Mudik ke Surabaya berarti saatnya memanjakan lidah dengan aneka kuliner favorit. Ya, gimana ya.. namanya juga hidup di rantau. Kadang suka kangen ama kuliner khas kampung halaman. Emang sih, di Batam sudah mulai ada yang jual aneka makanan khas Jawa Timur, seperti soto Lamongan, tahu campur, lontong balap, rawon, atau pecel. Rujak cingur juga ada di Batam, tapi kadang cingurnya diganti krecek, jadi ya rasanya tetep aja ada yang kurang.
Boleh jadi nama Pulau Galang menjadi terkenal sejak peristiwa itu. Peristiwa di mana pulau kecil yang berada di ujung Pulau Batam ini menjadi salah satu tempat yang dijadikan 'rumah' oleh para pengungsi Vietnam yang melarikan diri dari negaranya pasca perang saudara di Vietnam pada tahun 1979 yang lalu.
Pulau Air Raja. Namanya boleh jadi tak tercantum dalam peta. Tapi ternyata, pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kecamatan Galang ini menyimpan sebuah situs peninggalan sejarah, yaitu dua buah perigi yang diberi nama Perigi Air Raja. Kisah lengkap tentang perigi ini tertulis pada tembok di depan bangunan perigi. Memudahkan siapa pun yang berkunjung kesana untuk mengetahui kisah di balik perigi tua ini.
Wajahnya manis. Rambut panjangnya diikat ekor kuda. Sorot matanya cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Senyumnya malu-malu ketika pertama kali menyapa saya. Gadis manis itu bernama Putri. Gadis manis inilah yang 'menampar' saya di Pulau Akar. Darinya pula saya mendapat banyak hikmah dalam perjalanan kali ini.
Beberapa tahun lalu, saya pernah merasakan serunya merayakan Idul Adha di sebuah kampung kecil di seberang Kota Krabi, Thailand. Seluruh penduduk kampung itu adalah muslim. Dan saya beruntung bisa merasakan salah satu hidangan istimewa mereka, yang katanya hanya dimasak dua kali dalam setahun. Hidangan apa itu?
"Mbak Dee udah nyobain pizza panties belum?" tanya Mitha teman kerja saya beberapa waktu yang lalu. Saya hanya menoleh sebentar, menggeleng, kemudian kembali menghadap komputer.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
Ditraktir makan dimsum pastinya gak ada yang nolak donk.. Apalagi kalo modelnya buffet all you can eat. Pastinya pada hepi banget menyambut traktirannya. Tapi traktiran kali ini bikin sedih juga siih.. Soalnya ini traktiran farewell salah seorang temen kantor. Dan kali ini yang punya hajat (baca: mau resign) adalah Ashwin, teman yang pernah saya ceritakan di sini.
batam
Cieeee.. Batam Blogger Nyobain OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite Looh...
Sunday, September 20, 2015
Hari Rabu, 16 September 2015 yang lalu saya dapet undangan dari OPPO untuk menghadiri event Hands-on Experience OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite. Yang diundang bukan cuma saya sendiri, tapi juga temen-temen Batam Blogger dan beberapa rekan media. Seneng? Bangeeet! Etapi, pas ngeliat kalender, tanggal 16 September itu kan hari kerja ya? Waduuh! Sebagai pekerja yang miskin kuota cuti begini saya jadi bingung juga.. Jatah cuti saya untuk bulan ini sudah habis, sodara! Hiks! #eaaacurcol
Mumpung lagi pada rame ngomongin Everest, saya mau ikutan ngeramein juga aaah.. Mau cerita dikit tentang perjalanan saya dua hari menjelajah Himalaya pada tahun 2011 yang lalu. Bukan mendaki mount Everest siih, saya hanya 'mencicipi' puncak Renjo La Pass (5350 m) dan Kongma La Pass (5535 m). Setelah jenuh dengan segala rutinitas, perjalanan ini merupakan bonus istimewa untuk diri saya sendiri. That was a really an amazing journey!
Masa depan bukan hanya milik mereka yang tinggal di kota,
anak-anak di pedalaman juga berhak bermimpi dan mempunyai cita-cita setinggi langit.
Mereka juga berhak jadi orang hebat - adventurose
Sabtu, 12 September 2015. Menjadi hari yang akan selalu saya kenang dalam perjalanan hidup saya. Adakah sesuatu yang istimewa? Jawabnya bukan hanya ada, tapi banyak! Ya, terlalu banyak yang istimewa yang terjadi pada hari itu. Sampai-sampai saya bingung harus mulai bercerita dari mana.. hehehe...
“Mbak, kita ini mau tes masuk kerja atau mau jadi anak kos, sih?” tanya seorang cewek dengan dandanan gotik. Bukan, ini bukan Zaskia Gotik. Dan dia, nggak mahir goyang itik. Tapi, memang dandanannya ala-ala gotik gitu.
“Kita mau mengadakan tes untuk penerimaan kos. Maafkan saya, kos ini baru. Dan saya punya misi dan visi untuk kos ini. Saya hanya ingin memastikan kalian itu benar-benar jomblo,” jawab Rania.
Blog Contest
Dusun Sade Bukan Hanya Cerita Tentang Kawin Culik dan Tenun Cantik
Sunday, September 13, 2015
is like a tree without roots - Marcus Garvey
Keindahan dan pesona Lombok tak perlu diragukan lagi. Bentang alamnya begitu memukau, indah. Kulinernya tak hanya membekas di lidah, tapi juga di hati. Dan mengunjungi Lombok, rasanya tak lengkap kalau tidak mampir di Dusun Sade, dusun tradisional Suku Sasak yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Sebuah dusun yang masih mempertahankan adat-istiadat, tradisi, budaya, serta kearifan lokalnya.
Memanfaatkan momen kumpul keluarga yang belum tentu setahun sekali ini, hari itu kami memutuskan untuk piknik bareng. Hahahaha bahasanya, padahal mah cuma sekadar pengen makan siang di luar atau sambil jalan kemana gitu aja kok... Mumpung yang kerja masih pada cuti, trus yang dari luar pulau juga masih pada belum balik...
Berkunjung ke Minangkabau Village merupakan salah satu cara mempelajari sejarah dan budaya Minang dengan lebih menyenangkan. Bukan hanya mempelajari lewat benda-benda yang dipamerkan di dalam rumah gadang, tapi kita bisa merasakan sensasi sejenak menjadi urang awak dengan berdandan ala anak daro dan marapulai.
Masih belum bisa move on dari acara kopdar ama temen-temen blogger di Semarang niih.. Jadi ceritanya sekalian dibagi aja ke media. Kali ini ngomongin tentang kulinernya dulu, mie kopyok dan es pankuk. Kalo penasaran seperti apa sih mie kopyok dan es pankuk itu? Dateng aja langsung ke Semarang yaa.. atau silakan dibaca di sini deh... [KLIK]
Berbicara tentang Jogja gak akan pernah ada habisnya. Segala yang ada di kota pelajar ini seolah memang merupakan magnet yang bisa menarik siapa pun untuk kembali. Entahlah, setiap berada di kota ini saya selalu merasa bahwa waktu seolah berjalan lebih lambat, bahkan terkadang terhenti beberapa jenak. Seolah memahami bahwa saya selalu perlu waktu lebih lama untuk memungut dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah saya tinggalkan dan terserak di setiap sudut kotanya...
Model: Hendro. Foto by: Andhi Kusuma
Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget - anonymous
Tinggal di daerah kepulauan itu banyak asiknya. Salah satunya adalah bisa sering-sering island hopping. Mau ke pulau mana aja, tinggal tunjuk. Seperti acara Fun Day Kelas Inspirasi Batam kali ini. Rencana awal mau ke Pulau Mencaras, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya ganti tujuan ke Pulau Bali. Tapi ternyata, Pulau Bali yang sekarang bukanlah Pulau Bali yang dulu #apasiih...