Secangkir Kopi di Dr. Coffee

Friday, August 12, 2016

dr.coffee lampung, dr.coffee cafe lampung, cafe lampung, kopi lampung, robusta lampung

Rabu sore, 27 Juli 2016. Rintik gerimis menyambut saya di bandara Radin Intan, Lampung. Mbak Rien dari Jakarta, kak Rosanna dari Balikpapan, dan Rian dari Jogja sudah menunggu saya di resto Branti Angkasa. Saatnya untuk ~~mencari Pokemon~~ #kelilingLampung.

Sore itu mbak Rien mengajak kami ke Dr. Coffee. Wow! Dengernya aja sudah bikin saya hepi. Ini akan jadi sambutan menarik di Lampung. Sampai di Dr. Coffee saya langsung pesan kopi tubruk robusta Lampung. Ini kopi kesukaan saya. Seneng banget rasanya bisa menikmatinya langsung di sini.

Kopi susu dengan Vietnam drip dan kopi tubruk robusta Lampung

Ngopi tanpa sianida #eh

Mbak Rosanna memesan kopi susu dengan metode Vietnam drip. Sementara mbak Rien dan Rian tidak memesan apa-apa. Keduanya hanya asik foto-foto aneka pernik dan suasana cafe yang memang terlihat manis.

Toples-toples berisi biji kopi pilihan

French press

Saya pun ikut asik mengamati sudut cafe mungil ini. Toples-toples bening berisi biji-biji kopi pilihan dari berbagai daerah di Indonesia, berbagai macam alat seduh kopi seperti Vietnam drip dan french press terlihat menarik intuk diabadikan. Belum lagi dindingnya yang dipenuhi bingkai berisi quotes-quotes lucu tentang kopi. Seperti ini misalnya: "Depresso - The feeling you get when you've run out of coffee." Atau yang ini "you are the cream in my coffee." Hehehe.. cocok nih buat nggombalin gebetan kamu yang doyan kopi.. *grin

Ada yang bisa dicontoh buat ngegombalin?

Saya dan mbak Rien sedang asik melihat-lihat aneka jenis kopi ketika akhirnya pandangan kami tertuju pada sesuatu yang menarik. Kotoran luwak. Ada dua plastik bening yang masing-masing berisi kotoran luwak liar dan satunya lagi kotoran luwak penangkaran. Kotoran luwak liar terlihat lebih bersih daripada kotoran luwak penangkaran.

Kotoran luwak. Lihat bedanya...

Kenapa bisa begitu? Mas barista di Dr. Coffee menjelaskan ke kami, luwak penangkaran itu sebenarnya ngerasa stress karena dikurung. Jadinya ngaruh ke kotorannya. Selain itu, kalau luwak liar bisa lebih bebas memilih makanan yang tersedia di alam. Dan mereka, memilih makanan yang memang disukainya. Beda dengan luwak penangkaran yang cuma bisa makan makanan yang sudah disediakan oleh manusia. Yaah... gak ada bedanya ama manusia kan? Siapa pun juga pasti bakalan ngerasa stress kalo hidup terkurung. Bener nggak?

Kami masih mengobrol seru tentang kopi ketika mas Yopie menyusul kami di Dr. Coffee. Tak lama kemudian datang mbak Relinda, blogger Bengkulu yang kebetulan sedang ada urusan di Lampung bergabung dengan kami di Dr. Coffee. Acara ngobrol sore itu pun jadi makin seru.

Ngobrol seru di Dr. Coffee. Photo by: Katerina

***

Kedai kopi mungil yang nyaman ini milik mas Ali, salah seorang penggiat perkopian di Lampung. Sore itu kami sempat ketemu dan ngobrol seru seputar kopi dengan mas Ali. Sempat juga diajak nyicipin kopi seduh dingin atau bahasa kerennya cold brew coffee.

Cold brew coffee

Sesuai namanya, kopi seduh dingin ini memang diseduh menggunakan air dingin. Kemudian didiamkan selama sekitar 12 jam atau lebih baru bisa dinikmati. Dengan diseduh air dingin seperti ini, kadar asam pada kopi akan turun. Sehingga kopi ini aman dinikmati bagi mereka yang menderita maag.

Sore itu mas Ali banyak bercerita tentang kopi, khususnya kopi Lampung yang kebetulan pada hari itu jadi juara dalam ajang Festival Kopi Nusantara 2016. Beliau juga bercerita tentang perkembangkan kopi dunia. Tentang negara-negara peminum kopi terbanyak, yang ternyata, meskipun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi, tapi daya konsumsi kopi orang Indonesia masih terbilang rendah. Itu sebabnya kenapa beliau cukup gencar mempromosikan kopi-kopi terbaik Indonesia, khususnya kopi Lampung. Dr. Coffee inilah salah satu wujud usaha beliau.

Bahkan mas Ali punya ide untuk bekerja sama dengan hotel-hotel di Lampung agar menjadikan kopi Lampung sebagai welcome drink untuk para tamu. Wah.. ini menarik! Sudah seharusnya para tamu yang berkunjung ke Lampung disuguhi sesuatu yang memang khas dan terkenal dari Lampung. Semoga segera terwujud ya mas...

Makasih banget ya, mas Ali.. buat ngobrol-ngobrolnya yang seru. Secangkir kopi robusta Lampung di Dr. Coffee sore itu jadi sambutan yang hangat dan manis banget buat saya.

Buat kamu penyuka kopi, dan kebetulan sedang berada di Lampung, saya saranin kamu mampir ke Dr. Coffee. Di sini kamu bisa lihat langsung proses roasting kopinya Hmmm.. saya langsung kebayang wanginya kopi yang lagi disangrai...

Buat kamu yang gak suka kopi, gak ada salahnya juga kok mampir di sini.. soalnya di sini juga menyediakan teh dalam berbagai varian. Selain itu, Dr. Coffee juga menjual kopi yang cocok buat dijadiin oleh-oleh. Ya kali kamu mau ngasih oleh-oleh kopi robusta Lampung buat saya.. *grin