Pulau Mubut Darat Diam-Diam Bikin Terpikat
Friday, December 25, 2015
Hujan deras yang mengguyur Batam sejak pagi hanya menyisakan gerimis sewaktu kami melintasi Jalan Trans Barelang menuju Sembulang. Sembulang ini adalah sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Galang. Lokasinya berada di Pulau Rempang. Tepatnya beberapa kilometer setelah melewati jembatan 4, di sebelah kiri jalan ada sebuah gapura bertuliskan Desa Sembulang. Ikuti saja jalan itu, dan nikmatilah perjalanan melewatinya. Dari gapura itu, jaraknya masih sekitar 10 kilometer lagi untuk sampai di pelabuhan Sembulang.
Untuk mengisi liburan Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 24 Desember ini, saya, suami, Lala, kak Rina (www.jalanrina.com), dan Elliot, teman spesialnya kak Rina yang berkebangsaan Inggris, mau main ke pulau. Tujuan kami pagi itu adalah Pulau Mubut. Pulau Mubut ada 2, Mubut Darat dan Mubut Laut. Di Pulau Mubut Laut ada penduduknya, sedangkan Pulau Mubut Darat adalah pulau kosong. Dan pagi itu, tujuan kami adalah Pulau Mubut Darat. Untuk menuju ke sana, kami harus naik pompong dari pelabuhan Sembulang. Gerimis masih turun, sewaktu kami sampai di parkiran yang berada tak jauh dari dermaga.
Saya langsung menghubungi pak Adi, pengelola Pulau Mubut Darat. Sehari sebelumnya saya memang sudah janjian dengan beliau. Tak menunggu lama, pak Adi pun datang dan langsung mengajak kami menuju dermaga, karena pompong yang akan membawa kami ke Pulau Mubut Darat sudah siap.
Awalnya saya mengira hanya kami berlima-lah yang akan diantar ke pulau, ternyata ada rombongan lain juga yang akan berangkat bersama kami. Kami cukup takjub juga dengan bawaan mereka. Selain membawa berkotak-kotak tupperware yang sepertinya berisi lauk, mereka juga membawa 2 kardus air mineral, setoples besar kerupuk, dan berbotol-botol sirup. Dan yang paling bikin kami melongo, mereka niat banget sampe bawa-bawa magic jar.
Saya langsung menghubungi pak Adi, pengelola Pulau Mubut Darat. Sehari sebelumnya saya memang sudah janjian dengan beliau. Tak menunggu lama, pak Adi pun datang dan langsung mengajak kami menuju dermaga, karena pompong yang akan membawa kami ke Pulau Mubut Darat sudah siap.
Awalnya saya mengira hanya kami berlima-lah yang akan diantar ke pulau, ternyata ada rombongan lain juga yang akan berangkat bersama kami. Kami cukup takjub juga dengan bawaan mereka. Selain membawa berkotak-kotak tupperware yang sepertinya berisi lauk, mereka juga membawa 2 kardus air mineral, setoples besar kerupuk, dan berbotol-botol sirup. Dan yang paling bikin kami melongo, mereka niat banget sampe bawa-bawa magic jar.
welcome to Mubut Darat island
Sekitar 10 menit setelah pompong yang kami naiki meninggalkan pelabuhan Sembulang, kami pun sampai di Pulau Mubut Darat. Hamparan pasir putih dan pohon kelapa yang berbaris di pantai menyambut kedatangan kami. Sebuah gapura dari kayu dengan bendera kecil warna-warni yang mengingatkan saya pada gapura yang biasanya kami buat dalam acara perkemahan pramuka, berdiri tegak di tengah pulau.
Gapura di Pulau Mubut Darat
Keberadaan beberapa saung yang tak jauh dari bibir pantai menegaskan bahwa Pulau Mubut Darat ini memang sudah dikelola menjadi tempat wisata. Seorang perempuan ramah menyambut kami, namanya Santi. Beliau mempersilakan kami memilih saung yang memang disewakan seharga Rp 50.000 itu.
Ini saung kami...
Menurut mbak Santi, baru 2 bulan Pulau Mubut Darat ini dikelola menjadi tempat wisata. Pantas saja, beberapa saung terlihat baru dicat. Untuk ukuran tempat yang baru 2 bulan dibuka, Pulau Mubut Darat ini terbilang ramai juga. Tak jarang pengunjung juga kemping di sini. Seperti yang dilakukan teman-teman kami komunitas Anak Pulau sewaktu merayakan 1st anniversary-nya tanggal 12 Desember lalu.
Happy holidaaaaay!
Kami juga tertarik ke Pulau Mubut Darat ini juga gara-gara melihat foto-foto Anak Pulau. Kebetulan waktu mereka kemping minggu lalu, kami gak bisa ikutan. Dan demi menuntaskan rasa penasaran, jadi hari ini kami datang ke sini. Ternyata pulaunya cukup menyenangkan. Rasanya tak lama lagi Pulau Mubut Darat ini akan menjadi destinasi favorit bagi warga Batam yang ingin kemping atau hanya sekadar berlibur, seperti halnya di Pulau Putri.
Lunch dulu.. Nasinya beli di jembatan 3 :D
Hamparan pasirnya luas...
Pulau Mubut Darat
Pengunjung yang ingin menikmati minuman hangat seperti teh atau kopi, bisa langsung memesan pada mbak Santi. Atau kalau ingin menikmati aneka seafood yang sudah diolah, bisa juga memesan ke pengelolanya lewat telepon sehari sebelumnya. Jadi bisa disiapkan, dan sewaktu kita datang tinggal makan deeh..
Airnya sedang pasang
Sewaktu kami sampai, air laut sedang pasang. Airnya yang berwarna hijau terlihat jernih, seolah memanggil-manggil agar kami segera nyebur. Suami langsung memompa kasur pelampung yang memang sengaja kami bawa untuk bobo-bobo cantik di atas air. Beberapa waktu lalu Anak-anak Pulau lagi heboh ngeborong kasur pelampung warna-warni ini. Gara-gara temen kami, Danan (www.dananwahyu.com), pamer foto lagi bobo-bobo cantik pake kasur pelampung di laut Anambas yang kece badai itu. Pemandangan laut Anambas yang udah cakep banget itu jadi makin keliatan WOW waktu ada kasur pelampung warna-warni di atasnya.
Kami pun langsung ngeborong kasur pelampung warna-warni buat dipake kalo lagi main ke pantai atau pulau seperti sekarang ini. Si Lala, yang baru kali ini tau fungsi sebenarnya si kasur pelampung, langsung hepi banget. Maklum, kemaren-kemaren si kasur cuma dipake bobo-bobo di rumah aja. Baru kali ini si kasur diajak ke air beneran. Makanya si bocah kriwil itu hepi banget. Dan saking hepinya si bocah, sampe-sampe ayah bundanya gak dikasih pinjem buat nyobain tuh kasur.
Yang lagi hepi bobo cantik di kasur pelampung
Minjem bentar doank buat foto :D
Bocah kriwil itu selalu excited kalo diajak main ke pantai atau pulau. Dia bakal betah main air, main pasir, dan ngumpulin kulit kerang. Nah di Pulau Mubut ini, bocah kriwil itu 'kenalan' lagi ama hal baru, yaitu bintang laut. Ini pertama kalinya Lala ngeliat langsung yang namanya bintang laut, setelah selama ini cuma tau patrick lewat film Sponge Bob. Awalnya dia takut-takut gimanaaa gitu, tapi lama-lama biasa aja. Malah akhirnya dia sibuk mengamati si bintang laut.
Banyak bintang laut
"Bunda, bintang lautnya bisa jalan!" Lala berteriak heboh waktu melihat seekor bintang laut berjalan beringsut meninggalkan pasir pantai yang air lautnya semakin surut.
Air laut semakin surut. Menyisakan umang-umang dan aneka jenis keong lainnya. Makhluk-makhluk mungil itu bergerak lucu di atas pasir. Ukurannya pun beragam. Mulai dari yang sebesar ibu jari sampai yang sekecil semut. Belum lagi cangkangnya yang beraneka bentuk dan warna. Bocah kecil saya asik dengan 'teman-teman' barunya.
Air laut semakin surut. Menyisakan umang-umang dan aneka jenis keong lainnya. Makhluk-makhluk mungil itu bergerak lucu di atas pasir. Ukurannya pun beragam. Mulai dari yang sebesar ibu jari sampai yang sekecil semut. Belum lagi cangkangnya yang beraneka bentuk dan warna. Bocah kecil saya asik dengan 'teman-teman' barunya.
Lala asik mungutin kulit kerang
Saya percaya, alam adalah sekolah terbaik bagi anak. Keajaiban semesta dan tingkah polah makhluk di dalamnya adalah guru bagi mereka. Pengetahuan dan pengalaman seperti ini tak akan mereka dapat di bangku sekolah. Kalaupun ada, mungkin hanya sebatas teori di dalam buku.
Senja menjelang. Saatnya kami beranjak pulang. Saat melewati saung yang ditempati rombongan yang tadi berangkat bersama kami, saya jadi gemes sendiri. Mereka meninggalkan saung beserta sampah-sampah yang berserakan. Bekas makanan, gelas-gelas bekas air mieral, dibiarkan berserakan di saung yang tadi mereka tempati. Terlalu!
Tuh gelas-gelas air mineral dibuang begitu aja.. :(
"Gakpapa. Nanti biar kami yang bersihkan..." jawab mbak Santi sambil senyum sewaktu saya mengomentari kelakuan pengunjung yang meninggalkan sampahnya sembarangan. Ini bukan masalah 'nanti akan ada yang membersihkan atau tidak?' Tapi ini masalah kebiasaan buruk yang seharusnya tidak boleh dibiasakan. Gimana jadinya kalau semua pengunjung mempunyai pemikiran yang sama, "ah biar aja, nanti juga ada yang bersihin kok..." Silakan jawab dan simpulkan sendiri :)
Jadilah pejalan yang bertanggung jawab! Baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar...
Pulau Mubut Darat diliat dari atas pompong :)
Lala anteng dipangku uncle Elliot :)
Senja mulai datang, waktunya beranjak pulang...
Akhirnya nyampe lagi di Sembulang..
Oiya, kalo mau ke Pulau Mubut Darat, langsung hubungi aja pengelolanya.
Pak Atan 0821 6904 4616 atau Pak Adi 0812 6152 0625
Ongkos pompong dari Sembulang ke Pulau Mubut 20 ribu/orang. Jadi kalo PP ya 40 ribu/orang.
Ongkos pompong dari Sembulang ke Pulau Mubut 20 ribu/orang. Jadi kalo PP ya 40 ribu/orang.
33 komentar
biaya kesana per orang apa sistem sewa mbak dan berapa duit ?? kayakna ada waktu boleh deh mampir sana karena bisa balik hari
ReplyDeleteOngkos pompongnya 40ribu PP, mbak...
DeleteOngkos pompongnya 40ribu PP, mbak...
Deletelalaaaaa.. gemeessssss... terpikat cantikmu nak..
ReplyDeleteAyo ketemuan, aunty cantik... :)
DeleteAyo ketemuan, aunty cantik... :)
DeleteDasar Indonesia.. Gak bisa gak buang sampah sembarangan. Zebel.
ReplyDeleteBtw, AP disebut berkali kali wak di postingan ini. Ikut bangga. :D
Iya ZBL banget ama yang buang sampah sembarangan kayak gitu...
DeleteEh kakak anak AP juga ya? :D
Btw, ciiieee cieee kak rina. :D :D
ReplyDeleteCieee.. cie.... :D
Deletema kasih mbak .udah datang di pulau kami.kami sangat mengharapkan saran .masukan dan kritik agar kami bisa membuat pulau mubut lebih menarik dan nyaman bagi pengujung.
ReplyDeleteSama-sama, Pak Adi... Kemaren komen dan sarannya sudah kami sampaikan ke mbak Santi kok :)
DeleteInsya Allah nanti bakal balik lagi kok ke Pulau Mubut :)
Semacam enak tiduran di atas aer gitu..tapi aku takut..tau2 udah sampe tengah..hahaha
ReplyDeleteHahahaha.. aku juga sebenernya agak ngeri-ngeri gimanaaaa gitu mas.. Soalnya aku gak bisa berenang, kalo tiba-tiba udah sampe ke tengah laut kan bisa panik aku :D
Deleteya ampuuun cantik beneeer yaaa pulaunyaa..lala kiyut bangeet...
ReplyDeleteSini main ke Batam, mbak Dew... kita island hopping... :D
DeleteLama banget nggak mampir kemari, hihii
ReplyDeleteAsik ya bisa holiday tiap weekend, hehehe... Lala bikin gemes, pengen cium pipinyaaa
Gak tiap weekend kok holidaynya.. :)
DeleteCuma kebetulan aja ini pas libur, trus ada temen jalan.. Jadi sekalian deh :)
Cakep ya pantainya. Asyik banget bisa tiduran di kasurnya
ReplyDeleteIya mbak.. :)
DeleteKapan-kapan kalo ke Batam kudu nyobain island hopping, mbak.. Seru!
Pantainya indah, tapi-tapi aku lebih terpesona sama di gadis kriwil ituu.
ReplyDeleteLalaa, kamu kok traveller banget sih Nduuk tampilannya. Dulu Ibuk ngidam apa? :D
Hahahahaha.. dapet salam dari si gadis kriwil, om :)
DeleteSepertinya dulu emaknya ngidam keliling dunia deh :D
padahal sekilo sampah botol plastik itu harganya lumayan loh hiks
ReplyDeleteMereka gak bakalan mikir sampe ke situ kayaknya... Wong mikir buat ngumpulin sampah itu aja enggak kok :(
Deleteuwaaa asik banget mbak,berasa pulau pribadi ya..itu lala,senengnyaaa^^
ReplyDeleteIya mbak.. seneng banget dia kalo udah ketemu pasir dan air :D
DeleteBintang lautnya unik gitu ya..warna pasir..baru liat yg seperti itu
ReplyDeleteKalo di Batam sini, kebanyakan bintang lautnya warnanya begitu...
DeleteKayaknya rugi mbak ke Pantai kalau pesan teh atau kopi. Sepertinya disitu banyak pohon kelapa. Jadi habis main langsung manjat pohon kelapa cari degan syukur - syukur dapet kopyor jadi enak minum degan di Pantai,,, apalagi obyek wisatanya terbilang masih baru :-)
ReplyDeleteHehehe.. kemaren itu pas hujan, dingin banget.. jadi sengaja pesan teh ama kopi buat anget-angetan...
Deletewaaahh...naksir kasur pelampungnya...harus beli nih buat narsis...hihihi
ReplyDeleteNitip beli di temen kemaren :)
DeleteAduh lala nampak asyik bener terapung di kasur angin hehehe
ReplyDelete