Minggu pagi, 8 November 2015 lalu ada pemandangan tak biasa di Khazanah Plaza Sukajadi, Batam Center. Beberapa orang pemuda terlihat sibuk mengusung kotak-kotak kaca berisi ular ke lantai 3 mall yang merupakan pusat busana muslim di Batam. Di Khazanah Plaza lantai 3 sedang berlangsung acara Nunasa Ular yang merupakan program rutin dari Sioux, sebuah yayasan yang khusus mempelajari tentang ular di Indonesia. Yayasan ini telah berdiri sejak 12 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 23 November 2003.
Dalam rangka menyambut ulang tahun SIOUX - Yayasan Ular Indonesia yang ke-12, maka diselenggarakan event Nuansa Ular. Dan tahun ini, Nuansa Ularnya digelar di 12 kota di Indonesia. Batam adalah kota ke-4 dalam roadshow 12 kota ini. Dan seperti event-event Nuansa Ular sebelumnya, kali ini pun misi yang diusung SIOUX masih tetap sama, yaitu ingin mengubah paradigma negatif masyarakat tentang ular. Alhamdulillah, event di Batam kemarin berlangsung fun dan meriah.
don't try this at home! Foto koleksi pribadi
Mendengar nama ular kobra, kebanyakan orang langsung bergidik ngeri duluan. Maklum aja, karena selama ini kobra dikenal sebagai hewan yang mempunyai bisa (racun) mematikan. Apalagi kalo ngeliat penampilan si ular yang bisa berdiri dan mengembangkan lehernya. Makin serem aja kan ngeliatnya. Padahal, gak semua ular yang bisa berdiri dan mengembangkan lehernya itu kobra loh, bisa jadi itu kobra KW, atau mungkin juga itu king kobra. Nah lho? Makin bingung aja kan? Beruntung kuliah malam Sioux beberapa waktu lalu membahas tentang perbedaan antara kobra (naja naja sputatrix) dan king kobra (ophiophagus hannah). Makasih buat ilmunya ya, mas Aji Rachmat.
Sumber foto dari sini
Beberapa hari ini, hampir tiap malam grup WhatsApp Sioux ngadain kuliah malam dengan tema-tema menarik. Lumayan banget buat nambah-nambah informasi dan pengetahuan seputar dunia ular. Kali ini yang dibahas adalah Pseudoxenodon Inornatus alias kobra KW. Nah lho! Jadi bukan cuma tas branded aja yang KW ya, ular juga ada KW-nya :)
Bungarus Candisus. Sumber gambar dari sini
Udah
lama niih gak posting tulisan tentang ular di sini. Mumpung semalem
barusan nyimak kuliah singkat di grup WhatsApp Sioux Indonesia tentang
perbedaan ular welang dan ular weling, jadi pengen nge-share hasilnya di
sini.
Beberapa waktu lalu, dalam perjalanan pulang dari Pantai Galang Mas, atau yang lebih popular dengan nama Pantai Ujung Barelang, saya menemukan ular ini meringkuk pasrah di pinggir jalan. Tidak sedang terluka, tidak juga mati. Melihat coraknya yang cantik, saya pun tergoda untuk mengabadikannya dalam jepretan kamera.
Tanganku digigit ular trawang
Tips ini aku salin dari blognya mas Aji Rachmat. Beliau adalah salah seorang pendiri SIOUX (Lembaga Studi Ular Indonesia)
Sebelum beraksi, ini beberapa hal yang perlu diingat tentang ular..
- Ular masuk rumah karena mencari mangsa, tikus atau mencari kehangatan. Dia tidak dengan sengaja datang untuk menyerang manusia.
- Ular takut dengan manusia.
Kemarin ada seorang teman yang cerita kalau rumahnya baru saja kemasukan ular. Ular kecil seukuran kabel dan berwarna hitam itu tiba-tiba sudah ngejogrok manis di dapur rumahnya. Saking paniknya, temen saya ini langsung menaburkan garam dalam jumlah yang cukup banyak ke arah si ular. Hasilnya? Tentu saja si ular tidak bereaksi sedikitpun terhadap garam tersebut.
Waktu main ke rumah Sioux beberapa hari yang lalu, aku sempat 'ketemu' ama si kecil ini. Kalau dilihat sekilas, bentuknya emang mirip ama cacing. Tapi kalo diperhatiin bener2, baru deh keliatan bedanya...
Si kecil ini tubuhnya bersisik dan tidak berlendir. Cara bergeraknya juga seperti ular pada umumnya, membentuk gerakan spiral.
Si kecil ini tubuhnya bersisik dan tidak berlendir. Cara bergeraknya juga seperti ular pada umumnya, membentuk gerakan spiral.
narsis ama si albino
Phyton adalah salah satu jenis
ular berpostur besar yang kalau di masyarakat Indonesia sering dinamai dengan
ular sanca, ular sawa atau juga ular sowo (jawa).
Ular phyton banyak ragamnya, dari jenis yang kecil hingga ular
besar yang mencapai ukuran 8 meter lebih di alam liar. Di Indonesia, Phyton reticulatus
adalah jenis ular raksasa yang paling gampang ditemui. Banyak kasus dan laporan
tertangkapnya ular jenis ini bahkan di pelosok kota metropolitan seperti
Jakarta. Got, lubang ditanah, atap rumah, kebun belakang pabrik, selokan,
hingga sungai tercemar yang menembus kota jakarta pun menjadi alternatif
perlindungan buat phyton.
sumber gambar dari sini
Jangan langsung ngebayangin yang serem2 deh kalo ada yang nyebut ular Karena sebenernya ular itu gak seserem apa yang selama ini kita bayangkan. Tak kenal maka tak sayang jadi, yuk kita coba untuk mengenal ular lebih jauh lagi.... "snake everywhere, don't worry just be prepared !"