Bagai 'Bang Toyib', sudah dua kali puasa dan dua kali lebaran gejolak pandemi COVID-19 dengan segala carut marutnya belum juga berhenti menghantui umat manusia di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali bagi kita yang hidup di Indonesia. Bukannya meredup, si Corona virus malah semakin menunjukkan tajinya dengan bermutasi lebih kuat dan mematikan. Mulai dari varian Alfa, Beta, Gama, hingga kini menjadi varian Delta. 

Masyarakat pun kian dibuat resah dengan semakin tingginya tingkat resiko penularan virus mematikan ini. Sedikit saja kita terlena atau ceroboh dalam mematuhi protokol kesehatan, maka akan semakin rentan resiko terpapar virus Covid-19 varian Delta ini. Disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) jadi harga mutlak yang harus dipatuhi sebagai upaya menghindarkan diri dari paparan COVID-19. Dengan kata lain, pandemi ini menuntut penerapan social distancing dalam kehidupan sehari-hari guna mengurangi tingkat resiko penyebaran virus ini. Dan inilah yang menjadi konflik permasalahan sosial tersendiri bagi sebagian masyarakat.

Bagi seorang dengan mobilitas pekerjaan yang boleh dibilang cukup tinggi, adanya kejadian luar biasa seperti pandemi COVID-19 saat ini cukup memberi dampak tersendiri. Tak menampik, kalau dulu saya bisa bebas traveling dan berpetualang ke pelosok mana saja tanpa rasa was-was. Tapi untuk saat ini bagaikan ada 'hantu' kekhawatiran yang selalu membayangi setiap saya akan memulai perjalanan. Tak hanya itu, pergerakan saya pun terasa sangat jauh terminimalisir. Boro-boro mau bepergian dengan tenang, mau napas aja rasanya susah, karena harus selalu pakai masker. Tapi ya inilah kenyataan yang harus dihadapi. Mau gak mau, suka gak suka, ya keadaannya sekarang memang seperti ini. 

Di sisi lain kadang ada tuntutan pekerjaan yang mengharuskan saya untuk tetap pergi melakukan perjalanan. Maka, mau tidak mau di sini saya harus ekstra memperhatikan proteksi keselamatan diri agar tidak sampai terpapar virus corona. Salah satunya dengan memilih moda transportasi yang sangat disiplin memperhatikan protokol kesehatan. Saya nggak boleh salah mengambil langkah yang kemudian berakibat fatal bagi saya pribadi dan bagi orang-orang tercinta yang ada di sekeliling saya. 

Salah satu faktor yang menjadi prioritas utama perhatian saya saat harus melakukan perjalanan kerja adalah moda transportasi yang akan saya gunakan. Khususnya mobil yang harus saya pakai selama melakukan perjalanan. Selama pandemi, saya memilih menghindari menggunakan transportasi umum. Menggunakan kendaraan pribadi menjadi salah satu solusi paling tepat untuk saat ini. 

Tapi namanya hidup, gak selalu mulus sesuai seperti yang kita rencanakan. Kadang rencana bepergian menggunakan kendaraan pribadi pun batal. Entah karena mobil yang kebetulan ngadat, atau kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk menyetir jarak jauh. Untuk hal-hal di luar kuasa seperti ini, menyewa kendaraan merupakan solusi jitu. 

Eits, tapi menyewa kendaraan juga gak bisa sembarangan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus memastikan armada yang kita gunakan memperhatikan protokol kesehatan. Untungnya, TRAC, layanan rental mobil andalan saya dan keluarga, paham banget akan hal ini. 

Banyak pertimbangan saya kenapa memilih TRAC setiap kali membutuhkan mobil sewaan. 

Saat ini reservasi sewa mobil semakin mudah melalui website https://www.trac.astra.co.id/ dan aplikasi TRAC. Tak hanya itu, TRAC juga didukung jaringan luas yang tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia, jadi saya nggak perlu khawatir kapanpun dan ke kota manapun saya pergi saya bisa dengan mudah dapat layanan sewa mobil. 

Seluruh jaringan sistem TRAC terhubung dengan TRAC Fleet Management Solution, sehingga mampu memastikan keselamatan serta kenyamanan perjalanan pelanggannya secara akurat dan real-time.

Demi ketenangan dan rasa aman selama perjalanan, TRAC melindungi setiap pelanggannya dengan proteksi asuransi serta jaminan kondisi seluruh armada kendaraan yang selalu prima.

TRAC siap membantu Anda setiap hari selama 24 jam melalui Customer Assiatance Center di nomor 1500 009 yang selalu siap dihubungi sebagai pusat bantuan, informasi, maupun pemesanan.

Nah yang satu ini adalah yang paling vital dan harus diperhatikan untuk masa pandemi sekarang. Untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19, TRAC menerapkan SMART PROTOCOL sebagai berikut:

Layanan ini dapat bersifat harian maupun bulanan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk waktu antar jemput dan titik kumpul pun bisa menyesuaikan dengan permintaan dari pelanggan. 

Kalau sudah ada jaminan Smart Protocol seperti ini, pastinya kita jadi lebih tenang kan? Buat para pekerja profesional di sektor essential dan critical worker, TRAC punya Program We Care We Share loh. Program ini sebagai bentuk dukungan dari TRAC kepada seluruh pekerja profesional di sektor essential dan critical worker untuk mendapatkan kemudahan transportasi yang aman dan nyaman ketika harus melakukan perjalanan di masa PPKM darurat. 

Yuk, download aplikasi TRAC To Go via GooglePlay Store atau Apple App Store biar lebih mudah dan nyaman kalau mau bepergian di masa-masa seperti sekarang ini. 

Tetap jaga kesehatan dan kewarasan ya, gengs! Dan jangan putus berdoa, semoga Bang Toyib segera pulang. Eh salah, maksud saya semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa hidup normal lagi seperti sebelumnya. Cukuplah sudah dua kali puasa dua kali lebaran dengan atribut carut marut PSBB dan PPKM. Dan semoga puasa serta lebaran berikutnya bisa berasa seperti dulu-dulu lagi. Aamiin!