Chinese Garden ini adalah salah satu tempat favoritku di Singapura. Selain karena murah meriah, alias free entrance, taman ini juga cantik dan nyaman banget. Banyak spot-spot cantik buat hunting foto atau sekadar berfoto narsis. Sebagai tempat duduk-duduk santai sambil baca buku juga enak.
Kalau sedang berkunjung ke Singapura, coba deh mampir ke taman ini.
"I run because long after my footprints fade away, maybe I will have inspired a few to reject the easy path, hit the trails, put one foot in front of the other, and come to the same conclusion I did: I run because it always takes me where I want to go"
- Dean Karnazes, Ultramarathon Man: Confessions of an All-Night Runner
Beberapa waktu lalu, dalam perjalanan pulang dari Pantai Galang Mas, atau yang lebih popular dengan nama Pantai Ujung Barelang, saya menemukan ular ini meringkuk pasrah di pinggir jalan. Tidak sedang terluka, tidak juga mati. Melihat coraknya yang cantik, saya pun tergoda untuk mengabadikannya dalam jepretan kamera.
Setelah 394 hari bergabung di postcrossing dan Komunitas Postcrossing Indonesia, akhirnya bisa juga ngadain meet up ama temen-temen postcrosser Batam. Hehehe..., postcrosser Batam cuman ber-6, dan cantik-cantik semua... Ya iyalaaah cantik semua, wong gak ada member cowoknya kok :p
Setelah ber-bingung-ria seharian kemarin karena saya harus memilih 1 dari 21 foto-foto keren yang meramaikan TFP Ronde ke-51 bertema Peaceful yang saya selenggarakan, akhirnya saya memilih foto milik Depz sebagai pemenang di TFP Ronde ke-51 ini. Yeeeaaah.. selamaaaat! Fotonya emang peaceful bangeeeet....!
Ngeliat foto itu, membawa ingatan saya kembali pada Rinjani dan Segara Anaknya yang emang damai banget. Makasih ya, udah bikin saya kangen dan pengen balik lagi ke Rinjani, dan rasanya saya ingin memeluk seseorang bernama Rinjani, saat ini juga :)
Turnamen Foto Perjalanan Ronde 51 sudah selesai...
Pengumuman pemenangnya silakan diliat di sini [KLIK]
Gallery Foto Perjalanan Ronde 51 liat di sini [KLIK]
Pengumuman pemenangnya silakan diliat di sini [KLIK]
Gallery Foto Perjalanan Ronde 51 liat di sini [KLIK]
Sebelumnya makasih banget buat Cheila si Guru Kecil
yang udah milih si es teh manis sebagai pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ronde 50 yang lalu.
Apa sih Turnamen Foto Perjalanan itu? Turnamen Foto Perjalanan adalah sebuah permainan berantai para blogger, khususnya (travel) blogger Indonesia, sarana berbagi foto perjalanan secara kolektif. Setiap ronde, tuan rumah akan menentukan sebuah tema, dan para peserta akan mengirimkan foto perjalanan sesuai dengan temanya. Foto-foto yang masuk akan dipajang di artikel ronde. Nantinya, tuan rumah akan memilih seorang pemenang. Hadiahnya? Menjadi tuan rumah turnamen ronde berikutnya. Dan roda turnamen pun berputar!
"Harmony is a beautiful balance between mind, body, and soul measured in tender peaceful moments" - Melanie Koulouris
Postingan ini khusus aku buat untuk menampilkan foto-foto teman blogger yang udah ikut berpartisipasi meramaikan Turnamen Foto Perjalanan Ronde 51 dengan tema PEACEFUL yang aku selenggarakan. Info selengkapnya baca di sini yaa.. [KLIK]
Kalau ke Singapura, trus foto-foto ama patung Merlion, nyebrang ke Sentosa Island, trus belanja di Orchard, itu mah udah biasaaaa.... Tapi kalau ke Pulau Ubin? Pernah kebayang gak? atau jangan-jangan malah belum pernah dengar ada tempat bernama Pulau Ubin di Singapura?
Naaah, sewaktu masih tinggal di Singapura dulu, aku dan temen-temen paling suka jalan ke tempat-tempat yang boleh dibilang jarang dikunjungi wisatawan Indonesia. Seperti Pulau Ubin ini..
Yuhuuuu, LOVE JOURNEY is BACK!
Enggak terasa, Love Journey memasuki serial ke-3. Dan rasanya, kami masih saja excited untuk melanjutkan serial ini.
Dalam Love Journey#3 ini, kami mengajak kamu untuk berbagi cerita tentang suka duka traveling bersama teman seperjalanan atau bahasa kerennya travelmate(s). Traveling bersama travelmate(s) itu berarti kita menghabiskan beberapa hari dengan orang yang sama, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dan semakin lama kita menghabiskan waktu bersama, biasanya sifat asli dari masing-masing akan muncul.
Sejak saya menyewa PO. BOX di kantor pos Batam Center, paling tidak seminggu sekali saya sempatkan mengecek isi PO. BOX saya. Biasanya sih kalo gak hari Sabtu sore, ya Minggu paginya. Dan biasanya, kami gak pernah ngelewatin kesempatan untuk mampir ke alun-alun Kota Batam yang punya nama keren, Dataran Engku Putri ini.
One's destination is never a place, but a new way of seeing things -
Henry Miller
Melihat postingan di blog mbakHanna tentang GA Jalan-jalan Modal 100K yang diselenggarakan oleh Blog JalanJalan, saya langsung terprovokasi juga. Begitu membaca tulisan "MODAL 100K
MAU KE MANA?" yang ada di banner lomba itu, saya langsung pengen buru-buru
menjawab... Ada banyak tempat yang bisa saya datangi dengan modal tak lebih
dari 100 ribu rupiah.
Postingan ini udah telat banget. Tapi rasanya sayang juga kalo gak diposting... :D Jadi tetep diposting aja deh. Ini adalah acara buka puasa Engineering Deaprtment, PT. Batamec Shipyard. Setelah sebelum-sebelumnya kami selalu gagal bikin acara di Turi Beach, akhirnya kali ini kesampaian juga.
Seumur-umur, baru kali ini ngeliat acara lomba panjat pinang secara live :) Tadi sore waktu pulang dari jalan-jalan, di daerah Tanjung Riau ada rame-rame gitu. Kirain ada apa, eh taunya ada lomba panjat pinang. Pengendara motor juga mobil yang kebetulan lewat langsung menepikan kendaraannya dan ikutan nonton lomba panjat pinang ini. Seru banget..!!
Sudah lewat dari jam 12 siang ketika bus yang kami naiki sampai di
Terminal Puduraya, Kuala Lumpur. Kami segera bergegas menuju conter penjualan
tiket yang ada di lantai atas. Setelah berkeliling dari konter ke konter, beruntung
kami masih mendapatkan tiket tujuan Johor Bahru yang akan berangkat tepat pukul
1. Harganya 50 RM per orang. Lebih mahal dari tiket yang kami beli waktu
berangkat.
Malas dan ogah-ogahan. Selalu begini rasanya kalau bangun tidur di
hari terakhir liburan. Hari masih gelap ketika kami keluar dari BB Inn. Kami
ingin jalan-jalan pagi sekalian cari sarapan dulu sebelum check out dari hotel.
Tanah Rata masih lelap dalam tidurnya. Suasana di sepanjang jalan
utama, yang semalam ramai dipenuhi wisatawan, pagi ini terlihat lengang. Toko-toko
belum ada yang buka, kecuali beberapa rumah makan India yang memang beroperasi
24 jam. Dan kami pun menuju ke salah satunya.
Kalau datang berkunjung ke Cameron Highlands, sebaiknya memang
menggunakan jasa tour operator. Karena jarak antar tempat yang satu dengan yang
lain cukup berjauhan. Dan lagi, di Cameron Highlands ini tidak ada angkutan
umum seperti bus atau angkot. Jangan khawatir, karena yang namanya tour
operator bertebaran di Cameron Highlands. Anda bebas memilih yang sesuai dengan
keinginan dan budget anda.
Minggu, 28 July 2014
Jam sudah menunjukkan pukul 10:30
pm waktu Malaysia sewaktu bis yang kami naiki bergerak meninggalkan Terminal
Bus Larkin. Perjalanan dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur lancar jaya. Bus
Meridian yang kami naiki juga cukup nyaman meski kami mendapat seat paling
belakang. Semua kursi terisi penuh. Meskipun demikian, bus tidak terkesan
sumpek. Karena memang pembagian kursinya 1 seat di sebelah kiri dan 2 seat di
sebelah kanan. Kursinya empuk, reclining seat dan dilengkapi dengan sandaran
kaki. Jarak antar bangkunya juga lumayan lega.
abroad
Malaysia Trip | 1. Selalu Ada Alasan Untuk Mengubah Rencana Perjalanan
Tuesday, August 05, 2014
Lebaran tahun ini kami gak mudik.
Baik saya maupun suami sama-sama tidak punya jatah cuti. Dan sialnya, perusahaan-perusahaan
shipyard di Batam gak pernah kenal ama yang namanya cuti bersama. Jadilah libur
hari raya itu bener-bener cuma 2 hari sesuai tanggal merah yang ada di kalender
aja. Khusus tahun ini liburnya bisa jadi 3 hari, plus hari Minggunya.. :D
Telaga warna ini merupakan salah satu magnet tujuan wisata di Dieng Plateu. Daya tariknya tentu saja ada pada keindahan telaga ini. Yang mana pada cuaca tertentu, permukaan telaga warna akan membiaskan warna-warna mulai dari hijau, biru, putih, terkadang juga kecoklatan.
Perubahan warna itu karena adanya refleksi pembiasan cahaya matahari dari endapan sulfur yang ada di dasar telaga.
Aku suka memperhatikan bentuk-bentuk awan. Terkadang di mataku, awan-awan itu terlihat seperti membentuk sesuatu. Entah itu binatang, ataupun benda tertentu. Entah itu karena memang bentuknya yang menyerupai, ataukah karena aku yang terlalu berimajinasi, hehehe... Apapun itu, yang jelas aku sangat menikmatinya.
Setelah 159 hari bergabung di postcrossing, dan masih saja kesulitan menemukan penjual kartu pos di Batam, akhirnya aku memutuskan untuk memproduksi sendiri kartupos. Yeaaaayy..!!
Aku tidak sedang menunggu hujan ini reda. Karena aku sangat menikmati setiap tetesnya yang jatuh membasahi bumi. Setiap tetes yang membawa segudang cerita dari langit.
Lokasi: Pantai Ujung, Pulau Galang Baru, Batam.
Foto ini diikutsertakan dalam Turnamen Foto Perjalanan Ronde 39 dengan tema Hujan.
Tepat 143 hari aku gabung di postcrossing.com. Gimana rasanya? Sumpah! Aku nyeseeeel banget!
Gimana enggak? Sekarang tiap buka komputer, yang dicek pertama kali langsung gmail, harap-harap cemas nunggu email 'Hurray!' atau PM dari postcrosser luar yang ngajakin direct swap. Abis tuh langsung deh buka postcrossing.com, melototin postcard-postcard keceh badai yang seliweran di sana. Kalo buka faceebook juga gitu, yang langsung dilirik cuma alamat grup KPI dan grup Postcrossing. (Gimana gak langsung dilirik, lah notifikasi penuhnya cuma ama update-an dari kedua grup tersebut, hehehe...)
Gimana enggak? Sekarang tiap buka komputer, yang dicek pertama kali langsung gmail, harap-harap cemas nunggu email 'Hurray!' atau PM dari postcrosser luar yang ngajakin direct swap. Abis tuh langsung deh buka postcrossing.com, melototin postcard-postcard keceh badai yang seliweran di sana. Kalo buka faceebook juga gitu, yang langsung dilirik cuma alamat grup KPI dan grup Postcrossing. (Gimana gak langsung dilirik, lah notifikasi penuhnya cuma ama update-an dari kedua grup tersebut, hehehe...)
Selalu ada cerita yang tertinggal di tempat ini, Stasiun Lempuyangan, Jogja. Di lantai dingin stasiunnya, di bangku-bangku ruang tunggunya, di antara teriakan para pedagangnya, pun di antara sapa hangat para pengunjungnya. Setiap sudut stasiun ini akan setia menyimpan berjuta kenangan kita. Sampai suatu saat kita akan memungutnya kembali, dan menggantinya dengan cerita yang lain lagi. Begitu seterusnya...
Ini memang bukan bangunan tertinggi di Batam. Tapi keberadaannya di pusat kota Batam cukup menarik perhatian. Selain bentuk gerbangnya yang mengadopsi bentuk gerbang dari Masjid Nabawi di Madinah, dua menara tinggi menjulang yang mengapit setiap gerbangnya juga cukup menarik perhatian. Tampak mencolok di birunya langit Batam. Bangunan ini dipersiapkan untuk menyambut MTQ Nasional ke-25 yang akan berlangsung tanggal 5-14 Juni 2014 nanti.
Taman ini adalah salah satu
tempat favoritku sewaktu tinggal di Singapura. Selain karena letaknya yang
tidak jauh dari tempat tinggalku di Jurong West, akses menuju taman ini juga
gampang banget. Kalau naik MRT langsung turun aja di Chinese Garden station.
Naik bus juga bisa, ada banyak bus yang lewat di depan Chinese Garden ini. Satu
lagi yang bikin aku senang, untuk masuk ke taman ini tidak dipungut biaya alias
gratis.
Finally..! Jadi juga aku menyewa sebuah box di kantor pos pusat Batam. Ini semua demi kelancaran penerimaan postcard-postcard yang ditujukan buat aku. Lah mau gimana lagi? Udah lebih dari 3 bulan sejak aku join di postcrossing.com aku belum sekali pun terima postcard official. Bukan cuma yang official, postcard-postcard hasil swap, maupun postcard-postcard hadiah GA, gak ada yang mampir ke rumahku. Rasanya sampe gemes banget kalo lihat laporan temen-temen di KPI yang nerima postcard.
Berawal dari Sebuah Komen
Berawal dari sebuah komen di
salah satu postingan tentang buku Love Journey #1: Ada Cinta di Tiap
Perjalanan, yang intinya dia berharap ada kelanjutan dari Love Journey, tapi
isinya harus lebih tebal. Karena dia merasa kurang puas hanya membaca 18 kisah
yang ada dalam Love Journey #1
Museum ini berbeda dengan museum pada umumnya, yang biasanya menyimpan benda-benda di dalam ruangan. Di museum ini, benda-benda peninggalan itu justru diletakkan di alam terbuka. Dengan Gunung Merapi sebagai latarnya. Sehingga, kesan suram dan tertutup yang mungkin biasa dirasakan bila kita berkunjung ke museum, tidak akan kita rasakan di tempat ini.
Tinggal di daerah kepulauan, membuat aku tak asing dengan pemandangan ini. Rumah apung khas kampung nelayan. Aku selalu antusias dengan sapaan khas dari kampung nelayan seperti ini. Rumah-rumah panggung yang berdinding bilah papan berjajar manis di tepi pantai. Lengkap dengan suara debur ombak yang menghantam kayu-kayu penopang rumahnya. Apabila ditambah dengan hembusan angin yang semilir dan kicau burung, maka sempurnalah sambutan dari kampung nelayan ini.
Dalam setiap perjalananku menuju Pantai Trikora, bangunan wihara ini selalu menarik perhatianku. Bangunannya mengingatkan aku pada film-film kungfu :)
Kalau saja aku tidak naik angkutan umum, ingin rasanya aku berhenti sejenak di depan bnagunan ini, sekadar mengagumi bangunannya yang terlihat cukup megah di antara bangunan lain di sekitarnya.