"Mbak Di masih sempat-sempatnya update blog. Pake HP pula."
Seraut wajah terkejut milik Dedy Huang menyembul dari bangku belakang. Saya cuma nyengir menanggapi keterkejutan Dedy melihat saya masih asyik ngeblog lewat ponsel di dalam mobil yang melaju menuju Krui, ibukota Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
"Ada kerjaan urgent yang harus diposting hari ini juga, Ded.."
Saya pun melanjutkan mengetik. Mumpung masih ada signal. Mumpung smartphone saya belum kehabisan baterai.
Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan daya tarik yang cukup berbeda di mata para wisatawan. Tidak heran jika setiap bulannya terlihat kenaikan angka pengunjung Bandung dengan berbagai tujuan, salah satunya untuk liburan. Untuk melengkapi liburan setiap orang di kota tersebut, sudah tersedia banyak sekali hotel bintang 5 di Bandung yang mewah, nyaman tetapi tetap terjangkau. Karena peran hotel sendiri dalam acara liburan sangat penting. Karena tentunya, kita tetap mengharapkan kenyamanan beristirahat, meskipun sedang berlibur. Betul nggak?
We should accept diversity in culture and tradition and coexist peacefully - Haile Selassie
Bisa melihat langsung, apalagi ikut merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu daerah sungguh merupakan pengalaman tak ternilai. Makanya, saya selalu excited kalau ada kesempatan mengunjungi desa adat. Seperti perjalanan saya ke Sumba beberapa waktu lalu. Saya berkesempatan mengunjungi dua kampung adat yang ada di sana. Kampung Adat Ratenggaro di Sumba Barat Daya, dan Kampung Adat Prai Ijing di Sumba Barat.
Pernah ngalamin hal buruk saat traveling? Saya, sering! Salah satu yang paling membekas dan bikin nyesek adalah, saya kehilangan semua memori perjalanan. Eitts, jangan mikir kalo saya jatoh trus mendadak amnesia ya. Gak separah itu sih. Cuma kejadian kehilangan itu benar-benar bikin saya nyesek. Karena yang hilang adalah memori perjalanan selama bertahun-tahun, yang tersimpan dalam sebuah harddisk external.
Pada zaman dahulu kala orang tua kita masih menggunakan setrikaan tradisional yang dipanaskan dengan arang kayu. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini setrikaan model jadul tersebut sudah semakin jarang kita lihat, diganti dengan setrika listrik yang lebih canggih dan tidak merepotkan. Di samping setrika listrik (konvensional), kini hadir juga setrika uap (steamer) yang menawarkan berbagai kelebihan. Terutama untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang sering kita rasakan ketika menggunakan setrika konvensional.
