Museum ini berbeda dengan museum pada umumnya, yang biasanya menyimpan benda-benda di dalam ruangan. Di museum ini, benda-benda peninggalan itu justru diletakkan di alam terbuka. Dengan Gunung Merapi sebagai latarnya. Sehingga, kesan suram dan tertutup yang mungkin biasa dirasakan bila kita berkunjung ke museum, tidak akan kita rasakan di tempat ini.
Tinggal di daerah kepulauan, membuat aku tak asing dengan pemandangan ini. Rumah apung khas kampung nelayan. Aku selalu antusias dengan sapaan khas dari kampung nelayan seperti ini. Rumah-rumah panggung yang berdinding bilah papan berjajar manis di tepi pantai. Lengkap dengan suara debur ombak yang menghantam kayu-kayu penopang rumahnya. Apabila ditambah dengan hembusan angin yang semilir dan kicau burung, maka sempurnalah sambutan dari kampung nelayan ini.
Dalam setiap perjalananku menuju Pantai Trikora, bangunan wihara ini selalu menarik perhatianku. Bangunannya mengingatkan aku pada film-film kungfu :)
Kalau saja aku tidak naik angkutan umum, ingin rasanya aku berhenti sejenak di depan bnagunan ini, sekadar mengagumi bangunannya yang terlihat cukup megah di antara bangunan lain di sekitarnya.
Alhamdulillah.. Ternyata masih ada 1 buku lagi yang lahir di penghujung tahun 2013 ini. Jadi buku ke-19 buatku. Masih antologi juga. Kali ini dari event #MyLoveMyLive yang diselenggarakan ama Diva Press.
Tulisanku nyempil di antara 62 tulisan lolos lainnya. Nama-nama kontributor lolos lainnya. Gak papa deh, biar cuman nyempil, yang penting kehadirannya tetep bikin hati hepi :)
Finally!
Alhamdulillah! Setelah melewati proses yang cukup panjang, akhirnya Love Journey#2 lahir dengan selamat. Menjadi penutup yang cukup manis di akhir tahun 2013 ini. Seolah mengulang kejadian di tahun 2012 yang lalu, dimana Love Journey#1 juga lahir dengan selamat di penghujung tahun 2012. Semoga tahun-tahun depan Love Journey akan terus hadir dengan tema yang lain lagi. Love Journey 2 ini kami beri judul Mengeja Seribu Wajah Indonesia.
Khlong Hae Floating Market namanya. Deretan sampan yang menjajakan makanan dan minuman ringan berbaris rapi di salah satu sudut sungai Khlong Hae. Penjualnya tampak seragam menggunakan topi anyaman bertepi lebar. Para pengunjung berdiri antri di tepi sungai. Hanya makanan dan minuman ringan yang dijual di atas sampan-sampan ini. Sementara souvenir khas Thailand lainnya seperti kaos dan cindera mata, dijual di sisi lain dari pasar ini.