Mengenal Ular Lebih Dekat Bersama Sioux
Thursday, November 19, 2015
Minggu pagi, 8 November 2015 lalu ada pemandangan tak biasa di Khazanah Plaza Sukajadi, Batam Center. Beberapa orang pemuda terlihat sibuk mengusung kotak-kotak kaca berisi ular ke lantai 3 mall yang merupakan pusat busana muslim di Batam. Di Khazanah Plaza lantai 3 sedang berlangsung acara Nunasa Ular yang merupakan program rutin dari Sioux, sebuah yayasan yang khusus mempelajari tentang ular di Indonesia. Yayasan ini telah berdiri sejak 12 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 23 November 2003.
Di ulang tahunnya yang ke-12 ini, Sioux menyelenggarakan Nuansa Ular di 12 kota di Indonesia mulai bulan September sampai Desember 2015. Kota-kota yang disinggahi dalam rangkaian roadshow Nuansa Ular kali ini adalah Tangerang, Bekasi, Jakarta, Batam, Malang, Depok, Bogor, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Sukabumi, dan Lampung. Dan Batam, merupakan kota ke-4 dalam rangkaian roadshow ulang tahun Sioux tahun ini.
“Sioux memilih menggunakan program Nuansa Ular sebagai salah satu rangkaian acara ulang tahun, dengan harapan cakupan masyarakat yang ditemui dapat lebih luas lagi. Sehingga program mengenal dan mengetahui ular lebih dekat bersama Sioux dapat lebih luas disebarkannya,” ujar Owien, Direktur Pelaksana Sioux.
Nuansa Ular diselenggarakan lebih dari sekadar perayaan ulang tahun Sioux, tapi juga memperkenalkan ular dan mengubah paradigma negatif masyarakat tentang ular. “Melalui Nuansa Ular diharapkan peserta paham karakter ular dengan benar dan menjadi pemateri dasar kepada masyarakat sekitarnya,” kata Aji Rachmat, founder dan ketua Yayasan Sioux.
Aji Rachmat, salah seorang founder Sioux menyampaikan materi identifikasi
Identifikasi ular
Nuansa Ular merupakan sebuah sarana memperkenalkan ular Indonesia kepada khalayak umum dengan latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi pendidikan, maupun latar belakang ekonomi. “Nuansa Ular terbuka bagi siapa pun, untuk anak-anak usia sekolah dasar sekalipun, walau harus tetap didampingi orang tua mereka,” tambah Owien.
Anak-anak SD lagi serius nyimak
Workshop Nuansa Ular dikemas untuk memberikan informasi mengenai biologi ular, bagaimana cara mengidentifikasi dan mengenali jenis-jenis ular, bagaimana memberikan pertolongan pertama pada korban gigitan ular, dan cara menangani ular secara sederhana maupun menggunakan proper equipment bila bertemu dan ketika harus berinteraksi dengan ular.
Ada yang mau nyoba digigit boiga?
Pada ulang tahun ke-12 ini, Sioux juga lebih mempertegas kampanye yang selalu didengungkan Sioux, yaitu #JanganBunuhUlar dan #JanganMakanUlar. Kampanye ini merupakan salah satu upaya Sioux untuk melindungi ular dari kepunahan akibat ketidaktahuan masyarakat tentang ular.
Acara Nuansa Ular di Batam dihadiri oleh rombongan anak-anak pramuka dari Sekolah Dasar di Batam, komunitas Reptile Age Batam, komunitas pecinta reptile Tanjungpinang (Treploc), juga peserta umum dari berbagai kalangan. Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh materi yang disampaikan secara fun oleh para instruktur Sioux.
Foto bareng komunitas Treploc dari Tanjungpinang
Dalam event ini, saya kebagian tugas menjadi ketua regional Batam. Pengalaman pertama ngadain event nih. Perasaannya campur aduk banget. Alhamdulillah, temen-temen Reptile Age yang ngebantuin saya di kepanitiaan ngebantu banget. Makasih atas supportnya, gaeees.. Tanpa bantuan kalian mungkin Nuansa Ular di Batam hanya akan jadi wacana saja :)
Saya pertama kali mengenal Sioux juga lewat event Nuansa Ular di Malang, tahun 2009 lalu. Nah sejak itulah, saya jadi makin tertarik untuk belajar tentang ular. Cuma sayangnya, kesempatan saya untuk belajar terbatas karena kendala jarak. Makanya waktu ditawarin buat jadi PIC Nuansa Ular di Batam, saya langsung bersedia. Ya, harapan saya sih para peserta bisa ngerasain seperti apa yang saya rasain waktu pertama kali ikut Nuansa Ular di Malang dulu. Nuansa Ular ini sebuah edukasi yang keren banget kalo kata saya.
Dan alhamdulillah juga, event Nuansa Ular di Batam kemaren menghasilkan 5 anggota baru Sioux, yang dikenal dengan sebutan muscle. Maksudnya, para muscle ini bisa jadi otot penggerak bagi Sioux untuk membantu mengubah paradigma masyarakat yang selama ini keliru tentang ular.
Kenalan ama Abeng, iguana milik anggota komunitas Reptile Age Batam
Snake Handler
4 komentar
Bace ini kaki sampe tengkuk langsung merinding disco. pingin elus elus kulit mulus si ular. tapi lihat langsung jingkrak jingkrak. hehehe
ReplyDeleteMoga kpn2 bisa ketemu sama team sioux ya, biar bisa elus elus ular :)
Aku masih apa ya dibilang takut sih nggak terlalu, pokoknya belum suka dekat-dekat sama ular.
ReplyDeletemba deee.. geliiii lihatnyaaaa...
ReplyDeleteMba deeee, aku mau tips tips ketemu ular yaaaaa
ReplyDelete