Malaysia Trip | 5. Idul Fitri 1 Syawal 1435 H di Tanah Rata
Saturday, August 09, 2014
Subuh itu saya bangun dengan rasa syukur yang luar biasa. Hari ini 1
Syawal 1435 H. Kami bertiga berlebaran di negeri orang. Setelah sholat subuh,
mandi, dan berkemas, kami pun keluar kamar untuk mengisi perut. Mengikuti
sunnah Rasul untuk makan sebelum berangkat sholat Idul Fitri.
Di luar masih gelap. Kami menuju restoran India yang berada persis di
sebelah kanan hotel kami. Restoran ini memang buka 24 jam. Suami memesan roti
prata, dan saya memesan peanut waffle. Sepagi itu suasana di Cameron Highlands
sudah cukup ramai. Beberapa turis terlihat memanggul ransel, bersiap memulai
perjalanannya hari itu. Restoran Highlanders tempat kami makan pagi itu juga
mulai ramai.
Kami makan dengan santai. Dari informasi yang kami dapat, sholat ied
di Masjid Abu Bakar, Tanah Rata, dimulai sekitar pukul 08:45 waktu Malaysia. Masih
ada waktu sekitar 1 jam lebih. Perjalanan dari tempat kami menginap ke masjid
pun hanya sekitar 15-20 menit berjalan santai.
Suasana pagi itu sungguh berbeda dengan apa yang kami lihat semalam.
Jalanan terasa lengang. Baru ada satu-dua kendaraan yang melintas. Udaranya pun
masih terasa sejuk. Kami berjalan santai menuju masjid. Kami berpapasan dengan
beberapa rombongan lain yang juga sedang menuju masjid. Senangnya.. Ternyata
mereka juga adalah orang Indonesia yang bekerja di Tanah Rata. Kami pun
berjalan bersama menuju masjid.
Masjid Abu Bakar di Tanah Rata ini terletak di atas bukit. Kabarnya,
masjid ini adalah masjid yang tertua di Cameron Highlands.
Suasana di halaman masjid sudah lumayan ramai. Mayoritas jamaahnya
adalah warga India dan Melayu. Saya dan Lala segera menuju ke ruang khusus
jamaah perempuan yang ada di samping masjid. Baru satu shaf yang terisi penuh.
Baru di dalam masjid ini saya mendengar suara takbir. Tidak seperti di Indonesia, suara takbir sudah terdengar bersahutan sejak maghrib di hari terakhir Ramadhan.
Jamaah terus berdatangan. Akhirnya ruang sholat yang tidak terlalu
besar itu penuh juga. Tepat pukul 08:45 waktu Malaysia sholat Idul Fitri 1
Syawal 1435 H dimulai. Rakaat pertama, Lala masih berdiri anteng di sebelah
saya, mengikuti gerakan sholat. Rakaat kedua, dia mulai bete sambil menarik-nari
mukena saya. Karena tidak saya hiraukan, akhirnya dia pindah ke depan saya
sambil mengangkat tangannya, minta gendong :D Tapi alhamdulillah,
si Lala gak sampe merengek.
Pertengahan ceramah, saya mengajak Lala keluar. Jam di HP saya sudah
menunjukkan pukul 09:15 am waktu Malaysia. 15 menit lagi mobil dari Titiwangsa
Tour akan menjemput kami di hotel.
Rejeki Tak Terduga
Kami berjalan dengan langkah sedikit tergesa. Tiba-tiba suami saya
dipanggil oleh seorang bapak yang sepertinya adalah takmir masjid. Beliau
meminta suami mengisi data di sebuah buku, kemudian beliau mempersilakan suami
saya mengambil sebuah bungkusan yang ada di situ.
Kami bingung. Terlebih ketika kami melihat isi bungkusan itu, ada
beras 5 kg, gula pasir 1 kg, sebotol kecap manis, dan sekotak kurma. Melihat
kebingungan di wajah kami, si bapak hanya tersenyum, sambil bilang "tak
ape, itu sedekah dari masjid..."
Kami hanya melongo, dan akhirnya mengucapkan terima kasih.
Berkejaran dengan waktu sambil membawa bungkusan dengan berat hampir 7
kg itu sungguh melelahkan. Jadi kami bergantian antara menggendong Lala, dan
membawa bungkusan. Jarak yang tadinya tidak terlalu jauh, rasanya justru
berkali lipat jauhnya. Keringat pun mulai membanjiri baju kami. God, kami hanya
ingin bisa sampai di hotel sebelum mobil yang akan menjemput kami datang...
Kegaduhan yang Lain Lagi
Akhirnya kami sampai juga di hotel. Untung mobil dari Titiwangsa Tour
belum datang. Niatnya kami ingin bergegas ke kamar, dan berganti baju, trus
langsung duduk manis di lobby menunggu jemputan.
Tapi begitu masuk hotel, mbak resepsionis mengabarkan kalau kami sudah
bisa pindah kamar, karena sudah ada kamar yang kosong. Beliau langsung
menyerahkan kunci kamar yang letaknya berseberangan dengan kamar kami
sebelumnya.
Akhirnya kami sibuk pindahan, sampai akhirnya si mbak resepsionis
mengabarkan kalau mobil yang menjemput kami sudah datang. Waduuh! Jadinya kami
asal lempar aja barang dari kamar lama ke kamar baru. Yang penting semua barang
terangkut, hehehe...
Dengan perasaan sungkan, kami minta maaf kepada peserta tour lain yang
ada di dalam mobil karena sudah membuat mereka menunggu cukup lama. Dan
sepertinya mereka paham, bahwa kami baru saja selesai melaksanakan sholat ied
:)
Karena beragam kejadian itu, akhirnya saya baru teringat kalau saya dan suami belum saling meminta maaf. Tepok jidat! Akhirnya kami saling maaf-maafan
di dalam mobil yang akan membawa kami menikmati tour di hari lebaran ini. Maaf
lahir batin yaaaaa.....
Bersambung...
6 komentar
Hihi...sama Dee sibuk ngurusin lain-lain Teteh sama Abang juga kemaren lupa maaf-maafan di rumah :D
ReplyDeleteHehehe.. Kalo kata Bang Rhoma sih, THER.. LA.. LU..! :D
Deletehahahaha.....sibuk,buru2,surprise juga dapet sembako jadinya lupa belum maaf2an hehehe...seru bangettt :D
ReplyDeleteYang paling surprise itu pas dapet sembako itu mbak... Antara kaget, bingung dan pengen ketawa rasanya :)
DeleteBagaimana mbak bisa berjalan di bulan ramadan dan menyambut hari lebaran di tempat orang. Tidak terbayangkan. Terima kasih datang melawat malaysia.
ReplyDeleteSama-sama.. Terima kasih sudah singgah :)
Delete