2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta, Adu Laga Penggila Angin Utara
Friday, January 27, 2017
Sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai. Pernah dengar semboyan itu? Kalimat itu tertulis pada lambang Kota Makassar. Sebuah kalimat penuh semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh para pelaut dari Negeri Angin Mamiri. Minggu, 22 Januari lalu, saya menyaksikan sebuah laga yang membuat saya langsung teringat pada semboyan itu, 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta.
Langit biru cerah dihiasi awan-awan putih berarak mengiringi perjalanan saya menuju Nongsa Point Marina & Resort, tempat dimana kegiatan 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta dihelat selama 3 hari sejak tanggal 20-22 Januari 2017. Tahun ini adalah kali kedua Batam menjadi tuan rumah lomba kapal layar bertaraf internasional ini. Pada event kali ini, ada 3 jenis cabang perlombaan yang akan dilaksanakan, yaitu keelboats, dinghies, dan remote control sailboat.
Langit biru menyambut kami di NPM
Saya, mbak Sarah, dan Meri bergegas menuju dermaga dimana kapal-kapal yacht berbagai ukuran dan bentuk berlabuh. Nongsa Point Marina & Resort, atau yang biasa disingkat NPM ini memang merupakan satu-satunya resort di Batam yang memiliki fasilitas marina berstandar internasional. Jadi jangan heran kalau kamu melihat banyak kapal mewah yang parkir di sini. Dan satu di antaranya akan membawa kami ke tengah laut, untuk menyaksikan lebih dekat aksi dari kapal-kapal layar yang sedang berlaga.
Kapal-kapal yacht mewah yang parkir di NPM
Nongsa Point Marina & Resort
Kapal jenis catamaran yang membawa saya beserta teman-teman blogger dan awak media bergerak perlahan meninggalkan dermaga menuju Selat Singapura. Di sinilah perlombaan keelboat akan berlangsung.
Sebagian teman blogger yang duduk di lantai 2 kapal GO
Saya, Chahaya, Meri, mbak Sarah, juga Yossie, Junior Marketing Communications & Public Relations NPM, memilih duduk sambil berjemur di geladak depan. Kami masih asik mengobrol sewaktu goyangan kapal terasa semakin ajrut-ajrutan. Langit yang tadinya biru cerah berubah kelabu.
Adu Tangkas Membaca Angin Utara
Kapal-kapal yang akan berlaga telah bersiap. Sebagai penanda start hanya ada dua buah buoy berwarna merah dan kuning. Ke-9 yacht dari 4 negara yang akan bertanding, yaitu Singapura, New Zealand, Italia, dan Amerika, bersiap di antara kedua buoy tersebut.
9 yacht sudah siap untuk berlaga
Kalau biasanya kebanyakan orang menghindari melaut saat angin utara berhembus, tapi tidak dengan perlombaan yang satu ini. Mereka justru memanfaatkan hembusan kencang angin utara untuk membantu menggerakkan kapal. Perlu keahlian khusus dan kerjasama tim yang baik dalam hal ini. Para peserta harus cermat membaca dan memanfaatkan arah angin. Salah perhitungan, bisa fatal akibatnya.
Berlomba di bawah guyuran hujan
Hujan turun. Goyangan kapal pun terasa semakin aduhai. Teman-teman saya beranjak pindah ke lantai 2 kapal untuk menghindari basah. Baik basah dari siraman hujan, pun basah dari tempias ombak. Tinggal saya dan Meri yang bertahan di geladak bawah. Entahlah. Di tempat ini saya merasa jauh lebih nyaman. Ya.. Meskipun beberapa kali kami harus menunduk melindungi kamera dari cipratan air laut. Kamera aja adek lindungin, apalagi abang..
Meri asik membidikkan kamera
Hujan turun semakin deras. Para yachter itu seolah tak peduli. Mereka tetap asik 'bermain' dengan ombak dan angin. Jantung saya rasanya mencelos sewaktu melihat kapal-kapal layar itu miring sampai 90°. Saat kapal berubah haluan, posisinya mulai miring ke salah satu sisi, awak kapal yang berjumlah 6-7 orang itu pun harus gegas berpindah ke sisi lain agar kapal tetap seimbang. And you know what guys, mereka melakukan itu semua di bawah guyuran hujan, terjangan gelombang, dan tiupan angin utara. Daebak!
Berjuang mempertahankan keseimbangan kapal
Namun tak perlu khawatir. Perlombaan yang menguji nyali dan adrenalin ini berada di bawah pengawasan panitia yang sudah berpengalaman dan berlisensi internasional dari Changi Sailing Club. Bahkan juri-jurinya pun sudah berlisensi internasional. Mereka adalah Lock Hong Kit dan Tan Tee Suan dari Singapura, dan Iwan Ngantung dari Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi).
Dalam perlombaan ini, pemenangnya bukan ditentukan berdasarkan siapa yang tercepat. Tapi ada rumus-rumus yang dihitung berdasarkan ukuran kapal, kecepatan, dan handycap yang dimiliki oleh masing-masing kapal. Dan dari hasil perhitungan tersebut, yang keluar sebagai juara pertama adalah Discover Sailing Asia Getaway Ichi. Kemudian disusul oleh Quarterdeck di posisi kedua, dan Waka Tere di posisi ketiga.
Ketika angin, ombak, dan rekan satu tim berkolaborasi
Serunya Melihat Bocah-Bocah Bermain Dinghy
Setelah kurang lebih 1 jam menikmati perlombaan kategori keelboats, kapal yang kami naiki pun putar haluan kembali ke NPM. Waktunya rombongan trip kedua yang akan berlayar ke tengah laut untuk melihat perlombaan keelboats dari dekat.
Berlayar kembali ke NPM
Tak jauh dari marina, sedang berlangsung perlombaan dinghy atau sampan layar berukuran kecil. Serunya, perlombaan ini diikuti oleh adik-adik usia SD maupun SMP dari Kepri dan Banten. Wow!
Perlombaan dinghy
Bocah-bocah itu terlihat cekatan mengendalikan sampan mungilnya untuk 'bermain-main' dengan hembusan angin utara. Ada seorang peserta yang terjatuh, namun dengan lincah dan cekatan dia kembali naik ke atas sampan. Kami yang menonton dari atas kapal hanya bisa berdecak kagum melihatnya.
Terjatuh dan akhirnya bangkit lagi
Ada dua kategori pada perlombaan dinghy ini, yaitu Optimist untuk anak-anak usia SMP dan Laser untuk anak-anak usia SD. Wow! Keren banget.. Masih SD mainannya udah perahu beneran. Lah jaman saya SD dulu, mainannya perahu kertas. Puk puk!
Untuk perlombaan dinghy ini, pemenangnya ditentukan berdasarkan kecepatan mencapai garis finish, dengan jarak tempuh sekitar 1 mil tanpa putaran.
Dan sebagai pemenang untuk perlombaan dinghy ini adalah Jerry dari kategori Optimist Putra, dan Dilla Safitri dari kategori Optimist Putri. Sedangkan untuk kategori Laser pemenangnya adalah Andini Setya. Ketiganya merupakan anak-anak binaan Riau Yacht Club.
***
Danan mengajak saya turun lagi di trip kedua. Saya pun dilema, antara ingin melaut lagi atau makan. Saya baru nyadar, kalau sedari pagi perut saya belum terisi makanan. Hanya segelas air putih. Roti dan sekotak susu yang saya bawa sebagai bekal pun masih utuh. Saking serunya menikmati perlombaan, saya sampai lupa segalanya. #tepokjidat
Akhirnya saya memutuskan untuk makan dulu. Sebelum makan, mas Edi Sutrisno, travel writer yang sudah menulis puluhan buku tentang pariwisata Kepri, mengajak kami ke kapal Vega. Ajakan yang langsung kami sambut dengan sukacita. Kapal Vega ini sejak pagi tadi memang sudah mencuri perhatian saya. Kapal kayu buatan Norwegia ini umurnya sudah 125 tahun. Pemiliknya adalah Shane Granger dan istrinya, Meggie. Pasangan suami istri ini sejak tahun 2001 memilih untuk menjalankan misi sosial dengan keliling dunia khususnya Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk memberikan bantuan medis maupun pendidikan. Tulisan tentang kapal ini akan saya tulis di postingan terpisah.
RC Sailboat, si Mini yang Berlaga di Antara Kapal-Kapal Besar
Kalau sebelumnya kami menonton bocah-bocah bermain sampan, sehabis makan siang kami menonton perlombaan Remote Control Sailboat yang dikendalikan oleh orang-orang dewasa. Kapal-kapal layar kecil itu semakin terlihat mungil sewaktu melaju di dekat kapal-kapal besar yang terparkir di marina.
RC sailboat terlihat mungil di antara kapal-kapal besar
Ada 6 peserta dari 4 negara yang ikut ambil bagian dalam perlombaan ini, yaitu Indonesia, Australia, Inggris, dan Belanda. Perlombaan RC sailboat ini merupakan kategori baru dalam event Nongsa Regatta.
6 peserta RC sailboat
2 blogger asik menonton perlombaan RC sailboat
Sebagai pemenang pertama dalam kategori RC sailboat ini adalah Geoff Sheperd. Sementara di posisi kedua ada Bart Ouwerling dan Mark Biggs di posisi ketiga.
***
Event seperti Nongsa Regatta ini sangat bagus untuk dijadikan sarana mempromosikan wisata bahari yang ada di Indonesia, khususnya Kepri. Apalagi event ini berskala internasional. Rasanya saya jadi gak sabar menunggu event Nongsa Regatta tahun depan.
Sampai jumpa di Nongsa Regatta tahun depan ;)
50 komentar
Semoga tahun depan berkesempatan lagi mengikuti event keren ini... harusnya event ini menjAdi wajah wisata Kepri ya? Karena menggambarkan Kepri sbg provinsi kepulauan..
ReplyDeleteKecee fotonya mba.. ada akoeh. Hehe
Bener banget, Chay.. Aku baru ikut tahun ini. Moga tahun depan ada lagi ya. Keren nih kalo bisa jadi agenda tahunan Kepri
DeleteBaru tahu kalo yang menang bukan tercepat. Jurinya kerja keras banget nih karena yang model begini rentan protes. Btw yg menang dapet hadiah apa mbak Dee?
ReplyDeleteOmnduut.com
Hehehe.. Iya, Yan.. Udah ada rumusnya sendiri. Hadiahnya uang, ada sertifikat juga..
Deleteya ampun ada tante kibas ciputtt
ReplyDeleteGosip manjah di tepi pantai 😂😂
DeleteAku bisa ngelihat kondisi saat lomba bertabur hujan di foto2nya kk dian. Soalnya pas giliran aku dapat panas terik menyengat kulit
ReplyDeleteIyah.. Aku lihat foto temen-temen yang ikut di hari kedua cerah banget langitnya. Tapi seru juga sih hujan-hujanan 😃
DeleteKereeen.. anak SD aja bisa ya.. Kalo aku bisanya numpang sampan sambil teriak teriak#trusditabok takut tenggelam lah.#hahaha
ReplyDeleteIya keren banget. Salut euy ama anak-anak itu. Sejak kecil udah pada berani..
DeleteNggak nonton RC padahal lucu dan seru banget ya permainan ini.
ReplyDeleteIya teh, seru.. Lucu juga sih, ngeliat bocah main perahu gede, dan ngeliat bapak2 main perahu kecil.
DeleteYa ampun keren banget itu anak-anak ikutan lomba dinghy. Belajar keseimbangan, mempelajari arah angin, dan semangat berkompetisi yang sehat. Salut! Duh, liat Nongsa jadi kangen Batam aku, mba Dian :(.
ReplyDeleteIyah. Aku salut banget ama anak-anak itu. Ayok ke Batam lagi, mbak Molly 😊
DeleteWah acaranya di Nongsa ya, saya pernah sekali mampir kesini. Bagus nih, dengan adanya acara seperti ini jadi banyak wisatawan yang datang. Tambah lagi agendanya Mbak, selain balap sepeda, yacht, nanti tambah lagi marathon....
ReplyDeleteBener mbak. Acara seperti ini harus terus dilaksanakan. Keren banget soalnya. Untuk marathon, tahun lalu Batam sudah ngadain Barelang Marathon looh.. Moga yang itu juga bisa jadi agenda tahunan Batam ya 😊
DeleteHujan badai kuhadapi demi liat babang ganteng berlaga di laut ..eh
ReplyDeleteKetemu gak kemaren ama babang2 ganteng? Hahaha...
DeleteSemangat mereka tinggi banget ya, walau diguyur hujan, kapal miring 90 derajat tetap ga gentar.. Fotonya keceh mba, semoga tahun depan lebih banyak pesertanya.
ReplyDeleteBanget, Ekaaa... Yang nonton sampe ikutan deg2an yaah.. Keren banget pokoknya!
DeleteAamiin.. Moga tahun depan lebih rame lagi yaa
seru banget y Mba..bisa turut menyaksikan langsung perhelatan taraf international tsb
ReplyDeleteIya mbak, alhamdulillah bisa ikut menyaksikan langsung, meski cuma di hari terakhir 😊
DeleteFoto pertama itu... kece bana-bana. Nyiur melambai bersinergi dengan barisan yacht dan formasi awan.
ReplyDeleteSemoga Balikpapan bisa menghelat acara serupa, terus mbak Dee ke Borneo, lagi.
Demi apa coba?
View yang seperti ini yang saya suka dari resort ini, kak.. Keceh bana-bana ya?
DeleteDuh.. Ke Borneo lagi.. Aamiin.. Aku kangen pengen ke Borneo lagi kak..
wihhh keren kapal kapalnya mbak .... salam kenal mbak dari kota bondowoso
ReplyDeleteIya mas, kapalnya keren2..
DeleteMakasih udah singgah di sini ya, mas. Salam balik dari Batam 😊
Wah event Nongsa Regatta diadakannya tiap tahun? mudah2an tahun depan bisa liat langsung event ini
ReplyDeletetravellingaddict.com
Aamiin.. Aku juga ngarep semoga tahun depan bisa nonton langsung lagi event ini. Yuk ke Batam 😊
DeleteMau lagi nonton Keelboat..senang liat kelihaian mereka memandu kapalnya ditengah tingginya ombak...
ReplyDeleteAku juga mau lagi, kaaak... Kemarin itu rasa kurang puas ya.. Moga tahun depan bisa nonton lagi 😊
DeleteWarna resortnya indah ya, dari kejauhan. Apalagi dipadu dengan warna laut dan layar yang terkembang. Sukaaaa
ReplyDeleteIya, kang Ali.. Resortnya bernuansa Mediterania. Pokoknya kalo lagi di sini, serasa bukan berada di Indonesia.. 😃
Deletewow owow, aku liatnya aja udah mabok laut mba
ReplyDeleteTapi beneran seru looh.. :)
DeleteBaru ngeh ada fotografer terkenal wkwk
ReplyDeleteFotografer keceh dari seniberjalan[dot]com :)
DeleteWow keren... sayang nggak bisa ikutan. Padahal pengen banget tapi apa daya.... tapi melihat fotonya bisa membayangkan keseruannya
ReplyDeleteMudahan bisa ikut tahun depan ya mbak :)
Deleteini pakai Dslr ya fotonya kak?
ReplyDeleteAda yang pake DSLR, ada juga yang pake HP Zenfone 3 :)
DeleteEh ada jokka2traveller.com :)
ReplyDeleteAda yang tampak muka, ada juga yang tampak punggung :D
Deleteihhh mantab lah mbak, seru banget sailingnya, foto mu mbak apik banget
ReplyDeleteEventnya emang seru banget, Ev... Makasih ya.. Itu motonya sambil goyang-goyang aduhai, hehehe..
DeleteSerunya yaaa, bisa ikutan nonton lombanya, berayun-ayuun...
ReplyDeleteTahun depan ikutan nonton langsung di dini mbak :)
DeleteYaaa ampun anak2 kecil itu dah jago banget ngak masuk angin hahaha
ReplyDeleteGw naik yacht waktu ke korea dan ombak gede langsung pusing mual ihik ihik
Iya mas.. Aku juga iri ama anak2 itu :)
DeleteSeru juga ya bisa nimbrung ikutan di acara lomba yacht. Wisata Kepulauan riau memang OK banget. pingin dateng lagi deh..
ReplyDeleteAyo sini mas, main ke Kepri lagi :)
Delete