Bukit Jaddih, Cappadocia-nya Pulau Garam
Sunday, February 21, 2016
Nama Bukit Jaddih belakangan ini tiba-tiba menjadi hits di kalangan traveler dan aktivis social media khususnya instagram. Padahal sebenarnya tempat ini bukanlah tempat wisata. Ini hanyalah lokasi penambangan batu kapur, yang aktivitas penambangannya masih berlangsung sampai sekarang. Truk-truk pengangkut batuan kapur masih terlihat wara-wiri di lokasi.
Entah siapa yang memulai, hingga tiba-tiba saja tempat ini menjadi viral di dunia maya. Foto-foto Bukit Jaddih yang dishare di media sosial memang terlihat begitu mengagumkan. Bekas-bekas penambangan meninggalkan pahatan-pahatan yang berbentuk sedemikian rupa hingga membuat bukit-bukit kapur di sini sekilas terlihat mirip dengan Cappadocia di Turki sana. Bedanya, kalau formasi bebatuan di Cappadocia terbentuk karena erosi air hujan dan angin yang terjadi selama ribuan tahun, kalau formasi bebatuan di Bukit Jaddih adalah hasil karya para penambang. Di beberapa foto, hamparan kapur yang berwarna putih, justru terlihat seperti hamparan salju looh. Pantes aja banyak yang penasaran ama tempat ini...
hasil karya para penambang
Dan baru-baru ini, di Bukit Jaddih ada kolam renang yang pastinya semakin mengukuhkan tempat ini sebagai tempat wisata kekinian di Pulau Madura. Kabarnya, air di kolam ini muncul sewaktu sedang dilakukan penggalian. Setelah beberapa kali dikuras tapi airnya selalu keluar lagi, akhirnya sekalian aja dikelola jadi kolam renang. Apalagi airnya terlihat jernih berwarna hijau tosca. Terbukti, setelah adanya kolam renang, tempat ini jadi semakin ngehits. Bisa jadi ini adalah kolam renang pertama di Indonesia bahkan mungkin di dunia, yang berada di tengah-tengah bukit kapur. Dan airnya berasal dari bekas galian.
kolam renang di tengah-tengah bukit kapur
Dan begitu tau kalau di Bukit Jaddih ada kolam renang, para krucil langsung hepi. Mereka sih mana peduli meski dibilang tempatnya sebelas-dua belas ama Cappadocia, tapi begitu dikasih tau kalau di situ ada kolam renang, langsung deh pada semangat. Meski hari itu hujan turun sejak semalam.
Setelah perut diisi bebek songkem, kami pun melanjutkan perjalanan di bawah rinai gerimis yang masih setia menemani. Kalau mau ke Bukit Jaddih, sebaiknya langsung tanya ke penduduk setempat begitu masuk Bangkalan. Soalnya emang gak ada petunjuk arahnya. Jangan khawatir, penduduk setempat pasti bisa menunjukkan arahnya dengan jelas kok.
Setelah melewati rumah-rumah penduduk dan hamparan sawah, kami pun melewati jalan yang di mana kendaraan roda empat harus ekstra hati-hati apabila berpapasan dengan kendaraan lain dari arah depan. Jalannya sempit dan jelek. Tak lama kemudian kami sampai di tujuan. Jangan harap akan melihat gapura, loket, atau sekadar plang penanda bahwa kita sudah memasuki kawasan Bukit Jaddih. Kami hanya disambut beberapa pemuda yang menarik uang masuk sebesar 5 ribu rupiah/mobil. Sepertinya sih bukan tiket resmi. Hanya inisiatif warga sekitar yang memanfaatkan situasi boomingnya Bukit Jaddih.
mereka yang penasaraan ama Cappadocia ala Madura
Dari situ, bukit-bukit kapur berwarna putih sudah terlihat. Beberapa pengunjung berhenti untuk sekadar berfoto berlatar bukit kapur. Lebih masuk ke dalam terlihat ada sebuah loket dengan dua buah jalan. Jalan di sebelah kiri loket naik ke atas bukit, sementara jalan yang di sebelah kanan loket turun ke arah kolam renang.
Kami memilih naik dulu ke atas bukit. Ternyata benar, tempat ini memang lagi ngehits banget. Terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke tempat ini. Bekas-bekas penambangan membuat tempat ini jadi lebih menarik. Dengan sekeliling yang berwarna putih, membuat kita jadi serasa berada di dunia lain. Di beberapa bagian ada bekas penambangan yang berbentuk ruang dengan bukaan yang terlihat mirip jendela juga pintu. Berada di sana, bikin kita serasa sedang berada di reruntuhan istana kapur.
Ini adalah sisi lain di balik luka alam. Dan Bukit Jaddih bukanlah tempat wisata pertama yang berasal dari luka alam. Sebut saja Danau Biru di Bintan maupun di Belitung, juga Brown Canyon di Semarang. Semuanya bukanlah tempat wisata alam semula jadi. Meski akhirnya harus diakui bahwa setelah terluka, tempat-tempat itu justru berubah jadi lebih cantik dan fotogenik :)
Setelah puas bermain-main di bukit kapur sambil foto ala-ala buat diposting di instagram, kami pun turun ke bawah, ke arah kolam renang. Untuk turun ke kolam renang, kita harus bayar tiket masuk di loket. 10 ribu rupiah/ orang dewasa. Anak-anak free.
yang pada hepi main air..
Sore itu kolam renangnya cukup ramai. Di sekitar kolam berjajar warung-warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman ringan. Mau sewa pelampung juga ada. Pengunjung muslim pun tak perlu khawatir, karena di dekat kolam renang terdapat musholla.
Ruang bilas ada banyak. Tapi sayang semua pintunya rusak sehingga untuk menutupnya harus diganjal batu. Semua pintunya pun berlubang tepat di bagian engselnya. Semoga hal ini bisa jadi perhatian pihak pengelolanya ya...
Penasaran sama Cappadocia-nya Pulau Madura ini? Dateng aja ke Bangkalan.. Tepatnya di daerah Jaddih, Socah, Bangkalan, Madura..
Penasaran sama Cappadocia-nya Pulau Madura ini? Dateng aja ke Bangkalan.. Tepatnya di daerah Jaddih, Socah, Bangkalan, Madura..
36 komentar
Wah kereen Bukit Jaddih ini, moga kalo ke Madura lagi bisa ke sini. Btw kenapa namana Jaddih Dee?
ReplyDeleteJaddih itu nama daerahnya, Wan....
DeleteBisa jadi keren begitu Bukitt Jaddih. Pengelolanya pintar melihat peluang. Bekas tambang kapur bisa disulap secantik ini. Keren mbak Dian ulasannya. Aku pun jadi penasaran.
ReplyDeleteIya bener mbak. Pintar melihat peluang. Begitu juga masyarakat sekitar yang inisiatif narik tiket masuk buat para pengunjung... Makasih mbak Rien :)
Deleteah itu kolam renang serasa berada di tengah2 gurun pasir ya mba....#Pdhalbelumpernahkegurun
ReplyDeleteSerasa di manaaa.... gitu ya? #emangnyadimana :D
DeleteDuh, kapan yah bisa buat pidio ala2 muka semua disana... #mupeng
ReplyDeleteNaaah... Sampe sekarang sepertinya belum ada yang bikin pidio muka semua di sana deh, Chai :D
DeleteNaaah... Sampe sekarang sepertinya belum ada yang bikin pidio muka semua di sana deh, Chai :D
DeleteWah cakeeeeep
ReplyDeletePinter yang bikin kolam renang disana, memanfaatkan peluang dengan baik deh
Di Kendari banyak juga bukit2 yang dipahat kayak gini, malah ada bekas tambang marmer yang cakep banget, sayang belum dikelola maksimal, padahal bisa jadi tempat wisata ya
Iya mbak Arni... Sekarang orang pada jeli ya ngeliat potensi wisata :D Apalagi kalo udah dishare di medsos :D
DeleteIya mbak Arni... Sekarang orang pada jeli ya ngeliat potensi wisata :D Apalagi kalo udah dishare di medsos :D
DeleteAku waktu explore Madura ke bukit Kapur, tapi bukan bukit ini karena nggak ada kolam renangnya. Cocok nih, panas panas ada kolan renangnya.... segerrrrr
ReplyDeleteOooh mungkin sampean ke Arosbaya ya mbak?
Deletekerusakan alam yang akhirnya jadi tempat wisata, airnya nampak sejuk banget, efek warna keramik kolam renangnya kali ya?
ReplyDeleteKayaknya iya kak.. Tapi emang airnya sejuk banget siih.. Eh, apa karena waktu itu pas lagi hujan ya? hehehe...
Deletewaaaahhhh keren banget, semoga suatu saat nanti bisa main ke Madura dan mampir ke Bukit Jeddih. Semoga keindahannya tetap terjaga biar bisa dinikmati sama generasi-generi kita selanjutnya :)
ReplyDeleteAaamiin... :) iya, semoga gak ada yang ngerusak dan ngotor-ngotorin ya..
Deletetempatnya keren banget Mbak *jempol*
ReplyDeleteIya bener mbak, tempatnya keren...
Deletewah,jadi bagus gitu ya mbak...yang kolam renangnya apalagi
ReplyDeletePernah kesini 23 tahun yang lalu...dan belum sebagus ini tempatnya...aaak jadi pengen kembali kesana :)
ReplyDeleteWow! 23 tahun yang lalu...
DeleteDari dulu penasaran ama tempat ini. Tapi itu yang lobang-lobang aman dimasuki kan, mabk? Nggak membahayakan pengunjung kan? Hehe
ReplyDeleteKemaren sih aman mas.. Tapi tetep harus hai-hati yaa.. Soalnya aktivitas penambangan masih ada di sini..
Deletekomenyyaaa cuma satu,,,baguss bangett.....
ReplyDeleteIya Yun.. Tempatnya bagus.. Padahal ini bekas tambang ya :D
DeleteMbak lokasi Jaddih ini tepatnya dekat kota mana di Madura? Penasaran juga :D
ReplyDeleteDi Bangkalan, Pril... Tepatnya di Jaddih, Socah...
DeleteWah ada kolam renang juga :D?..
ReplyDeleteapa gk panas mbak kondisi cuacanya :D
Kemaren sih pas adem banget... Mungkin karena hujan yaa.. :)
DeleteTempatnya indah yaaa, semoga tempatnya tetap terawat dan tidak ada sampah dari pengunjung yang bertebaran seperti tempat wisata umumnya :)
ReplyDeleteAamiin... Iya sayang kalo dikotori
DeleteView + kolam renangnya bikin ngiler mbak :-O
ReplyDeleteMenarik! Di palembang juga ada mbak ros aku belum kesana karena ga tahu jalannya haha. Tapi ini lebih menarik karena ada kolam renang. Lalu aktifitas tambang masih ada?
ReplyDeleteJaddih, kapan kita ke tempat unik ini?
ReplyDeleteSemoga vandalisme belum melebarkan sayap ke sini, ya kakaa...