Banda Naira tidak hanya terkenal dengan sejarah dan keindahan lautnya, tapi juga punya kekayaan kuliner yang menggoda lidah. Perjalanan ke Banda rasanya belum lengkap tanpa mencicipi hidangan khasnya yang kaya akan rempah. Selama beberapa hari di sini, aku berkesempatan mencoba beberapa makanan khas yang benar-benar unik, seperti ikan asam pala, terong saus kenari, suami, kopi pala, dan berbagai kue berbahan serba pala yang bikin nagih.

Ikan asam pala

Salah satu makanan khas yang paling direkomendasikan oleh warga lokal adalah ikan asam pala. Awalnya, aku kira ini seperti ikan kuah asam yang biasa ditemui di daerah lain, tapi ternyata beda! Hidangan ini menggunakan bumbu pala sebagai salah satu bahan utamanya, memberikan rasa yang unik dan khas Banda.

Saat pertama kali mencicipinya, aku langsung merasakan perpaduan rasa asam, manis, dan sedikit pedas yang meresap ke dalam daging ikan. Biasanya, ikan yang digunakan adalah ikan segar hasil tangkapan nelayan, seperti ikan cakalang. Kuahnya kaya akan rempah dengan sentuhan pala yang bikin rasanya lebih warm dan comforting. Makan ikan ini dengan nasi panas? Mantap!

Terong saus kenari

Kalau biasanya terong dimasak dengan bumbu balado atau disambal, di Banda Naira ada versi yang lebih unik: terong saus kenari. Kenari di sini bukan sekadar camilan, tapi juga bahan utama dalam berbagai masakan.

Terong yang digunakan biasanya dipanggang atau digoreng terlebih dahulu, lalu disiram dengan saus berbasis kenari yang kental dan gurih. Rasanya? Creamy, gurih, dan sedikit manis dari kenari yang sudah diolah. Ini jadi side dish yang sempurna untuk menemani ikan asam pala.

Suami dan ikan asap

Nah, ini nih yang bikin aku ngakak waktu pertama kali dengar namanya. "Suami" adalah makanan pokok orang Banda, semacam nasi tapi terbuat dari singkong parut yang dikukus dan dibentuk kerucut seperti tumpeng. Teksturnya lebih padat daripada nasi, tapi tetap lembut dan ringan di perut.

Biasanya, suami dimakan dengan lauk seperti ikan asap atau sambal colo-colo. Kalau orang Banda bilang, makan suami bikin kenyang lebih lama dibanding nasi, mungkin karena serat dari singkongnya lebih tinggi.

Kopi pala

Sebagai pecinta kopi, aku jelas tidak boleh melewatkan kopi pala. Kopi ini unik karena bukan hanya biji kopinya yang beraroma kuat, tapi juga ada tambahan kulit pala kering yang diseduh bersama kopi. Hasilnya? Minuman dengan aroma rempah yang khas, ada sedikit sentuhan manis dan pedas dari pala, bikin tenggorokan hangat dan nyaman.

Aku pertama kali mencoba kopi pala di buatan Mama Uncu di Penginapan Bintang Laut Guesthouse. Minum kopi ini sambil menikmati pemandangan Gunung Api Banda di pagi hari? Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Teh rempah dan roti isi selai pala

Selain jadi bumbu dan minuman, pala juga sering diolah menjadi camilan manis. Salah satu yang paling aku suka adalah roti goreng isi selai pala. Bayangkan adonan roti yang lembut dan sedikit renyah di luar, lalu di dalamnya ada selai pala yang manis dengan aroma khas rempah. Mama Uncu sering menyajikan kue-kue seperti ini sebagai teman minum kopi atau teh sewaktu sarapan.

Selain roti goreng, ada juga manisan pala yang sering dijadikan oleh-oleh. Rasa manisnya pas, dengan sedikit hint pedas dari pala yang bikin camilan ini beda dari kue-kue lainnya. Kalau kamu suka camilan dengan aroma rempah yang unik, kue serba pala ini wajib dicoba!

Mencicipi kuliner khas Banda Naira benar-benar membuka pengalaman baru bagiku. Rempah-rempah yang digunakan di sini tidak sekadar bumbu, tapi juga bagian dari sejarah dan budaya Banda yang kaya. Jika suatu hari kamu berkesempatan mengunjungi Banda Naira, pastikan untuk mencicipi hidangan-hidangan ini. Siapa tahu, kamu juga akan jatuh cinta dengan keunikan rasanya, sama seperti aku!

Jadi, dari semua makanan khas ini, mana yang paling bikin kamu penasaran?