Sejak pertama kali melihat foto-foto Stonehenge Merapi yang beredar di medsos, aku langsung penasaran. Kebetulan, lokasinya gak jauh dari tempat aku nginep. Jadi kayaknya rugi banget kalo gak langsung disamperin.

Pertama kali kesana sekitar tahun 2017, aku sendirian naik sepeda motor pinjaman. Jalan untuk menuju ke sana cukup aduhai. Terlepas dari medannya yang aduhai, pemandangan sepanjang jalan menuju Stonehenge luar biasa indah. Apalagi hari itu cuacanya cerah banget. Gunung Merapi terlihat jelas tanpa tertutup kabut. Aku sampe bolak balik berhenti karena gak tahan melihat penampakan Merapi yang menggoda begitu.

Setelah kunjungan pertama itu, beberapa kali aku masih singgah ke Stonehenge kalo pas ada kesempatan ke Jogja. Beberapa kali disuguhi cuaca cerah di Stonehenege, pernah sekali diajak ke sana pas habis hujan. Ternyata suasananya gak kalah asyik looh..

Sesuai namanya, Stonehenge yang ada di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan ini dibuat dari batu-batu yang disusun sedemikian rupa sehingga mirip dengan Stonehenge yang ada di Inggris sana. Berada di ketinggian 800-950 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi hutan rimbun, bikin suasana di Stonehenge ini jadi terasa sejuk.

Stonehenge Merapi ini dibuat karena keprihatinan warga Dusun Petung pasca erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Pada bencana itu, Dusun Petung termasuk salah satu dusun yang terkena muntahan lava Gunung Merapi. Akibatnya rumah, harta benda dan ternak milik warga ludes tak bersisa. Warga pun kehilangan mata pencahariannya. Yang dulunya bertani kini kebanyakan beralih profesi jadi tukang batu dan penambang pasir.

Pasca erupsi tahun 2010 itu banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Petung. Mereka ingin melihat langsung dampak erupsi Gunung Merapi. Hal ini membuat sebagian warga berinisiatif untuk menjadikan Dusun Petung sebagai salah satu desa wisata. Tujuannya untuk mensejahterakan warga Dusun Petung dan sekitarnya melalui sektor pariwisata. Hingga akhirnya dibuatlah objek wisata dengan tema The Lost World ini.

Stonehenge Merapi ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 - 18.00 WIB. Tiket masuknya Rp 10.000 per orang. Parkir motor Rp 2.000 per motor. Parkir mobil Rp 5.000 per motor. Dan untuk foto pre-wed biayanya Rp 150.000.

Tak jauh dari lokasi Stonehenge ini, ada The Lost World Castle juga yang bisa dikunjungi. Objek wisata yang satu ini baru dibuka pada awal 2017 lalu. Jadi memang masih terbilang baru. Meskipun baru dibuka, tapi objek wisata berupa kastil tersebut langsung menarik perhatian. Apalagi setelah foto-fotonya beredar di instagram.

Bangunan kastilnya yang mirip bangunan Benteng Takeshi itu memang terlihat menarik. Konstruksi bangunannya menggunakan batu-batu hasil erupsi Gunung Merapi. Di lahan seluas kurang 1,3 hektar ini tak hanya ada kastil ala Benteng Takeshi. Ada banyak pilihan fasilitas yang bisa digunakan pengunjung untuk berfoto. Sebut saja awan terbang, sayap bidadari, sepeda motor trail, taman koboi, dan banyak lagi.

Berada di ketinggian dan dikelilingi pemandangan memukau menjadi salah satu nilai lebih dari The Lost World Castle ini. Apalagi bila cuaca sedang cerah dan Gunung Merapi terlihat jelas. Pemandangannya akan lebih indah.

The Lost World Castle ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 - 18.00 WIB. Harga tiketnya Rp 25.000 per orang.

Stonehenge dan The Lost World Castle ini berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Jaraknya sekitar 30 kilometer dari Kota Yogyakarta. Untuk sampai di lokasi, temen-temen bisa menuju ke arah utara melewati Jalan Kaliurang. Selanjutnya menuju ke arah Kaliadem, terus melalui Jalan Bebeng hingga tiba di Dusun Petung.

Lanjutkan perjalanan melewati Kopi Merapi, lalu menuju ke arah timur. Pertama kali mentemen akan sampai di lokasi Stonehenge. Dari Stonehenge tinggal ikuti saja jalan nanti akan sampai di The Lost World Castle.

Gak ada angkutan umum menuju ke lokasi ini. Jadi kalo mau ke sana, mentemen bisa menyewa sepeda motor atau mobil. Lokasi Stonehenge dan The Lost World Castle ini sudah ada di Google Map. Tinggal ikutin aja…