Traveling Bawa Laptop itu Berat. Tapi Kalo Bawa ZenBook 13 UX331UAL?
Wednesday, September 26, 2018
"Mbak Di masih sempat-sempatnya update blog. Pake HP pula."
Seraut wajah terkejut milik Dedy Huang menyembul dari bangku belakang. Saya cuma nyengir menanggapi keterkejutan Dedy melihat saya masih asyik ngeblog lewat ponsel di dalam mobil yang melaju menuju Krui, ibukota Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
"Ada kerjaan urgent yang harus diposting hari ini juga, Ded.."
Saya pun melanjutkan mengetik. Mumpung masih ada signal. Mumpung smartphone saya belum kehabisan baterai.
Kejadian seperti ini bukan pertama kali saya alami. Lagi asyik-asyik ngetrip, tiba-tiba ada email masuk berisi kerjaan. Mau nggak mau, suka nggak suka, ya tetap harus dikerjakan. Namanya juga freelancer yang hobi traveling, job yang masuk suka tak terduga datangnya. Sama seperti ide, yang bisa datang kapan saja.
Kalau boleh milih, tentu saja saya lebih memilih mengerjakannya di rumah pake laptop. Sambil ditemani secangkir kopi dan camilan. Dengan laptop, pastinya mata saya akan lebih nyaman, gak harus kerja keras melototin huruf-huruf kecil di layar smartphone. Mengetik pake keyboard juga gak bikin sering-sering typo seperti kalo saya ngetik lewat smartphone. Tapi buat saya yang aktivitasnya lebih banyak di luar ruangan, pastinya susah untuk bisa ngetik nyaman dengan laptop di rumah.
Traveling Bawa Laptop itu Berat, Cyiiin...
Selama ini saya mengandalkan smartphone untuk membantu saya menyelesaikan pekerjaan dan menampung ide yang tiba-tiba muncul di perjalanan.
Kenapa smartphone? Kenapa bukan laptop? Ya, saya juga pengennya bawa laptop. Tapi laptop yang saya punya itu berat, cyiin! Beratnya ngalah-ngalahin gengsi pengen nyapa mantan kalo tiba-tiba ketemu di jalan. Huahaha.. Kebayang kan gimana beratnya?! 😆😆😆
Kenapa smartphone? Kenapa bukan laptop? Ya, saya juga pengennya bawa laptop. Tapi laptop yang saya punya itu berat, cyiin! Beratnya ngalah-ngalahin gengsi pengen nyapa mantan kalo tiba-tiba ketemu di jalan. Huahaha.. Kebayang kan gimana beratnya?! 😆😆😆
Pernah waktu ada acara di Jakarta, laptop yang beratnya ngalah-ngalahin gengsi itu saya bawa. Saya mikirnya, karena acara yang saya ikuti itu dilaksanakan di sebuah hotel, jadi saya gak perlu repot seharian nenteng-nenteng laptop. Selesai acara, malamnya saya bisa melanjutkan menyelesaikan pekerjaan di kamar hotel.
Semua berjalan baik-baik saja, sampai ketika saya membaca tulisan Gate 28 di lembaran boarding pass. Yang pernah lewat Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pasti paham dengan apa yang saya maksud. Gate 28 itu adanya paling ujung, paling jauh. Jalan kaki sambil setengah berlari menuju Gate 28 itu bukan pekerjaan mudah, apalagi kalo sambil menggendong ransel berisi perlengkapan lenong selama 3 hari plus laptop yang beratnya ngalah-ngalahin gengsi. Hufft!
Begitu sampai di Gate 28, dengan ransel masih menempel di punggung, saya langsung menghempaskan badan ke salah satu bangku kosong.
Duk!
Terdengar jelas suara benturan dua benda keras yang beradu. Saya langsung panik, membongkar ransel dan memeriksa laptop saya. Setelah melewati pemeriksaan tadi, saya memang memasukkan laptop sembarangan saja ke dalam ransel. Ukurannya yang besar dan berat itu bikin saya sedikit kesulitan untuk merapikannya lagi ke dalam ransel. Apalagi kalo sambil terburu-buru seperti tadi.
Untung saja saat itu laptop saya masih baik-baik saja karena terlindungi soft case, jaket, dan body ransel. Tapi panik dan parnonya itu yang bikin saya deg-degan terus. Kalo sampai laptop ini kenapa-kenapa, gimana saya bisa kerja?
Kejadian di Bandara Soekarno Hatta siang itu cuma satu dari sekian banyak kejadian yang bikin saya nyesel bawa laptop waktu traveling. Iya, laptop saya memang bisa jadi teman kerja yang baik kalo di rumah, tapi jelas bukan partner yang cocok untuk diajak traveling. Masalahnya bukan cuma berukuran gede dan berat, tapi juga kurang tangguh, sehingga sering bikin saya parno kalo ngajak si laptop untuk traveling.
Untuk dijadikan teman traveling, saya perlu laptop yang tipis, ringan, tapi juga tangguh dan tahan banting. Punya performa mumpuni plus baterai yang awet. Saya rasa, setiap traveler pasti mengharapkan laptop seperti ini. Yang jadi pertanyaannya, apakah ada laptop kayak begini? Ternyata ada, gaes!
Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama dengan ZenBook 13 UX331UAL
Bulan lalu, dalam sebuah acara makan siang, teman saya membawa ZenBook 13 UX331UAL. Laptop keluaran terbaru ASUS yang digadang-gadang sebagai laptop tangguh yang sudah lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G.
Tau nggak, waktu pertama kali dengar kalimat 'standar militer' itu, yang terbayang di benak saya adalah sebuah laptop berbodi kokoh, tebal dan berat. Tapi bayangan itu langsung buyar, sewaktu saya menyentuh langsung laptop berstandar militer tersebut, ZenBook 13 UX331UAL.
Tampilannya manis banget kan?
Serius ini si ZenBook 13 UX331UAL yang berstandar militer dan tahan banting itu? Kok tampilannya manis banget? Sama sekali gak terkesan gahar. Apalagi siang itu, yang dibawa teman saya adalah ZenBook 13 UX331UAL yang berwarna Rose Gold. Jadi ya emang tampilannya jauh banget dari kesan garang.
Bukan cuma tampilannya yang terlihat manis. ZenBook 13 UX331UAL ini bodinya juga tipis dan ringan banget. Beratnya cuma 985 gram. Gak nyampe sekilo, gaes! Ternyata, laptop ini ringan karena menggunakan material magnesium aluminum alloy dengan sandblasting finish yang digunakan untuk menggantikan pola concentric circle yang biasa digunakan pada ZenBook.
Layarnya berukuran 13,3 inci dan memiliki resolusi full HD. Dimensinya gak beda jauh dengan kertas ukuran A4. Ukurannya jauh lebih kecil dibanding ultrabook 13 inci pada umumnya. Ternyata rahasianya ada pada bezel layarnya yang berfitur NanoEdge. Tampilannya sukses bikin saya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Ngeblog pake ZenBook nyaman bangeet..
Siang itu saya sempat cobain ngeblog pake ZenBook 13 UX331UAL. Duh, itu keyboardnya nyaman banget, gaes! Jarak antar tombolnya 1.4 mm, pantesan nyaman banget dipake ngetik. Cocok nih buat yang jarinya jempol semua kayak saya.. 😁😁
Bukan cuma itu aja sih, laptop ini kan juga dibekali processor tercepat Intel® Core™ i5 generasi ke-8. Dan demi menopang performanya yang tinggi itu, ASUS menggandengkan processor tersebut dengan RAM tercepat DDR4 2133MHz serta penyimpanan kecepatan tinggi dan handal, berbasis M.2 SSD.
Bukan cuma itu aja sih, laptop ini kan juga dibekali processor tercepat Intel® Core™ i5 generasi ke-8. Dan demi menopang performanya yang tinggi itu, ASUS menggandengkan processor tersebut dengan RAM tercepat DDR4 2133MHz serta penyimpanan kecepatan tinggi dan handal, berbasis M.2 SSD.
Bener Nggak ZenBook 13 UX331UAL ini Kuat dan Tahan Banting?
Sudah nonton channel youtube-nya Raditya Dika yang judulnya Percobaan Menghancurkan Laptop? Itu yang dijadiin bahan percobaan kan si ZenBook 13 UX331UAL ini. Di video itu laptopnya dicoba diinjak, dijadiin pemukul bola kasti, dibanting, trus dilindas sepeda juga sepeda motor. Hasilnya? Laptopnya masih nyala, dan gak retak apalagi hancur.
Nah begitu melihat ZenBook 13 UX331UAL ada di depan mata, saya dan teman-teman langsung penasaran pengen nguji si ZenBook UX331UAL. Apa bener dia itu kuat dan tahan banting? Maka setelah meminta restu dari pemilik laptop, teman saya Afit langsung mencoba menginjak si ZenBook.
Nyobain nginjek ZenBook
Waktu Afit berdiri di atas si ZenBook, jujur kami yang ada di dalam ruangan sempat deg-degan juga. Ya ngeri aja ngeliat laptop yang bodinya tipis begitu diinjak-injak. Tapi setelah diinjak selama beberapa detik, dan si ZenBook 13 UX331UAL masih bisa nyala dengan normal, kami pun bernapas lega. Ppffiuuh!
Merasa masih belum puas dengan hanya menginjak si ZenBook, kami pun penasaran pengen coba ngebanting juga. Masih setrong gak ya dia? Daripada penasaran, mending langsung dicoba. Mumpung yang punya laptop ngijinin, hehehe 😁😁
Braaak!
Si ZenBook sukses meluncur jatuh dari tangannya Afit dan terhempas ke lantai. Kami yang ada di dalam ruangan kompakan tahan napas. Serius, gaes! Sensasinya menonton laptop dibanting dan diinjak di video itu beda ama kalo kita nyoba langsung. Deg-degannya lebih terasa.
Tapi setelah kami melihat sendiri bahwa si ZenBook tetap baik-baik saja meski telah dibanting, kami pun lega. Layar masih normal, bodinya tetap mulus, keyboardnya pun tetap responsif, dan performanya pun tetap OK. Pokoknya seperti laptop yang gak abis diapa-apain. Wagelaseh! ZenBook 13 UX331UAL ini beneran sadis, gaes! 😱😱
Kalo penasaran ama adegan kami mencoba menginjak dan membanting ZenBook 13 UX331UAL ini, silakan tonton langsung videonya...
Kalo penasaran ama adegan kami mencoba menginjak dan membanting ZenBook 13 UX331UAL ini, silakan tonton langsung videonya...
ZenBook 13 UX331UAL Cocok Jadi Sobat Traveler
Setelah melihat dan mencoba langsung ketangguhan si ZenBook 13 UX331UAL ini, saya pun menyimpulkan laptop yang kayak gini nih yang cocok buat diajak traveling. Sepertinya semua syarat yang diharapkan para traveler untuk sebuah laptop sebagai travelmate ada pada ZenBook 13 UX331UAL ini.
1. Bodi Tipis dan Ringan
Dimensi 310 x 216 x 13.9 mm (WxDxH) dan berat hanya 985 gram. Ukuran yang sangat ringkas untuk diselipkan dalam ransel. Dan cukup ringan untuk dibawa kemana-mana.
2. Kuat dan Tahan Banting
ZenBook 13 UX331UAL terbukti sudah lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G sehingga kita tak perlu khawatir seandainya si laptop terbentur, terjatuh, terinjak, bahkan terlindas sepeda motor sekalipun.
3. Performa Mumpuni
Berbekal processor Intel® Core™ i5-8250U 1.6 GHz dan kartu grafis Intel UHD Graphics 620 kinerja ZenBook 13 UX331UAL tak perlu diragukan lagi. Tapi processor yang bagus kalau tidak didukung dengan RAM dan harddisk yang memadai pastinya akan percuma. Makanya ASUS melengkapi ZenBook 13 UX331UAL dengan RAM 8 GB LPDDR3 2133 MHz serta SSD SATA3 256 GB.
4. Baterai Awet
Baterai lithium-polymer 50Wh pada ZenBook 13 UX331UAL mampu bertahan hingga 15 jam dalam pemakaian normal. Hal ini pastinya bikin acara traveling kita lebih asyik karena gak perlu sering-sering nyari colokan listrik.
5. Mobiltas Tanpa Batas
Para pemburu Wi-Fi pasti demen banget ama fitur Wi-Fi Master pada ZenBook 13 UX331UAL. Karena kecepatan transfernya jadi lebih tinggi dan jangkauannya pun jadi lebih jauh. Asyik kan? Kita jadi bisa lebih leluasa berselancar ke dunia lain maya.
6. Keamanan dan Privasi Terjaga
Untuk urusan keamanan dan privasi, ZenBook 13 UX331UAL sudah didukung oleh Windows Hello. Kita cukup menghadapkan wajah ke layar laptop atau dengan satu sentuhan jari pada sensor fingerprint, maka laptop sudah bisa langsung digunakan. Gak perlu lagi ketik-ketik password. Cepat, praktis, aman, dan personal. Kurang apa lagi, coba? Kurang duitnya buat beli 😁😁😁
***
Duh, belum-belum kok saya udah ngebayangin, saya lagi asyik menuliskan cerita perjalanan di atas kapal yang berayun manja membelah lautan di timur Indonesia. Menulis seharian tanpa takut khawatir laptop kehabisan baterai. Karena laptop yang ada di tangan saya adalah ZenBook 13 UX331UAL. Cieeee ngayal, cieee....
Hahaha, sekarang ngayal dulu, sambil berusaha ikutan lomba blog Laptop Idaman Sobat Travelers yang dihelat mbak Katerina. Siapa tau semesta mendukung saya #2018PakaiZenBook. Aamiin..
24 komentar
Emang wagelaseh.. Top banget ini laptop...
ReplyDeleteIya, Tam.. Aku pengen banget punya laptop ini 😍😍
Deleteastagaaa.. itu laptop daripada diinjek mending kasih ke saya aja mbak di...
ReplyDeleteWkwkwkwk aku juga mau, Wen 😁😁
DeleteDuhhh suka laptopnya biar mudah dibawa jalan ke mana-mana :)
ReplyDeleteIya, Bai.. Cocok banget ini kalo diajak traveling
DeleteWuah, diinjek kuat ya
ReplyDeleteBisa tuh, buat alas duduk kalau lagi capek di lapangan. Hehe
Iya, mbak.. Kuat dan tangguhnya itu yang bikin naksir
DeleteYah, laptop ini memang sepertinya cocok dengan Mbak Dian. Warnanya feminin, laptopnya kelihatan ringan dan kuat kalau dibawa-bawa dalam ransel. Dan processornya nggak ribet, fit dengan kegiatan travelling yang mesti siap ganti itinerary setiap saat. Semoga menang lombanya ya Mbak :)
ReplyDeleteAamiin... Makasih ya mbak Vicky
DeleteAkupun juga mupeeng biar kalo traveling tetep produktif, kan sayang kalo sampai ada job yang hangus gara-gara traveling.
ReplyDeleteBener banget, Wan... Makanya traveling bawa laptop itu sebenernya penting banget ya buat orang-orang seperti kita.. (seperti kitaaaaa???)
DeleteKalo testing zenbook ini kudu diinjek beneran ya mbak. Hahaha
ReplyDeleteSoalnya gak perlu cek performa, udah terbukti keren banget
Hahahaha.. kemaren itu karena penasaran sih, mbak...
Deletepengen ikutan lombanya tapi pas mau ngedraft weekend krmn suruh ke lapangan... ih hemes deh
ReplyDeleteKetahanan batter nomor teratas
ReplyDeleteWuiih itu laptop apa timbangan mbak, pakai dipijak2 segala, trus beratnya langsung muncul di monitor ya mbak hehehe tahan banting itu laptop ya, jadi pengen ganti juga
ReplyDeleteKak, serius itu laptop ga kenapa napa diinjek dan terbanting? Kan riskan banget.
ReplyDeletewalaupun udah dikasih ijin ttp ga tega mba buat ngebanting atau nginjek laptopny, mending dibawa pulang, hehe...
ReplyDeleteIni laptop idaman sejuta umat ya sist
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Kok keren sih mbak... Aku juga mau dong yanh iniii, duh!
ReplyDeleteWow, sekuat itukah zenbook seri ini? Gila juga ya. Jadi pengen punya. Bagi tukang kelayapan kayak kita zenbook type ini memang pas banget.
ReplyDeleteMbak aku juga love at first sight ama laptop ini... g'luck ya :)
ReplyDeleteiya kak
ReplyDeletetravelling bawa laptop berat banget
tapi kadang butuh peralatan untuk bisa edit seketika
boleh juga nih zenbook seri 13 ini
beli ah ... eh nabung dulu deh