Batal Manyun di Pulau Labun
Friday, June 19, 2015Hujan nih. Gimana gaes? Jadi pergi gak?
Prakiraan cuaca hari ini hujan disertai petir loh..
Trus gimana nih? Jadi gak?
Jalan terus. Paling hujan bentar...
Grup WA Komunitas Anak Pulau udah rame aja pagi itu. Hari itu kami berencana mau main ke Pulau Labun, satu dari sekitar 300 pulau yang ada di Batam. Kami sengaja janjian berangkat lebih pagi, soalnya lokasinya emang cukup jauh. Untuk menuju Pulau Labun, kita harus menyeberang dari dermaga yang ada di Pulau Galang Baru, pulau terujung dalam rangkaian pulau yang dihubungkan oleh 6 jembatan yang dikenal dengan nama Jembatan Barelang.
Pagi yang gelap. Awan hitam menggantung di langit bersiap menumpahkan muatannya. Kami sepakat untuk tetap pergi ke Pulau Labun. Setelah menjemput teh Lina sekeluarga, kami pun menuju ke arah Tembesi untuk menjemput 3 teman yang sudah menunggu di sana. Ternyata di Tembesi hujannya deras banget. Memanglah Batam ini, sering banget dilanda ama yang namanya hujan lokal. Kadang dalam satu daerah aja hujannya bisa gak merata. Tapi kalo melihat langit Batam yang emang gelap di mana-mana, sepertinya hari itu hujan emang bakal merata.
Hujan!
Hujan deras dan rintik gerimis bergantian menemani perjalanan kami menuju Pulau Galang Baru. Melewati jembatan demi jembatan dan hanya sesekali berpapasan dengan kendaraan lain, membuat perjalanan itu seolah tak berujung.
Sewaktu sudah memasuki Pulau Galang Baru, kami mulai mencari-cari signboard besar di kiri jalan yang bertuliskan Labun Island. Gerbang menuju Pulau Labun ada di sebelah kanan jalan. Gerbang itu selalu terkunci. Kalau kita ingin ke Pulau Labun, kita tinggal telepon aja, nanti ada orang yang akan membukakan gerbang.
Signboard Pulau Labun
Gerbang yang terkunci
Pulau Labun memang sudah dikelola sebagai tempat wisata khususnya snorkeling dan diving. Sudah dilengkapi juga dengan fasilitas seperti cottage dan rumah makan. Dan gak ketinggalan permainan-permainan air seperti banana boat dan kayak.
Tak sampai 5 menit kami menunggu, datang seorang lelaki mengendarai sepeda motor yang langsung membuka gerbang dan mempersilakan kami masuk. Dari gerbang itu tinggal ngikutin jalan aja, nanti kita bakal sampai di dermaga.
Wow! Saya dan teh Lina langsung takjub melihat kapal yang akan mengantar kami ke Pulau Labun. Kapal mancing berukuran besar, lebih besar dari kapal mancing yang biasa saya naiki. Wah! mantap nih kapalnya. Seorang lelaki mempersilakan kami naik ke kapal, dan ternyata bukan kapal mancing besar yang kami kira tadi, melainkan pompong yang ada di sebelahnya. Hahaha.. pompongnya dari tadi gak keliatan, ketutupan kapal mancing. Jadilah kami harus 'mampir' dulu di kapal mancing itu sebelum 'lompat' ke pompong yang ada di sebelahnya.
Tuuuh.. pompong di sebelahnya gak keliatan kan?
Numpamg nampang di kapal mancing
Berangkaaaat...!
Gelap banget kan...
Hujan masih menyisakan gerimis. Langit masih berselimut mendung. Pompong yang kami naiki melaju menuju Pulau Labun. Tidak jauh, hanya sekitar 5 menit di atas pompong, deretan cottage di Pulau Labun sudah ada di depan mata. Awan gelap membuat sambutan kali ini terasa muram.
Jejeran cottage di Pulau Labun
Karang-karang dilihat dari atas dermaga
Saat kami sampai, air laut sedang surut. Jadi karang-karang yang ada di bawah kami terlihat jelas dari atas dermaga Pulau Labun. Cakep! Coba cuaca cerah, pasti bakal kelihatan lebih cakep nih. Kami berjalan ke arah pantai. Menurut bapak yang kami temui, di pantai ada meja dengan bangku kayu, juga hammock untuk bersantai.
Rupanya sedang ada pembangunan di pulau ini. Pondasi-pondasi bangunan terlihat masih dalam pengerjaan. Katanya sih, pihak pengelolanya akan menambah jumlah cottage di pulau ini. Karena itulah untuk menuju pantai kami harus naik turun tangga kayu. Tangganya pun bermacam-macam, mulai dari yang lebar lengkap dengan pegangan dan kayu buat pijakan, sampai yang ukurannya kecil cuma bisa dilewati 1 orang, tanpa ada pegangan pula.
Karena sedang surut, ditambah langit yang sedang mendung, pemandangan pantainya jadi terlihat muram. Masing-masing langsung sibuk ambil posisi untuk bobo-bobo cantik di hammock. Dua bocah, Lala & Chilla udah sibuk ama ember kecil dan mainan pasirnya. Seru banget mereka berdua. Kak Rina yang baik hati langsung sibuk menyediakan teh hangat untuk kami semua. Kakak yang satu ini emang juara! Kalau ada acara jalan ke pulau, kompor kecil dan nestingnya gak pernah ketinggalan.
Lautnya surut
Udah tersedia meja, juga hammock
Teh anget udah siap
Dua bocah asik main pasir
Ada yang pacaran di hammock, hahahaha...
Pas lagi pada tidur-tiduran di hammock masing-masing, perlahan tapi pasti, awan-awan gelap yang tadinya bergelayut manja di langit Batam, mendadak pergi sampai akhirnya langit pun cerah. Perubahan warna di langit juga membawa perubahan di wajah para personil. Semua mendadak semangat untuk nyebur-nyebur cantik, apalagi air lautnya pun sudah mulai pasang.
Langit mulai cerah, air laut mulai pasang
Kami pun berkemas dan berjalan ke arah dermaga. Huaaaa... kami semua pun takjub! Betapa langit yang cerah mendadak bisa memoles tampilan Pulau Labun yang beberapa saat lalu terlihat muram. Gak mau melewatkan moment, saya pun berjalan ke arah cottage sambil tak henti mengarahkan kamera ke berbagai sudut pulau ini. Semua keliatan cakep!
Before
After
Viewnya jadi cakep waktu cerah
Ini cottagenya
Ada yang dapet ikan
Nyebur cantik dengan view kayak gitu...
Si Lala enjoy banget berenang di laut
Cieeee.....
Yang sibuk ngosongin memory card, hehehe...
Enak beneeeer....
Pulau Labun
Jembatan 6, Pulau Galang Baru.
Telp : +628 527 813 9579
Website : www.labun-island.com
22 komentar
Pemandangannya bagus juga yaa :)
ReplyDeleteIya... pemandangan di atas laut dan di bawah laut sama bagusnya :)
Deletekece banget pas cerah.... langitnya langsung ngejreng gitu. pengen nginep euy...
ReplyDeleteKatanya kalo nginep sekamar boleh rame-rame kok... sekamar rame-rame Anak Pulau.. hahahaha...
Deletebener banget tuh judulnya BATAL MANYUN...hahahah
ReplyDeletesaya yng berterimakasih atas diberikan kesempatan untuk halan2 bersama para pecinta Alam yang baik hati...dan berharap akan diajak lagi kemana mana...xixixixi ngarep.com
Iya mbak Sarah... Muka-muka kita juga langsung pada cerah ya... hahaha...
DeleteAbis lebaran kemana lagi kitaaaa?
Embeeer....duh itu yang lagi pacaran ikut-ikutan di shoot juga :D
ReplyDeleteHahahaha.. itu yang lagi pacaran serius bener... :D
Delete300 pulau? Banyak banget mbak. Lebih banyak dari pulau-pulau di Kepulauan Seribu Jakarta. Seingatku nggak sampai 200 pulau di Kep Seribu.
ReplyDeleteEnak banget tinggal di Batam, tinggal nyebrang sana sini kalau mau wisata pulau ya.
Langitnya ceraaaah. Anak-anak ceria banget main pasir. Seru ya bertualang rame-rame gitu. Kalo ke Batam aku mau dong ikut he heh
Oh ya, terumbu karangnya cantik2.
Iya mbak... kalo gak salah tepatnya 302 pulau. Itu cuman di wilayah Batam aja looh, belum termasuk wilayah Kepri lainnya. Yuk ke Batam mbak, ntar kita island hopping rame-rame....
DeleteEmber plus mainan pasir itu wajib dibawa pokoknya, selalu ada di dalem mobil siiih, gak pernah diturunin, hehehe...
Dimana-mana anak kecil suka banget main pasir ya, Mbak. Tinggal bawa ember kecil dan sekop, mereka bisa asyik2 sendiri, deh... ira
ReplyDeleteBener banget mbak Ira... kalo udah main pasir seru banget...
Deletejernih airnya, jadi pengen berenang di sana
ReplyDeleteYuk ke Batam :)
Deleteohhhh aku ngerti sekarang, Jadi rekreasi bersama ini buat "pacaran" lagi buat para ortu, jadinya anaknya disuruh sibuk sendiri mainan ember sama Pasir.... hmmmmm Terlalu :)))) Seneng ya bisa piknik bersama.
ReplyDeleteKaya' baby ya diriku di hamock :-D
ReplyDeletebener-bener traveller family kalian ini, salut ama Lala berani nyemplung di laut!
ReplyDeleteGeli geli gitu ya pacaran di hammock :D
ReplyDeleteEh betewe nangkap ikannya pake tombak itu mba?
cottagenya bawahnya beneran cuma disangga kayu2 gitu ya mbak?
ReplyDeleteahhhhh mupeng pengen snorkelingan disana mbakkk...
ReplyDeleteayo bawa aku kesana...
belum pernah maen kesini, pingin nyoba lahh,
ReplyDeleteMas itu, harga cottage nya per malam berapa ya? Kemudian utk naik perahu nya biayanya berapa ya? Aiihhhh kalo ke batam mau donk saya jugak diajak :D sharing cost :D
ReplyDelete