Tergigit Ular? Yuk, Pelajari Cara Penanganan Pertama Gigitan Ular
Tuesday, November 24, 2015
Selama ini, ular sering dianggap sebagai hewan paling berbahaya. Bila bertemu ular, hal pertama yang terpikir pastinya HARUS DIBUNUH! Dan bila sampai tergigit, pasti akan segera melakukan penanganan gigitan yang terkadang berlebihan. Akibatnya justru akan fatal serta merugikan manusia itu sendiri. Demikian pula jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang lebih fatal bagi korban.
Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang digigit. Semakin baik ‘pertahanan’ alami atau antibody yang dimiliki, dan semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang rasanya dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau sedang dalam kondisi tidak fit karena kecapekan atau sakit
Prinsipnya, walaupun digigit ular, JANGAN TERGESA MEMBUNUH ular tersebut.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila sampai tergigit ular:
1. JANGAN PANIK!
2. Amankan posisi penolong dan korban
Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu ‘lagi’, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.
3. Imobilisasi pasien dan lakukan pembalutan elastis
Pembalutan dilakukan di atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung
4.Tenangkan korban
Jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung
5.Kenali ular yang menggigit
- Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisanya terhadap manusia.
- Untuk mengenali jenis ular yang menggigit, bisa diperhatikan bekas gigitannya:
- Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka nayak berarti tidak berbisa
- Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan mematikan. Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri-ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk dibawa ke bagian medis.
6. Lakukan tindakan pertolongan pertama
Penanganan gigitan ular tidak berbisa.
Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.
- Lepaskan pembalut elastis
- Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)
- Beri obat antiseptik.
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
- Ingat! ular tidak perlu dibunuh.......
Penanganan gigitan ular berbisa menengah
Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas-dingin sekitar 2 sampai 7 hari.
- Lepaskan pembalut
- Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
- Beri antiseptik
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
- Usahakan korban beristirahat sebentar
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan
- Ingat! ular tidak perlu dibunuh.........
Penanganan gigitan ular jenis raksasa, ular python
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.
- Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring
- Hentikan Pendarahan! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet.
- Istirahatkan dan tenangkan korban
- Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi.
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan
Ingat!
- ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.
- saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka! Perhatikan juga belitan ular.
Penanganan gigitan ular berbisa tinggi
Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.
Efek gigitan pada umumnya :
- Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
- Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
- Mulut terasa kering
- Pusing, mata berkunang - kunang
- Demam, menggigil
- Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.
Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:
- Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
- Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
- Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring. Ingat! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.
- Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut ke arah luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati-hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat khusus snake bite kit, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll....
- Tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.
- Proses itu dilakukan berulang–ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.
- Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)
- Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.
- Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka cepat kering.
Mengeluarkan darah menggunakan snake bite kit
Ingat! Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti diatas. Jika yang diserang hanya syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.
7. Perlakuan untuk korban:
- Jangan beri minuman beralkohol
- Korban tetap berusaha untuk sadar
- Berikan semua jenis makanan dan minuman yang bergizi
- Jangan bergerak berlebihan, istirahat yang cukup
- Jika perlu, segera evakuasi ke rumah sakit
Save our Snake!
Jangan bunuh ular yaaa... ;)
Note:
Sumber makalah Nuansa Ular Sioux
Foto-foto adalah dokumentasi pribadi waktu acara Nuansa Ular di Malang tahun 2009
7 komentar
Trus aku baca ini tegang, merinding... kaki sama tangan langsung keringetan.
ReplyDeleteBunuh Ular ini JIKA terpaksa aja ya mbak, klo kita nggak ngenali jenis ular. otherwise let them go... dimaafin.
Kalau yang gigit "ular" berbisa yang bikin bengkak hati gimana ? *Dibalangbesek
merinding baca nya
ReplyDeleteKita selama ini udah main bunuh aja kalo liat ular :-(
ReplyDeleteEmang perlu edukasi yang intens ya di tengah masyarakat.
Ya kadang ular dan manusia harus dipisah.....kalau tidak dibunuh nanti ular itu membunuh......di sawah - sawah banyak ular akhirnya hilang....meskipun ada.....para petani mampu hidup berdampingan.....pada saat panen misalnya...ular-ular itu diusir terlebih dahulu...yang ga mau pergi pasti mati
ReplyDeleteNice info nie.bagi para pendaki yg biasa hangout ny di hutan" hehehe
ReplyDeleteinfonyaa baguss bangettt,, tapi geliii kalau sama ularrrr *teteup
ReplyDeleteDuh amit-amit, jangan sampai sih digigit ular, yang gak berbisa sekalipun, bisa trauma sepanjang hayat. Btw, infonya bagus nih mbak, saya reshare di sosmed saya ya.
ReplyDeleteterimakasiiiih ...