Every sunrise is an invitation to brighten someone's day -
Richelle E. Goodrich
Sunrise. Adalah satu dari sekian banyak pesona
keindahan yang Tuhan ciptakan di alam ini. Bisa menyaksikan detik-detik
munculnya bola jingga di langit timur itu merupakan suatu kenikmatan tersendiri
yang akan selalu menambah rasa syukur kita atas keindahan Mahakarya-Nya. Tapi
sayang, tidak setiap saat aku bisa menikmatinya. Jadi begitu ada kesempatan,
aku tidak akan pernah melewatkannya.
Weekend di penghujung bulan Januari ini kami berencana
kemping-kemping cantik di Pulau Putri, Nongsa. Ini gara-gara aku ngeliat
postingan yang bersifat undangan terbuka di grup Beautiful Indonesia di
Facebook. Iseng ninggalin komen di sana, eh ternyata disambut dengan sukacita
ama teh Lina, teteh ketemu gede yang aku kenal lewat multiply. Akhirnya kami janjian untuk berangkat bareng.
Sayangnya, Chila dan bang Ical (anak dan suami teh Lina) batal ikut karena
Chila lebih memilih menghadiri acara ultah temennya, hehehe... Jadi sore itu kami
berangkat berempat saja.
"Emang masih musim ya mbak,
kirim-kirim gituan?"
Seorang bapak yang berdiri di
depan saya melirik kepo ke arah setumpuk kartu pos di tangan saya. Saya hanya
tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
"Pake sms lebih cepet,
mbak.. atau WhatsApp dan BBM lebih enak lagi. Bisa sambil kirim-kirim
foto." Si bapak rupanya masih belum
puas. Dan kali ini suaranya memancing reaksi beberapa pasang mata yang kebetulan
juga sedang berada di kantor pos itu.
"WhatsApp dan BBM sudah
terlalu mainstream bagi saya, pak... Lebih seru pakai kartu pos." Jawab
saya sambil tak lupa tersenyum manis kepada sekian pasang mata yang akhirnya
ikut-ikutan kepo melirik setumpuk kartu pos di tangan saya.