Alhamdulillah, tulisanku tentang Pulau Penyengat dimuat di Rubrik Pariwisata harian Kedaulatan Rakyat edisi Sabtu, 07 Maret 2015. Sebelumnya, aku juga pernah menulis artikel tentang Pulau Penyengat, dan dimuat di Majalah Ummi.
Beberapa hari yang lalu, dalam perjalanan menuju Sei Panas, saya tergoda oleh signboard yang terpasang di atas sebuah ruko. Anambas
Kopitiam. Saya langsung tergoda.
Tiket ferry Penaga Ocean seharga Rp 110.000 sudah di tangan. Saya segera membaurkan diri dalam antrian calon penumpang yang sebagian besar adalah warga Tionghoa. Sambil senyum-senyum sendiri saya membayangkan, kira-kira apa yang akan saya lakukan sesampainya di tujuan nanti? Kejutan apa yang sudah menanti saya di sana? Dan masih sambil senyum-senyum sendiri saya mengambil paspor yang saya simpan di kantong celana dan memindahkannya ke dalam ransel. Saya tidak memerlukan paspor itu saat ini.
