Alhamdulillah.. Ternyata masih ada 1 buku lagi yang lahir di penghujung tahun 2013 ini. Jadi buku ke-19 buatku. Masih antologi juga. Kali ini dari event #MyLoveMyLive yang diselenggarakan ama Diva Press.
Tulisanku nyempil di antara 62 tulisan lolos lainnya. Nama-nama kontributor lolos lainnya. Gak papa deh, biar cuman nyempil, yang penting kehadirannya tetep bikin hati hepi :)
Finally!
Alhamdulillah! Setelah melewati proses yang cukup panjang, akhirnya Love Journey#2 lahir dengan selamat. Menjadi penutup yang cukup manis di akhir tahun 2013 ini. Seolah mengulang kejadian di tahun 2012 yang lalu, dimana Love Journey#1 juga lahir dengan selamat di penghujung tahun 2012. Semoga tahun-tahun depan Love Journey akan terus hadir dengan tema yang lain lagi. Love Journey 2 ini kami beri judul Mengeja Seribu Wajah Indonesia.
Khlong Hae Floating Market namanya. Deretan sampan yang menjajakan makanan dan minuman ringan berbaris rapi di salah satu sudut sungai Khlong Hae. Penjualnya tampak seragam menggunakan topi anyaman bertepi lebar. Para pengunjung berdiri antri di tepi sungai. Hanya makanan dan minuman ringan yang dijual di atas sampan-sampan ini. Sementara souvenir khas Thailand lainnya seperti kaos dan cindera mata, dijual di sisi lain dari pasar ini.
Baru aja terima email Hurray! dari postcrossing.com. Ini adalah hurray kelima yang aku terima sejak aku buka akun 47 hari yang lalu. *barusan ngintip profile di sana, jadi tau persis :D
Sebagai pejalan, seharusnya kalimat: "Jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak kaki, jangan bunuh apa pun kecuali waktu, dan jangan ambil apa pun kecuali foto" bukanlah sekadar sebagai semboyan saja. Tapi harus benar-benar telah tertanam kuat di benak dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah pejalan yang bisa bertanggung jawab. Setuju kan?
Sekarang aku emang lagi seneng-senengnya ngumpulin postcard. Apalagi sejak gabung di postcrossing.com dan Komunitas Postcrossing Indonesia. Dan sepertinya, abis ini aku bakal lebih banyak posting tentang postcard deh di rumah ini... :)
Sebenernya, aku kenal ama kartu pos udah lama. Bahkan sejak aku masih SD. Waktu masih jaman-jamannya langganan majalah Bobo, Mentari, Donal dsb. Dulu aku sering ikutan ikutan kuis-kuis yang diadain ama majalah-majalah itu. Dan selalunya, jawaban kuis harus ditulis di selembar kartu pos. Jadilah dulu itu aku rajin banget beli kartu pos yang polos tanpa gambar dan warnanya orens muda itu di kantor pos deket rumah.