Banda Naira, Satu Mimpi yang Terwujud Tanpa Rencana
Wednesday, April 05, 2023Banda Naira, bukan sekadar tentang keindahan yang disuguhkan semesta. Tapi juga tentang sejarah panjang yang mewarnai perjalanan Bangsa Indonesia.
Dan bagi kami, Banda Naira adalah sebuah perjalanan panjang dengan segala drama ketidakpastiannya. Karena saat itu kami hanya ikut kemana kapal akan berlayar.
Perjalanan Panjang ke Banda Naira
Sebenarnya tujuan utama kami ke Maluku itu adalah kegiatan RuBI di Tepa, Maluku Barat Daya. Tapi dari awal, aku ama Choty emang niat extend. Cuma kami berdua belum memutuskan mau kemana?
Yang udah diniatin sih, setelah kegiatan RuBI selesai, kami mau ke Emplawas. Sebuah desa kecil di ujung selatan Pulau Babar, Maluku Barat Daya. Sepulang dari Emplawas, tiba-tiba aja kami kepikiran, "kayaknya lanjut ke Banda Naira seru juga nih!"
Kami di Emplawas
Jadilah kami mulai mencari informasi kapal menuju Banda Naira. Di daerah tanpa sinyal internet seperti Tepa, yang namanya mencari informasi tentu gak gampang. Boro-boro sinyal internet, wong jadwal kapal aja gak tentu kok. Terpaksa aku dan Choty cuma bisa pasrah menunggu kapal yang entah kapan akan datang. Sepertinya kami memang harus terbiasa untuk menerima, bahwa di sana, satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.
Karena ketidakpastian ini, akhirnya begitu ada kabar bahwa sore itu ada kapal tujuan Saumlaki yang merapat di pelabuhan, aku dan Choty memutuskan untuk ikut berangkat. Kabarnya, dari Saumlaki akan ada kapal ke Banda Naira.
Ikut naik KM. Sabuk Nusantara ke Saumlaki
Sampai di Saumlaki keesokan harinya, kami harus menerima kenyataan bahwa kapal tujuan Banda Naira baru akan ada beberapa hari lagi. Jadwal kapal yang paling dekat adalah tujuan Tual, dan akan berangkat sore nanti. Dari petugas tiket di Saumlaki kami dapat info bahwa besok malam ada kapal yang akan berangkat dari Tual ke Banda Naira. Gak pake banyak mikir, saat itu juga aku dan Choty langsung beli tiket ke Tual.
Siap berangkat lagi ke Tual naik KM. Sirimau
Sampai di Tual
Besok sorenya, sesampainya di Tual, kami langsung beli tiket kapal tujuan Banda Naira, yang akan berangkat beberapa jam lagi. Bener-bener sebuah perjalanan panjang untuk satu destinasi bernama Banda Naira.
Finally, Banda Naira..
Sore Pertama di Banda Naira
Sore itu, aku dan Choty duduk di pelantar kayu Bintang Laut Guesthouse. Kami berdua sedang asyik menikmati sore pertama kami di Banda Naira. Ditemani secangkir kopi dan teh sebagai welcome drink, kami berdua menertawakan ke-absurd-an dan drama-drama di sepanjang perjalanan yang akhirnya membawa kami sampai ke Banda Naira.
Setelah selama beberapa hari terakhir kami harus hidup dari satu kapal ke kapal lainnya, bisa duduk santai sambil menikmati secangkir kopi itu rasanya sesuatu banget. Yaaa, meskipun yang terlihat di depan mata tetep laut juga, tapi suasananya kan beda.
Suara suling tanda kapal akan berangkat terdengar sampai ke tempat kami duduk. Terlihat KM. Nggapulu yang selama 20 jam kemarin menjadi tempat tinggal kami sedang bersiap melanjutkan perjalanannya. Jarak dari pelabuhan ke penginapan Bintang Laut Guesthouse tempat kami menginap memang tidak jauh. Hanya sekitar 400 meter aja. Dari tempat kami duduk, bisa terlihat jelas aktivitas di pelabuhan.
KM. Nggapulu di pelabuhan Banda Naira
Kami sangat menikmati suasana dan pemandangan dari pelantar kayu Bintang Laut Guesthouse. Aktivitas masyarakat yang hidup di tepi laut, anak-anak yang asyik bermain perahu, semua terlihat menyenangkan. Ditambah lagi penampakan Gunung Api Banda yang berdiri menjulang tepat di depan kami. Dan pemandangan seperti inilah yang akan menemani kami selama beberapa hari ke depan.
pemandangan sehari-hari di Banda Naira
Saking betahnya, selama seminggu lebih di Banda Naira kerjaan kami cuma nongkrong di pelantar kayu, ngeliatin kapal lewat, ditemani cemilan, kopi, juga indomie goreng 😄.
Trus, selama di Banda Naira, kami ngapain aja? Jalan-jalan kemana aja? Apa aja cerita serunya selama di Banda Naira? Aku bakal ceritain satu per satu di next postingan aja yaa.. Yang jelas, cerita-cerita tentang Banda Naira bakal panjang banget. Sepanjang perjalanan yang aku tempuh untuk mendatanginya.
1 komentar
MasyaAllah.. seru bangettt! Aku jg punya impian ke banda neira, semoga suatu saat bisa kesana, Aamiin. sehat selalu kak! ku tunggu post-an lainnya tentang banda neira ini. Salam kenal yaa :)
ReplyDelete