Air Terjun Irenggolo, Sebuah Bonus Perjalanan
Monday, February 09, 2015
Gara-gara bongkar album demi ikut Turnamen Foto Perjalanan kali ini yang temanya Waterfalls, aku nemu banyak album jadul, salah satunya ini. Album foto perjalanan ke Kediri ama adek bontotku tersayang. Perjalanan yang kami lakukan sekitar awal tahun 2009 yang lalu.
Setelah sukses melakukan misi utama kami di kota Kediri, aku dan adekku merasa sayang banget kalo harus langsung pulang ke rumah. Nanggung. Jadilah kami mencari informasi, mana lagi tempat menarik yang bisa kami kunjungi. Setelah mengumpulkan berbagai informasi, akhirnya kami sepakat untuk mengunjungi Air Terjun Irenggolo dan Air Terjun Dholo. Kebetulan kedua air terjun ini lokasinya searah dan berdekatan.
Air Terjun Irenggolo berada di kawasan Besuki, sekitar 28 km dari pusat kota Kediri, dan bisa ditempuh dalam 30 menit perjalanan. Tapi ternyata kami nyasar. Lebih dari 2 jam muter-muter nyari lokasinya gak ketemu. Untung kami berdua sabar, dan gak mudah nyerah. Eaaaa....
Setelah berkali-kali tanya ama penduduk sekitar, akhirnya kami sampai juga di lokasi. Tepat sebelum jam makan siang. Dan demi mengganti energi yang terkuras setelah nyasar tadi, kami sepakat untuk makan siang dulu di salah satu warung yang ada di situ. Udaranya sejuk. Bikin makin laper juga ngantuk. Dan setelah sukses meludeskan masing-masing sepiring nasi jagung goreng, kami pun bergegas menuju ke Air Terjun Irenggolo.
Medan yang harus ditempuh lumayan juga, tidak terlalu sulit. Hanya perlu melewati jalan setapak sekitar 200 meter. Ditambah dengan udara yang segar dan pemandangan sekitar yang menyejukkan mata, membuat perjalanan menuju air terjun Irenggolo jadi terasa menyenangkan.
Air Terjun Irenggolo jatuh mengalir dari tebing-tebingnya yang setinggi 80 meter.Tebing-tebing yang dilaluinya berupa undak-undakan seperti tangga. Setelah puas berfoto dan bermain air, kami pun segera pergi. Masih ada 1 tujuan lagi, yaitu Air Terjun Dhoho yang jaraknya hanya sekitar 4 km dari tempat ini.
Dari lokasi Air Terjun Irenggolo menuju Air Terjun Dhoho sudah tak sulit lagi. Berbeda dengan medan menuju ke Air terjun Irenggolo yang merupakan jalan setapak, untuk menuju Air Terjun Dhoho kita harus menuruni ratusan anak tangga. Kabarnya sih ada 900 an anak tangga, tapi aku gak sempat ngitungin juga siih..
Baru setengah perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Untung gak jauh dari tempat kami berdiri itu ada sebuah warung yang sepertinya tidak terpakai. Kami pun bergegas menuju warung itu untuk berteduh. Beberapa pengunjung yang kebetulan lewat juga akhirnya memilih berteduh di warung itu.
Ditungguin lama, hujannya gak berenti-berenti juga, malah semakin deras. Beberapa pengunjung nekat menerobos hujan. Bukan untuk meneruskan perjalanan ke air terjun, tapi memilih balik ke atas. Kami masih bertahan menunggu hujan reda, hingga menyisakan gerimis saja.
Hari sudah sore. Kami tidak jadi meneruskan perjalanan ke Air Terjun Dhoho, dan memilih balik ke atas. Tangga yang tadi kami lewati menjadi semakin licin setelah tersiram air hujan. Untung di sepanjang jalur telah dipasang pengaman yang juga berfungsi sebagai pegangan.
Berselimut kabut
di antara kabut
Kami cukup puas dengan perjalanan hari ini. Gak masalah walau akhirnya kami gak kesampaian melihat Air Terjun Dhoho yang sebenarnya sudah tinggal beberapa ratus anak tangga lagi. Semoga lain kali ada kesempatan lain.
Lagi pula, perjalanan ke air terjun ini merupakan bonus dari misi utama kami berdua. Mau tau, apa misi utama kami berdua ke Kediri? Hehehe.. misi kami sederhana. Sekadar ingin menikmati nasi pecel di Jalan Dhoho, Kediri.
Nasi pecel pincuk Kediri
Diikutserkan dalam Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke-55 : Waterfalls. Dan yang jadi host kali ini adalah Rifqy Faiza Rahman.
12 komentar
Air terjunnya cakep banget mbak. Terlihat sangat asri dan sejuk :)
ReplyDeleteItu satenya mau dong mbaaaak :D
Iya mbak, air terjunnya cakep.. Suasananya juga enak banget. Sayang saya kurang pandai membingkai keindahannya...
DeleteSama kayak mbak Rien, terfokus ke satenya hahaha. Itu air terjunnya kayak kolam hias ya mbak Dee. Maksudku, airnya turunnya berundak-undak gitu gak langsung byuuuur *semoga paham maksudku hihihi*
ReplyDeleteMaksudnya kayak air terjun taman gitu kah, Yan... *mencoba mengerti :D
DeleteAku malah jadi pengen mendoannya, hehehe...
Duh selalu mupeng pengen foto pakai slow speed kalau lihat air terjun gini. Tapi gagal maning gagal maning. Air terjun ini klo difoto bisa mirip glacier loh.
ReplyDeleteFoto-foto air terjunnya si Rifqy yang jadi host TFP kali ini cakep-cakep ya, teh... Adem....
DeleteNasi pecelnya bikin ngiler hihiii *gagal fokus
ReplyDeleteHihihi... nasi pecel itu emang yang jadi tujuan topik utama postingan ini, mbak.. :D
Deleteair terjunnya kayak tangga yaa mba, cakeeep ..:)
ReplyDeletemba, makasih ya kartu posnya .. #syifna#
Eh udsh nyampe ya kartu posnya? Moga suka yaaa... :)
Deletenasi pecel pincuknya mbaaak e menggiurkan...
ReplyDelete:D
Itu enaaaaaak, Lu.. :)
Delete