeleteIya bener mbak... kalo diperhatiin emang ada mirip-miripnya ya..
Deletewah asyeeek bisa bertemu guru inspiratif. kecantikannya nerkat tepung beras kali yaa, ala shinjui hehehe... pengen jg da dipeluk beliau.
ReplyDeletesalam kenal ya mbak dian. berkat bu muslimah kita bertemu. asyik tulisannya
Hehehe.. yang jelas cantiknya tuh terpancar dari hati ya mbak. Salam kenal juga mbak Yayu.. makasih udah singgah :)
DeleteBu MUs nulisnya dari hati bnaget yaa, nga sekedar selamat membaca atau apa, tapi banyak pesan moral yang disampaikan :')
ReplyDeleteIya bener mbak Rahmi... keliatan banget waktu nulis pesan tuh beliau gak asal nulis.. aku sukaaaa :)
DeleteBelitung...mau dong...
ReplyDeleteYuk yuk ke Belitung.. aku aja masih pengen balik lagi kesana :)
DeleteBu muslimah juara pokok nya, gw 4x ke belitung dan baru ketemu saat kunjungan ke 3. Seneng bisa dengerin cerita2 beliau dalam mendidik
ReplyDeleteSeneng banget ya bisa ketemu beliau... Cerita-ceritanya inspiring banget..
Deletesemoga bu Muslimah panjang umur dan terus berkenan berbagi inspirasi :)
ReplyDeleteAamiin... Aamiin ya Robb...
DeletePertanyaannya, apakah orang dapat bertamu ke rumah beliau tanpa konfirmasi dulu ya? *mengingat bingung juga mau konfirmasi kemana*
ReplyDeleteLuar biasa pengalaman mbak Dee ini. Huhuhu, mengharukan.
Sepertinya kudu bikin janji dulu Yan... dan menurut cerita beliau, biasanya beliau menemui tamu bukan di rumahnya, tapi di museum kata atau di replika SD. Jadi hari itu kami emang mujur banget :)
Deletesubhanallahh.... luar biasa bisa ketemu sama bu Muslimah
ReplyDeletesukses skali pihak tournya mengagendakan utk bisa brtemu dg beliau. bnyak petuah yg bisa diambil darinya ^_^
Iya alhamdulillah niih... kami gak salah pilih operator tour :)
DeleteSaya juga suka baca buku Laskar Pelangi mbak, Bu Mus masih terlihat cantik ya mbak
ReplyDeleteIya mbak Prima, Laskar Pelangi tuh salah satu buku favorit saya. Iya bener, bu Mus masih terlihat cantik dan segar ya :)
DeleteTernyata ini sosok inspiratif di balik kisah Laskar Pelangi. Yang menarik, malah 'murid nakal'nya yang bisa membuat beliau umroh, sampai ketemu presiden. Semoga menginspirasi murid2 nakal yang lain, hahaha.
ReplyDeleteKutipan beliau sangat membekas, inspiring sekali...
ReplyDeleteSemoga semakin banyak Bu Muslimah - Bu Muslimah lainnya di Indonesia ini...
ndak sengaja ketemu blog ini. lihat wajah beliau rasa bahagia, rinduuu. alhamdulillah bunda tampak segar dan sehat, agak berisi ya bunda 2016.
ReplyDelete