Di Balik Pesona Danau Kaolin Belitung
Saturday, July 09, 2016
Conservation is a state of harmony between
men and land - Aldo Leopold
Langit biru cerah menjadi latar
bagi awan yang berarak. Terkesan dramatis. Menciptakan refleksi sempurna pada
air danau di bawahnya. Siapa pun yang menyaksikan pemandangan ini, pasti tak
akan menyangkal, bahwa apa yang tersaji di depan mata begitu indah. Cantik luar
biasa.
Setelah mengunjungi MuseumTanjungpandan, kami pun diajak singgah di Danau Kaolin. Cuaca siang itu
benar-benar terik. Sesampai di lokasi, jujur saya merasa takjub dengan
pemandangan yang ada di depan mata. Di sebelah kanan ada danau dengan air
berwarna hijau tosca kebiruan yang cakep banget. Di seberangnya ada gundukan
serupa bukit berwarna putih yang ternyata merupakan tumpukan kaolin. Di bawah
terik matahari begini, warna putihnya terasa menyilaukan.
Siapa yang tidak tergoda dengan keindahannya?
Di lokasi danau, tidak ada
tempat parkir, juga loket untuk membeli tiket masuk atau sekadar untuk
memperoleh informasi. Wajar. Karena sejatinya, danau yang cantik ini bukanlah merupakan
tempat wisata. Danau ini terbentuk dari lubang-lubang bekas penambangan kaolin.
Dilarang mandi/mancing di sini
Kalau naik pesawat di atas
langit Bangka dan Belitung, lubang-lubang bekas tambang ini akan terlihat
jelas. Bukan hanya satu, tapi banyak. Memang sih, kalau dilihat dari dekat
begini kelihatannya cakep. Tapi kok saya jadi merinding ya ngebayanginnya. Apa
jadinya kalau hutan Belitung yang hijau permai itu dibabat sedikit demi
sedikit, kemudian tanahnya dikeruk untuk dijadikan lahan tambang baru? Dan
setelah ditambang, lubang-lubang bekas galiannya ditinggalkan begitu saja?
Pemandangan dari atas Pulau Bangka
Entahlah. Perasaan saya campur
aduk waktu berada di Danau Kaolin ini. Di satu sisi, saya mengagumi keindahan
pesonanya. Tapi di sisi lain saya juga miris. Danau Kaolin ini bukan
satu-satunya keindahan yang terjadi karena luka alam. Sebut saja Bukit Jaddih di Bangkalan atau Bukit Jamur di Gresik. Keduanya adalah 'korban' dari
penambangan kapur.
Saya tidak ingin berdebat
mengenai pertambangan. Karena seperti yang kita ketahui bersama, di samping
bisa membuka lahan pekerjaan, hingga detik ini, hasil dari industri
pertambangan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia. Seperti kaolin ini
contohnya. Kaolin termasuk dalam kelompok mineral lempung dengan kandungan besi
rendah. Kaolin banyak digunakan dalam industri keramik, obat-obatan, kosmetik,
juga cat.
Di sebelah sana masih ada proses pengerukan
Dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945
disebutkan, bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Tapi, kalau hasil limbah dari kegiatan penambangan itu mencemari lingkungan,
apa masih bisa disebut sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kemakmuran rakyat?
Rakyat yang mana dulu? Apakah rakyat Indonesia di masa yang akan datang?
Kalau dilihat fenomena seperti
yang terjadi sekarang ini, sepertinya generasi yang akan datang hanya akan menikmati
limbah dari sungai-sungai yang tercemar, dan hutan-hutan yang semakin gundul. Sementara
lahan-lahan bekas penambangan itu ditinggalkan begitu saja tanpa ada usaha
untuk mereklamasi kembali.
Ya, semoga ada itikad baik dari
para pengusaha tambang untuk bertanggung jawab pada apa yang telah dirusaknya.
Bukan hanya datang, mengeruk keuntungan, lalu pergi begitu saja. Let's save Belitung. Let's save Indonesia.
Berfoto sambil merem-merem kepanasan. Foto by: Yopie Pangkey
Tak dipungkiri danau ini memang cantik. Foto by: Yopie Pangkey
Tiga jagoan tersesat di danau. Halah!
44 komentar
OMG, kece banget!
ReplyDeleteIya bang.. Asli kece banget. Apalagi kalo pas cuaca cerah. Fotogenic banget
DeleteHalah...kenapa aku fokus pada tiga jagoan yang tersesat itu ya haha
ReplyDeleteHahahaha.. Foto tiga jagoan itu sengaja aku pasang paling akhir memang untuk membuyarkan fokus kok mbak :D
DeleteDanau bekas tambang bagua juga.
ReplyDeleteIya.. kebanyakan lahan bekas tambang emang bagus-bangus dan fotogenic hehehehe
DeleteKeren, tapi memang dilematis juga sih, bisa dijadikan wisata, tp kalau penambangan gt efeknya warga di daerah sekitarnya.
ReplyDeleteIya kasihan yang kena efek dari limbahnya :(
Deletedanau nya jadi cantik, seiring cuaca yang cerah...namun liat pemandangan dari atas, tuh daerah jadi belobang lobang gitu apa gak membahayakan ???
ReplyDeleteMembahayakan bagi kelangsungan lingkungan mbak Sarah...
DeleteSubhanallah saya baru melihat tempat seperti ini mbak, indah sekali ya berasa kaya main dilangit jadi pengen juga nih berkunjung ke sana.
ReplyDeleteIya kang.. danaunya emang cakep banget. Fotogenic.. apalagi kalau pas langitnya cerah. Air danaunya bisa biruuuu banget
DeleteCakep, kok bisa biru ya, airnya tawar kan? kalo disini pasti jadi ajang alay menyalurkan ke"alay"annya wkwkwk
ReplyDeleteHehehe gak sempat nyicipin airnya kak...
DeleteNgomongin alay-alay gak ada habisnya ya :D
Ini tempat yang harus aku datangi lagi kalo ke Belitung. Instagramable banget :D
ReplyDeleteBanget Yan... :D
Deletekeren mbak di belitung, bisa jadi rekomendasi tempat honey moon
ReplyDeleteuntuk para pejuang baper di batam
#ehhh
Wkwkwkwkwkwk.. asal datengnya jangan sendirian mas Reza.. bisa jadi makin baper ntar :D
DeleteSaya juga pernah diajak ke sini dulu sama mb saya..
ReplyDeleteNampak pemandangannya bagus, apalagi buat jepret jepret, tapi terasa kelam kalau tahu asal usulnya.. :(
Iya mas Akut... danau ini memang fotogenic banget terlepas dari cerita luka yang menyertainya :D
Deletehmm aku juga jadi dilema kalo tau asal usulnya kayak gitu :-(
ReplyDeleteTapi jujur.. tempatnya emang cakep banget.. lokasi yang selfiable :)
Deleteyang ada hanya mengurangi dampak negatifnya aja ya...
ReplyDeletefoto tiga jagoannya yang paling keren btw :D
Hahahaha bener mas Yopie.. tiga jagoan itu emang keren!
DeleteSeperti foto 3 jagoan itu mbak, seneng foto2 tp panas krna tak ada lagi pohon. Kurang lebih gtu juga perasaan hati ini kalau udah bicara tambang...tuh kan gk nyambung...
ReplyDeleteHahahaha tiga jagoan itu selalu siap difoto dalam kondisi apapun kok mas Hari.. bicara tambang emang bikin galau ya mas :)
DeleteKalau lg hujan berubah gak yah warnanya?
ReplyDeletePernah lihat disalah satu foto di google, kayaknya airnya jadi agak abu-abu gitu deh pas hujan.. yang jelas gak biru seperti kalau langitnya lagi cerah...
DeleteSampe sekarang belum ke sampai-an ke belitong ;(
ReplyDeleteeh itu ada arie goiq juga ikutan di foto
salam
www.travellingaddict.com
Iyaaa, dia salah satu dari tiga jagoan di antara emak-emak blogger hehehe.. kami kan pergi bareng kemaren :)
DeleteCakep fotonya Mbak!
ReplyDeleteMakasiiih :)
DeleteJadi ingat Danau tiga warna yang di tulung agung itu. Kalaupun ditambang, ada sebuah perbaikan setelah penambangan, ojok di dakno koyok ngunu. Takut e anak kecil main main trus kecemplung, apalagi 8 meter??? merinding
ReplyDeleteDuh serem iku mbak.. Ojo sampe kedaden..
DeleteDanaunya instagramable banget ya Dee.
ReplyDeleteBanget teh :)
DeleteFotonya bikin saya klepek-klepek pingin ke sana
ReplyDeleteYuk buruan pesen tiket ke Belitung :)
Deletekesini bagusnya bawa pelampung itik raksasa ITU.lalu dayung2 sambil difotoin.cakep banget danaunya
ReplyDeleteHahaha lalu jadi seperti yang rame dibully di FB itu 😁😁
DeleteKalo liatdari atas pesawat itu kayak nya miris banget, lubang2 kayak bekas jerawat ihik ihik
ReplyDeleteKak Cum... Maafkan aku baru balas komenmu 😥😥 Istirahat yang tenang yaa.. Al Fatihah..
Deletewaaa indah bangettt..cantik tapi kalo lihat cerintya jadi miris banget ya mbak
ReplyDeleteIya mbak..
Delete