Benteng Nassau, Reruntuhan yang Penuh Cerita
Sunday, April 13, 2025Banda dan Naira, dua pulau kecil nan eksotis di gugusan Kepulauan Banda, Maluku, menyimpan jejak sejarah panjang yang seringkali terlupakan. Salah satu saksi bisu dari masa kolonial di pulau ini adalah Benteng Nassau, benteng tua yang mungkin kalah pamor dibandingkan Benteng Belgica, tetapi punya cerita yang nggak kalah menarik.
Sekilas Tentang Benteng Nassau
Benteng Nassau dibangun oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1607, di bawah komando Laksamana Verhoeven. Benteng ini berdiri di atas reruntuhan benteng Portugis yang tidak selesai dibangun karena mendapat penolakan dari masyarakat Banda. Tujuan utama pembangunannya adalah untuk mengamankan perdagangan pala dan fuli, dua komoditas berharga yang menjadikan Banda sebagai pusat rebutan bangsa-bangsa Eropa.
Lokasi dan Akses ke Benteng
Benteng Nassau terletak di pesisir Banda Naira, tidak jauh dari Benteng Belgica yang lebih megah. Lokasinya cukup strategis, karena langsung menghadap ke laut dan bisa leluasa mengawasi aktivitas di pelabuhan. Untuk mencapai benteng ini, kamu bisa berjalan kaki dari pusat kota Banda Naira hanya dalam beberapa menit. Meskipun sebagian besar struktur benteng kini sudah lapuk dimakan usia, sisa-sisa dinding dan pondasinya masih bisa ditemukan.
Struktur dan Arsitektur Benteng
Mungkin ini gerbang utamanya
Berbeda dengan Benteng Belgica yang berdiri kokoh di atas bukit dengan bentuk pentagonal, Benteng Nassau lebih sederhana. Bentuknya segi empat dengan tembok benteng yang tingginya hanya sekitar 3 meter. Namun, letaknya yang dekat dengan garis pantai menjadikannya sangat strategis untuk mengontrol jalur perdagangan di perairan Banda. Gerbang utama Benteng Nassau menghadap ke pesisir selatan Pulau Banda. Sementara gerbang keduanya berada di sebelah barat Benteng.
Meskipun kini hanya tersisa reruntuhan, jejak arsitektur khas kolonial masih bisa ditemukan. Beberapa bagian dindingnya terlihat masih cukup kuat, dan ada beberapa bekas bangunan yang diperkirakan dulunya digunakan sebagai gudang penyimpanan atau barak tentara. Dari benteng ini, kita bisa melihat pemandangan laut yang luas serta Gunung Api Banda yang berdiri gagah di kejauhan.
Benteng Nassau dengan later Gunung Api Banda
Fakta Menarik Tentang Benteng Nassau
1. Saksi Bisnis Monopoli VOC
Benteng Nassau menjadi pusat kendali VOC dalam mengontrol perdagangan pala. Belanda menerapkan sistem monopoli ketat, bahkan sampai menghancurkan pohon pala yang tidak berada di bawah kendali mereka.
2. Tempat Eksekusi Tragis Orang Banda
Pada tahun 1621, Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterszoon Coen, melakukan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk asli Banda yang menolak tunduk pada Belanda. Banyak dari mereka dieksekusi di sekitar Benteng Nassau sebelum akhirnya digantikan oleh pekerja kontrak dari luar Banda.
3. Peran dalam Perang Banda
Benteng Nassau beberapa kali menjadi saksi pertempuran sengit antara Belanda dan Inggris yang berebut pengaruh di Banda. Inggris sempat menguasai beberapa wilayah di Banda sebelum akhirnya Belanda kembali mengambil alih.
Kehancuran Benteng Nassau
Penginapan Cilu Bintang di balik dinding Benteng Nassau
Meskipun pernah menjadi pusat kekuatan VOC di Banda, Benteng Nassau perlahan mulai kehilangan perannya seiring waktu. Seiring dengan perkembangan Benteng Belgica yang lebih besar dan lebih kuat, Benteng Nassau mulai ditinggalkan dan tidak lagi dipelihara dengan baik.
Benteng ini mengalami kerusakan besar akibat berbagai faktor, termasuk pertempuran yang terjadi di Banda serta bencana alam seperti gempa bumi dan letusan Gunung Api Banda. Strukturnya yang berada di pesisir juga mempercepat proses pelapukan akibat abrasi dan cuaca yang ekstrem.
Pada abad ke-19, ketika Belanda mulai kehilangan dominasinya di Nusantara, Benteng Nassau sudah tidak lagi digunakan secara aktif. Banyak bagian dindingnya runtuh, dan materialnya mulai diambil oleh warga untuk digunakan dalam pembangunan rumah dan bangunan lain di Banda Naira.
Sisa-sisa kejayaan Benteng Nassau
Hari ini, hanya sedikit yang tersisa dari kejayaan Benteng Nassau. Sisa-sisa dinding batu yang tertutup lumut dan reruntuhan yang tersebar di sekitar area benteng menjadi pengingat bisu akan sejarah kelam Banda Naira. Meskipun begitu, bagi yang gemar eksplorasi sejarah, reruntuhan ini tetap menyimpan daya tarik tersendiri.
Benteng Nassau Hari Ini
Saat ini, Benteng Nassau tidak seterkenal Benteng Belgica yang lebih terawat dan sering dijadikan lokasi wisata. Namun, bagi pecinta sejarah, mengunjungi Benteng Nassau tetap menawarkan pengalaman unik. Suasana sunyi dan kesan kuno yang tersisa dari reruntuhan ini seakan membawa kita kembali ke masa ketika Banda masih menjadi primadona perdagangan dunia.
Sewaktu aku mengunjungi benteng ini, aku tidak bertemu dengan seorang pun pengunjung. Suasana di sekitar benteng benar-benar sunyi. Di depan benteng hanya ada dua ekor sapi yang sedang merumput dengan santai.
Sapi-sapi di Benteng Nassau
Jika kamu berkunjung ke Banda Naira, sempatkan untuk mampir ke Benteng Nassau. Meski tak lagi megah, ia tetap menjadi saksi bisu dari babak sejarah panjang Banda Naira yang penuh intrik dan perjuangan. Siapa tahu, di antara reruntuhan itu, kamu bisa menemukan cerita yang belum banyak diketahui orang lain!
Sampai jumpa di cerita lainnya..
0 komentar