Jejeran roti beraneka bentuk dan rupa yang tertata manis di atas rak sungguh merupakan sambutan yang hangat dari Kez's Bakery & Restaurant sore itu. Aroma yang menguar dari aneka roti, ditambah dengan penataan ruang yang aduhai, pasti akan membuat siapa pun mendadak merasa lapar seketika. Tak terkecuali kami sekeluarga.
Miniatur Rumah Gadang di Golden City
True friends are never apart. Maybe in distance, but not in heart - anonymous
Pada tau pecel lele kan? Dulu, waktu saya masih bocah yang imut, lucu dan menggemaskan, pas pertama kali ngeliat tulisan menu pecel lele terpajang di warung-warung tenda pinggir jalan, yang ada di bayangan saya adalah nasi pecel dengan lauk ikan lele goreng. Sampai waktu pertama kali diajak mama makan pecel lele saya merasa bingung. Bayangan saya tentang pecel lele pun buyar. Mana pecelnya? Ini kan lele goreng ama sambel terasi plus lalapan?
Satu lagi yang bikin saya terpesona di Dusun Sade selain cerita tentang kawin culik dan kotoran kerbau, yaitu kain-kain tenun cantik yang berwarna-warni. Di Dusun Sade kami juga diajak melihat langsung proses pembuatan kain tenun khas Lombok. Di sini, aktifitas menenun kain yang dilakukan oleh para wanita suku Sasak menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Sambil memperhatikan betapa terampilnya para wanita ini memainkan jemarinya menenun helaian benang, mata kita juga akan dimanja oleh jejeran kain-kain yang sudah jadi. Cantik.
Warung Podomoro namanya. Beberapa kali lewat di warung ini kami selalu urung untuk mampir. Antriannya kadang bikin perut yang udah lapar jadi makin keroncongan. Belum lagi menurut informasi dari beberapa teman, yang pernah makan di warung ini, kalo pesen makan di sini tuh lamaaaa banget nunggunya. Sampe 1 jam. Kadang lebih. Haaaa?! Bisa makin klotekan nih perut kalo pas laper trus mampir makan di sini. Tapi menurut si teman juga, makanan di sini emang recommended. Jadi pantes aja kalo pengunjungnya sampe rela antri begitu.
don't try this at home! Foto koleksi pribadi
Mendengar nama ular kobra, kebanyakan orang langsung bergidik ngeri duluan. Maklum aja, karena selama ini kobra dikenal sebagai hewan yang mempunyai bisa (racun) mematikan. Apalagi kalo ngeliat penampilan si ular yang bisa berdiri dan mengembangkan lehernya. Makin serem aja kan ngeliatnya. Padahal, gak semua ular yang bisa berdiri dan mengembangkan lehernya itu kobra loh, bisa jadi itu kobra KW, atau mungkin juga itu king kobra. Nah lho? Makin bingung aja kan? Beruntung kuliah malam Sioux beberapa waktu lalu membahas tentang perbedaan antara kobra (naja naja sputatrix) dan king kobra (ophiophagus hannah). Makasih buat ilmunya ya, mas Aji Rachmat.
Ngomongin pesona Lombok memang gak akan pernah ada habisnya. Mulai dari pantai-pantainya yang cantik mempesona, Gunung Rinjani-nya yang merupakan gunung tertinggi ke-3 di Indonesia (3726 mdpl), budaya dan kearifan lokalnya yang masih terjaga hingga kini, sajian kulinernya yang sedap menggoda lidah, hingga keramahan penduduknya.
Mendung bergayut manja di langit Batam ketika kami sampai di depan The Hills Hotel. Halaman depan hotel yang difungsikan sebagai area parkir kendaraan bagi tamu semua terisi penuh. Wow! Banyak juga tamu yang menginap di The Hills akhir pekan ini, pikir saya. Berhubung anak saya masih tidur, jadi cuma saya yang turun untuk check-in, sementara suami tetap di mobil menemani Lala.
Satu lagi nih cafe yang suasananya terbilang asik di Batam. Namanya Chillax & Relax. Cafe ini baru dibuka pada bulan Januari 2015. Tapi saya baru taunya sekitar beberapa minggu yang lalu lewat instagram. Aku beneran dibikin penasaran ama foto-foto makanannya yang diunggah di halaman instagram. Dan demi menuntaskan rasa penasaran yang kian menggebu, makanya saya putuskan untuk mampir dan mencoba langsung makanan yang looks yummi itu.
Sumber foto dari sini
Beberapa hari ini, hampir tiap malam grup WhatsApp Sioux ngadain kuliah malam dengan tema-tema menarik. Lumayan banget buat nambah-nambah informasi dan pengetahuan seputar dunia ular. Kali ini yang dibahas adalah Pseudoxenodon Inornatus alias kobra KW. Nah lho! Jadi bukan cuma tas branded aja yang KW ya, ular juga ada KW-nya :)
Bungarus Candisus. Sumber gambar dari sini
Udah
lama niih gak posting tulisan tentang ular di sini. Mumpung semalem
barusan nyimak kuliah singkat di grup WhatsApp Sioux Indonesia tentang
perbedaan ular welang dan ular weling, jadi pengen nge-share hasilnya di
sini.
Waktu pertama kali tau kalau di Surabaya ada tempat wisata mangrove ini, saya dan suami langsung excited. Bukan kenapa-kenapa sih, soalnya selama 25 tahun saya hidup dan bertumbuh di Kota Pahlawan ini, saya sedikit kesulitan untuk mencari tempat refreshing bernuansa alam. Paling deket kalo gak ke Pandaan, ya ke Malang.
Selama ini orang lebih mengenal Bintan karena wisata pantainya yang cantik mempesona. Tak heran bila wisata pantai selalu menjadi tujuan utama orang berlibur ke Bintan. Tapi jangan salah, Bintan juga punya potensi wisata pegunungan looh. Dan hal inilah yang dijadikan peluang oleh pengelola De Bintan Villa. Bertempat di kaki Gunung Bintan, De Bintan Villa hadir menawarkan suasana baru berlibur di Pulau Bintan. Nuansa alam pegunungan.
Bertemu dengan seorang teman yang selama ini hanya dikenal lewat dunia maya selalu membuat saya excited. Ya, terlebih kalau pertemanan kami di dunia maya sudah terjalin cukup lama. Pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di benak kalau mau kopdar ama temen maya adalah, apakah nanti obrolan kami bisa se-nyambung obrolan-obrolan selama ini yang terjalin di dunia maya? Apakah dia bakal seheboh postingan-postingan blog-nya? Apakah dia sekonyol komen-komennya selama ini? Semua tanya itu tak akan pernah terjawab kalau belum bertemu muka secara langsung.
Soacialite's Crib namanya. Sebuah cafe yang baru dibuka pada bulan Maret 2015 yang lalu. Dari luar, cafe ini terlihat biasa saja. Seperti cafe-cafe lain pada umumnya. Di lantai bawah ada beberapa meja dan kursi dari kayu yang penampakannya mengingatkan saya pada bar-bar dalam film koboi. Rasa penasaran gara-gara postingan beberapa teman di instagram-lah yang membuat saya akhirnya mengajak suami untuk dinner di sini.
"Aku mau jadi dokter!"
"Aku mau jadi pilot!"
"Aku mau jadi polisi!"
Riuh suara anak-anak di kelas 6C SDN 006 Batuaji itu masih membekas di benak saya. Saya tersenyum sambil mengamini dalam hati cita-cita mereka. Rekaman peristiwa di hari inspirasi itu begitu lekat hingga hari ini. Wajah-wajah polos nan bersemangat dengan berjuta cita dan impian itu tak akan pernah saya lupakan.
***
Aku menggigitnya perlahan. Menikmati setiap gigitan, hingga dia lumer sendiri di dalam mulutku. Sesekali aku mencelupkannya dalam secangkir teh yang sengaja kubuat khusus untuk menemaniku menikmati kue ini. Padahal biasanya aku lebih memilih secangkir kopi di pagi hari. Tapi tidak untuk kali ini. Kenangan yang membungkus kue ini akan lebih 'menggigit' kalau aku menikmatinya dengan secangkir teh. Ya, seperti dulu... Saat aku masih bisa menikmatinya setiap pagi..
Kalau di Jogja terkenal yang namanya nasi kucing, di Batam ada yang namanya nasi meong. Kalo dibilang mirip, sebenernya enggak juga. Tapi kalo dibilang beda, ya sebenernya sih sama aja. Hahaha.. ribet ya penjelasannya. Intinya sih, baik nasi kucing maupun nasi meong, adalah sama-sama nasi dengan lauk tertentu dengan porsi sedikit, sehingga terlihat seperti makanan kucing atau meong.
Sumber foto : www.relcih.com.sg
Menginap di RELC International Hotel merupakan pengalaman pertama saya menginap di hotel di negeri merlion, Singapura. Selama ini kalau saya ada urusan di Singapura, entah itu sekadar jalan-jalan atau urusan kantor, saya tidak pernah menginap di hotel. Biasanya sih numpang nginep di rumah temen.
Mengunjungi pameran, terutama pameran pariwisata, kebudayaan, dan potensi daerah, merupakan salah satu kegemaran saya dan suami. Alasannya jelas, di sana kami bisa
Alunan kecapi dan suling nan merdu langsung memenuhi indera dengar kala kami memasuki resto ini. Sebuah resto yang kental dengan nuansa Parahyangannya, Bandoeng Resto. Deretan meja dan kursi yang terbuat dari bambu terlihat lengang. Sepertinya pengunjung resto ini lebih memilih bersantap di area lesehan atau di saung-saung yang tersedia.

Anak muda menawarkan masa depan! - Anies Baswedan
H+6 Kelas Inspirasi Batam#3. Masih terekam jelas di benak saya, senyum, binar mata, keceriaan, dan semanagat mereka, murid-murid SDN 006 Batuaji, Batam. Saya merasa bersyukur dan beruntung bisa mengenal dan bergabung dengan Kelas Inspirasi Batam. Karena lewat Kelas Inspirasi inilah saya bisa menyaksikan dan merasakan langsung gimana serunya berbagi cerita dan pengalaman tentang profesi kita kepada adik-adik di Sekolah Dasar.
Sudah cukup lama saya mendengar nama Om Ganjen disebut-sebut di kalangan pecinta kuliner Batam, khususnya penggemar pempek Palembang. Katanya siiih, kalo mau cari pempek paling enak di Batam, Pempek Om Ganjen lah jawabannya. Penasaran donk ya... seenak apa sih? Trus apa bener, yang jual emang ganjen? hahahaha...
Saya tau Kelas Inspirasi dari beberapa teman blogger yang menceritakan pengalaman mereka ikut Kelas Inspirasi di kotanya masing-masing. Kelas Inspirasi ini merupakan turunan dari Indonesia Mengajar yang dipelopori oleh Bapak Anies Baswedan. Di Kelas Inspirasi, para relawan akan berbagi cerita dan pengalaman tentang profesinya masing-masing. Intinya, menginspirasi adik-adik pelajar untuk tetap semangat mewujudkan impian dan cita-citanya. Keliatannya seru banget.
a ship in port is safe, but that is not what ships are built for - Grace Hopper
Bagi nelayan, biduk merupakan rumah kedua mereka. Tempat berlindung dari hujan dan panas, pun dari amukan ombak yang terkadang datang. Tak jarang mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah kedua ini, jauh dari keluarga tercinta.
Sewaktu masih berstatus sebagai
pendatang baru di Batam, saya dan temen-temen sekantor yang mayoritas berasal
dari Jawa, rajin banget cari informasi tentang tempat-tempat seru yang bisa
dikunjungi kala weekend. Kadang kami mendapat info menarik dari temen kantor
yang memang sudah lama menetap di Batam. Tapi tetep aja, cara paling mudah tentu
saja dengan browsing lewat internet.
Setiap mudik ke Sidoarjo, saya selalu menyempatkan untuk berkumpul dengan sahabat-sahabat masa SMP saya. Kalo dulu jaman masih pada single ngumpulnya bisa sambil rafting atau main keluar kota, sekarang bisanya cuman ngumpul sambil nyobain tempat makan baru di seputaran Surabaya aja. Itu pun personilnya udah gak bisa lengkap karena beberapa udah pada hijrah ke kota lain. Tapi yang penting tetep ngumpul dan seru-seruan bareng.
Singapura seolah tak berhenti membangun. Tapi satu hal yang selalu aku sukai dari negara ini adalah, di balik hutan-hutan betonnya yang semakin tinggi, Singapura tetap menyisakan ruang hijau yang nyaman bagi penduduknya. Chinese Garden ini adalah salah satunya. Taman seluas 13 hektar yang kental dengan nuansa klasik negeri tirai bambu ini bisa dinikmati oleh siapa saja, karena memang untuk menikmatinya tidak dipungut biaya, alias gratis.
"Selamat datang di Pekalen, mari kita sambut Jeram Selamat Datang!" suara Mas Asnan, skipper kami mencoba mengalahkan deru suara arus Sungai Pekalen. Dan sedetik kemudian, perahu karet kami meluncur mulus melewati jeram selamat datang. Seketika saya merasa jantung ini mencelos. Pffiiuuhh...! Sensasinya luar biasa. Ini baru jeram pertama, dan masih ada puluhan jeram lagi yang akan menyambut kami di Sungai Pekalen ini.
Tak perlu mencari tempat istimewa hanya untuk menikmati sebuah moment istimewa. Terkadang, moment istimewa itu justru hadir di tempat yang menurut kita sangat biasa. Seperti pagi itu, pada sebuah unplaning trip menuju Bali, dari dalam mobil yang melaju aku melihat matahari cantik, bulat sempurna, di langit timur Kota Banyuwangi.
Batam Postcrosser ngadain meet up lagi. Meet up kedua ini akhirnya terwujud juga setelah beberapa kali gagal terlaksana. Ya, maklumlaah.. postcrosser Batam ini membernya emak-emak gaul plus nona-nona muda energik yang super sibuk. Jadi ya, sulit banget buat kita untuk bisa ngompakin waktu. Lah masa, janjian dari bulan Desember tahun kemarin baru bisa terlaksana di bulan Maret tahun ini :D
Di Engineering Department tempat saya bekerja, ada satu tradisi yang sudah berjalan turun-temurun, yaitu welcome party untuk para new comer. Welcome party ini artinya, para new comer mentraktir orang se-department dengan gaji pertamanya. Saya sendiri tidak tau sejak kapan tradisi ini dimulai, yang jelas, ketika saya bergabung di department ini awal tahun 2006 yang lalu, tradisi welcome party ini sudah berjalan. Semakin banyak new comer yang bergabung, semakin menyenangkan. Karena itu artinya, makan-makan kita akan lebih special, hehehe.. Seperti kali ini, total ada 8 orang new comer yang belum
Bosan dengan destinasi yang itu-itu saja kalau berkunjung ke Singapura? Coba main ke Pulau Ubin deeh, dan nikmati wajah lain dari negara yang terkenal sebagai surga belanja itu. Suasananya yang tenang, dan pemandangannya yang masih asri akan membuat kamu lupa sejenak, bahwa kamu sedang berada di Singapura.
Foto pinjem dari mbak Zulfa (www.emakmbolang.com)
Kerja di perusahaan asing yang pegawainya berasal dari berbagai negara itu bagiku menyenangkan. Salah satunya adalah, aku bisa belajar bahasa dan kebudayaan mereka. Dan yang paling menyenangkan, aku jadi bisa sering dapet oleh-oleh kalau kebetulan mereka pulang kampung ke negaranya, hehehe.. Mulai dari makanan khas, postcard, sampai souvenir-souvenir kecil seperti magnet kulkas atau gantungan kunci.
Siapa yang tidak kenal Danan Wahyu Sumirat, seorang travel blogger yang namanya kerap wara-wiri memenangkan lomba menulis. Aku sendiri sudah lama tau namanya, sekadar tau, dan sesekali mampir numpang baca tulisannya di www.dananwahyu.com, yang waktu itu masih belum pake dot com. Suka juga ngeliatin video-video perjalanannya yang dia kasih nama jalan2cuap2. Parahnya, udah hampir setahun Danan tinggal di Batam, tapi kita belum juga ketemuan. Mungkin kita memang belum jodoh.. *apasiiih....
♪ Langit biru adalah kantong | Kantong yang dapat meraih bahagia | Mari jalan-jalan sambil bersiul
Hehehe.. itu sih soundtrack-nya film Doraemon :D Etapi beneran deh, ngeliat langit biru gitu bawaannya pasti pengen langsung ngeluarin kamera dari kantong, trus jepret-jepret sebanyak mungkin. Bener gak?
Satu lagi nature reserve di Singapura yang menarik untuk dikunjungi, namanya Sungei Buloh Wetland Reserve. Jangan salah, di balik hutan beton dan kesan metropolis yang selama ini ditampilkannya, Singapura masih memiliki beberapa area nature reserve yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Salut kepada pemerintahan Singapura, yang masih tetap mempertahankan dan melestarikan 'ruang hijau'nya di tengah gencarnya pembangunan gedung-gedung bertingkat dan pesatnya arus modernisasi. Jadi miris ingat tempat tinggal sendiri, yang semakin hari bukit-bukitnya semakin gundul. Dan sebagai gantinya, yang semakin bertambah subur justru area perumahan dan pertokoan.
Sewaktu tinggal di Singapura, saya paling suka jalan-jalan ke nature park yang ada di sana. Selain gratis, -dan tentu saja inilah yang menjadi alasan utama saya- nature parks yang ada di negeri Merlion itu bersih, nyaman, dan aman. Saya tidak merasa khawatir meski saya sering pergi sendirian. Salah satu yang sering saya kunjungi adalah Bukit Timah Nature Reserve.
a wise traveler never despises his own country - Carlo Goldoni
♪ Kau mainkan untukku, sebuah lagu tentang negeri di awan...
♪ Dimana kedamaian menjadi istananya...
Pertama kali mendengar lagu Negeri di Awan milik Katon Bagaskara itu, saya langsung membayangkan sebuah desa kecil yang cantik, berpagar pegunungan dan bebukitan. Dengan hamparan awan lembut yang mengelilinginya. Dan bertahun kemudian, gambaran itu menjelma nyata di depan mata saya sewaktu saya berdiri di atas Puncak Sikunir, Dieng Plateu.
Gambar pinjem dari organisart.co.uk
Rasanya, bisa keliling dunia adalah impian setiap orang, termasuk saya. Tapi apa daya, seringkali kita dihadapkan pada berbagai masalah, sehingga impian untuk bisa keliling dunia tidak segera terwujud. Salah satu yang menjadi hambatan utama adalah masalah biaya. Selain biaya, waktu juga kadang tidak bisa diajak kompromi. Terutama bagi pekerja yang mempunyai jatah cuti terbatas *tunjuk diri sendiri. Jadi sampai sekarang saya masih menunggu sampai biaya dan waktu berkolaborasi dengan iringan takdir untuk mewujudkan impian saya.