Today, November 16, 2021, I attended an invitation from the Malaysia Healthcare Travel Council to attend the launch event of Malaysia as the Destination for Hepatitis C Treatment by YB Khairy Jamaluddin, Minister of Health Malaysia, taking place during insigHT2021 in Kuala Lumpur. This event will be held for 3 days until November 18, 2021.
Cameron Highlands terkenal sebagai penghasil teh terbesar di Malaysia. Salah satu yang terkenal adalah BOH Tea Plantation, yang merupakan produsen teh hitam terbesar di Malaysia. Kebun tehnya terhampar seluas 3200 hektar. Pantas saja kalau disebut sebagai kebun teh terbesar di Malaysia, bahkan terbesar se-Asia Tenggara. Awalnya saya mengira, nama BOH diambil dari nama pemilik kebuh teh ini. Tapi ternyata saya salah. BOH merupakan singkatan dari Best on Highlands.
Mossy Forest merupakan satu dari sekian banyak spot yang wajib dikunjungi di Cameron Highlands, Malaysia. Trekking di rimbunnya hutan berlumut ini bisa menjadi selingan menarik di antara serangkaian acara cuci mata kita menikmati arsitektur bergaya kolonial Inggris di tempat ini.
Aku
duduk sendiri menikmati senja dari buritan kapal kayu ini. Teman-teman
seperjalananku yang lain asyik bercengkerama di bagian depan, membicarakan
hasil tangkapan kami hari ini. Aku memilih tidak bergabung dengan mereka. Dalam
setiap perjalanan yang aku lakukan, aku selalu mengambil sedikit kesempatan
seperti ini. Duduk diam menikmati alam, tanpa melakukan apapun. Sambil
mengagumi apa yang ada di sekitarku. Hamparan Laut Cina Selatan, burung-burung
camar laut yang terbang rendah, dan mentari senja yang siap beranjak menuju ke
peraduannya. Semua itu sukses membuat aku semakin jatuh cinta pada ciptaan-Nya.
Sudah lewat dari jam 12 siang ketika bus yang kami naiki sampai di
Terminal Puduraya, Kuala Lumpur. Kami segera bergegas menuju conter penjualan
tiket yang ada di lantai atas. Setelah berkeliling dari konter ke konter, beruntung
kami masih mendapatkan tiket tujuan Johor Bahru yang akan berangkat tepat pukul
1. Harganya 50 RM per orang. Lebih mahal dari tiket yang kami beli waktu
berangkat.
Malas dan ogah-ogahan. Selalu begini rasanya kalau bangun tidur di
hari terakhir liburan. Hari masih gelap ketika kami keluar dari BB Inn. Kami
ingin jalan-jalan pagi sekalian cari sarapan dulu sebelum check out dari hotel.
Tanah Rata masih lelap dalam tidurnya. Suasana di sepanjang jalan
utama, yang semalam ramai dipenuhi wisatawan, pagi ini terlihat lengang. Toko-toko
belum ada yang buka, kecuali beberapa rumah makan India yang memang beroperasi
24 jam. Dan kami pun menuju ke salah satunya.
Kalau datang berkunjung ke Cameron Highlands, sebaiknya memang
menggunakan jasa tour operator. Karena jarak antar tempat yang satu dengan yang
lain cukup berjauhan. Dan lagi, di Cameron Highlands ini tidak ada angkutan
umum seperti bus atau angkot. Jangan khawatir, karena yang namanya tour
operator bertebaran di Cameron Highlands. Anda bebas memilih yang sesuai dengan
keinginan dan budget anda.
Minggu, 28 July 2014
Jam sudah menunjukkan pukul 10:30
pm waktu Malaysia sewaktu bis yang kami naiki bergerak meninggalkan Terminal
Bus Larkin. Perjalanan dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur lancar jaya. Bus
Meridian yang kami naiki juga cukup nyaman meski kami mendapat seat paling
belakang. Semua kursi terisi penuh. Meskipun demikian, bus tidak terkesan
sumpek. Karena memang pembagian kursinya 1 seat di sebelah kiri dan 2 seat di
sebelah kanan. Kursinya empuk, reclining seat dan dilengkapi dengan sandaran
kaki. Jarak antar bangkunya juga lumayan lega.
abroad
Malaysia Trip | 1. Selalu Ada Alasan Untuk Mengubah Rencana Perjalanan
Tuesday, August 05, 2014
Lebaran tahun ini kami gak mudik.
Baik saya maupun suami sama-sama tidak punya jatah cuti. Dan sialnya, perusahaan-perusahaan
shipyard di Batam gak pernah kenal ama yang namanya cuti bersama. Jadilah libur
hari raya itu bener-bener cuma 2 hari sesuai tanggal merah yang ada di kalender
aja. Khusus tahun ini liburnya bisa jadi 3 hari, plus hari Minggunya.. :D
Pas lagi bongkar2 file di laptop, eh nemu cerita ini... Yang sebenernya merupakan cerita perjalananku di bulan November 2009 kemaren. Udah lama juga sih..., tapi karena belom di posting jadi aku posting sekarang aja deh...
===========================================================
Prolog : Perjalanan ini tercipta dari obrolan iseng di sebuah warung mi ayam di Panbil, Batam. Awalnya Ika yang pengen banget bisa backpackeran ke negara tetangga. Maka keluarlah ide2 gila dari kami (aku, Oke, Ika n Dayu) Akhirnya kami sepakat menjadikan Thailand sebagai tujuan kali ini. Mulai lah kami browsing berbagai info di internet. Dan setelah semua siap, tiba2 Dayu n Ika memilih gak jadi pergi. karena ada hal lain yang gak memungkinkan mereka untuk pergi.. Hal ini sempat membuat aku n Oke ragu, terus atau ikut mundur..?! Tapi karena udah terlanjur semangat n udah keburu apply cuti, akhirnya aku n Oke tetep berangkat walaupun cuma berdua aja...
Sudah lewat tengah malam ketika tiba² HP ku berdering. Ahaaaa…. Ini panggilan yang emang udah aku tunggu² dari tadi. Karena emang aku udah siap, jadi langsung aja aku turun. Ternyata Pak Fendi dan 2 orang rekannya sudah menunggu di bawah. Disamping sebuah mobil berwarna kuning yang kelihatannya penuh sesak dengan joran dan tas² berisi peralatan mancing. Pak Fendi memperkenalkan 2 orang rekannya. Pak Arman dan Pak Din Ayam.
Sabtu,
06 Desember 2008
Jam
9 pagi aku, mama, udee n reva udah berada di dalem bis nomer 334 yg akan
membawa kami ke Jurong east interchange. Dari sini kami akan naik MRT ke Kranji
dan dilanjutkan naik bis nomer 170 yang akan membawa kami ke terminal Larkin,
Johor Bahru. Sampai di Kranji ternyata antriannya udah panjang. Walau masih
belum sepanjang antrian waktu aku mau ke gunung Ledang waktu itu.
Gunung Ledang, Johor, Malaysia (15-17 Agusutus 2008)
Pfffiuuuhh…., akhirnya sampai juga aku di terminal Larkin, Johor Bahru. Tempat yang kami sepakati untuk berkumpul sebelum melanjutkan perjalanan ke gunung Ledang. Disana sudah menunggu Bang Ical, Teh Lina dan Antok. Aku molor 2 jam lebih dari waktu yang diperkirakan…
Pfffiuuuhh…., akhirnya sampai juga aku di terminal Larkin, Johor Bahru. Tempat yang kami sepakati untuk berkumpul sebelum melanjutkan perjalanan ke gunung Ledang. Disana sudah menunggu Bang Ical, Teh Lina dan Antok. Aku molor 2 jam lebih dari waktu yang diperkirakan…