Nyobain Bebek Songkem di Madura
Friday, February 19, 2016
Matahari berada tepat di atas kepala ketika mobil kami melintas di Jembatan Suramadu. Setelah membayar tiket seharga 30 ribu rupiah, kami pun melintasi jembatan yang menjadi kebanggaan warga Surabaya dan Madura ini. Siang itu Jembatan Suramadu cukup lengang. Baik jalur dari arah Surabaya, maupun sebaliknya.
Melintasi jembatan sepanjang 5438 meter menuju Pulau Madura tepat pada saat jam makan siang itu bikin kami makin semangat. Langsung pada kompakan menyebut bebek sinjay. Kuliner dari pulau garam yang satu itu emang ngehits banget. Meski antriannya bikin lemes, tapi tetep aja pada rela ngantri di warungnya.
Memasuki Bangkalan, pas lagi seru-serunya ngebahas bebek sinjay, di pinggir jalan terlihat spanduk-spanduk bertuliskan bebek songkem. Pastinya saya penasaran. Bukan saya aja, tapi semua yang ada di dalam mobil siang itu kompak penasaran ama yang namanya bebek songkem. Hingga akhirnya semua pun sepakat untuk nyobain kayak apa sih si bebek songkem ini?
tampak depan warungnya
Begitu mobil memasuki kawasan Burneh, Bangkalan, terlihat sebuah warung bertuliskan "Bebek Songkem & Ayam Songkem" kami pun sepakat untuk singgah. Warung bernama Lesehan Melati ini ternyata tak hanya menyediakan tempat lesehan. Ada juga meja panjang dengan kursi-kursi plastik. Siang itu warung terlihat ramai. Hampir semua kursi terisi pengunjung, demikian juga dengan area lesehan. Untungnya sewaktu kami masuk, rombongan yang duduk di kursi-kursi deretan tengah sudah selesai makan. Kami pun sigap menggantikan posisi mereka, sebelum didahului pengunjung lain.
area lesehan
meja panjang dengaan kursi-kursi plastik
Waktu pesan, barulah kami tau, kalo yang namanya bebek songkem itu bebeknya dikukus setelah sebelumnya dibalur bumbu pedas. Karena gak semua personil doyan bebek, dan pastinya para bocah gak bisa makan pedas, jadi kami pesan bebek songkem, bebek serundeng, dan ayam serundeng.
mari makaaaaan...
Gak nunggu terlalu lama, pesanan kami pun datang. Saatnya mengeksekusi si bebek yang masih ngumpet malu-malu dibalik daun pisang. Iya, bebek songkem ini dimasak dengan cara dikukus, jadi lebih sehat. Bebek dibalur bumbu pedas, setelah itu dibungkus dain pisang, baru kemudian dikukus selama sekitar 3 jam sampai bumbu meresap. Pantas saja daging bebeknya terasa empuk dan bumbunya meresap sampai ke tulang-tulangnya. Begitu daun pisangnya dibuka, biji-biji cabe yang membalur si bebek terlihat begitu mengintimidasi. Seolah menegaskan bahwa si bebek memang pedas.
biji cabenya ngeledek beneraan....
Bebek songkem yang sudah dibalur bumbu pedas itu disajikan dengan sambal mangga muda. Wuiiih... Dijamin bikin lidah makin menari-nari kepedesan...
Harga seporsi bebek songkem dan ayam songkem 20 ribu rupiah. Kalo utuh seekor harganya 65 ribu rupiah. Sementara bebek serundeng dan ayam serundeng harganya 19 ribu rupiah per porsi.
Kalo pengen makan bebek, tapi takut kolesterol tinggi, mungkin kamu bisa coba bebek songkem ini. Proses masaknya yang dikukus ini pastinya lebih sehat daripada bebek goreng yang disiram kuah kuning yang merupakan minyak bekas menggoreng si bebek. Tapi pastinya balik lagi ke selera masing-masing siih.. Yang jelas, kalau singgah di Madura, kamu kudu cobain yang namanya bebek songkem ini.
alamat warungnya baca sendiri ya :D
5 komentar
Ngiler temenen. Bebek ala Madura mesti enak ya... Sayang yang ini belum cobain. seringnya bebek Sinjay.
ReplyDeleteIyo mbak.. Makanya kemaren penasaran ama bebek songkem ini.. Ternyata yo enak juga...
DeleteKebayang pedesnyaaaaaa...
ReplyDeletePenggemar pedes mesti nyobain nih mbak... :)
DeleteBelum pernah kalo yang bebek songkem ini, pernahnya bebek sinjay.. madura emang tempat makanan enak yah
ReplyDelete