Aku
duduk sendiri menikmati senja dari buritan kapal kayu ini. Teman-teman
seperjalananku yang lain asyik bercengkerama di bagian depan, membicarakan
hasil tangkapan kami hari ini. Aku memilih tidak bergabung dengan mereka. Dalam
setiap perjalanan yang aku lakukan, aku selalu mengambil sedikit kesempatan
seperti ini. Duduk diam menikmati alam, tanpa melakukan apapun. Sambil
mengagumi apa yang ada di sekitarku. Hamparan Laut Cina Selatan, burung-burung
camar laut yang terbang rendah, dan mentari senja yang siap beranjak menuju ke
peraduannya. Semua itu sukses membuat aku semakin jatuh cinta pada ciptaan-Nya.
Beberapa meja kayu terhampar di
atas terpal plastik. Temaram cahaya lilin yang ada di atas setiap meja semakin
menambah kesan romantis. Sebuah gerobak, juga dengan penerangan seadanya berada
di antara meja-meja kayu itu. Pemandangan itulah yang terlihat dari sebuah
angkringan yang berada di halaman kompleks ruko Batavia, Batuaji, Batam.
Every sunrise is an invitation to brighten someone's day -
Richelle E. Goodrich
Sunrise. Adalah satu dari sekian banyak pesona
keindahan yang Tuhan ciptakan di alam ini. Bisa menyaksikan detik-detik
munculnya bola jingga di langit timur itu merupakan suatu kenikmatan tersendiri
yang akan selalu menambah rasa syukur kita atas keindahan Mahakarya-Nya. Tapi
sayang, tidak setiap saat aku bisa menikmatinya. Jadi begitu ada kesempatan,
aku tidak akan pernah melewatkannya.
Weekend di penghujung bulan Januari ini kami berencana
kemping-kemping cantik di Pulau Putri, Nongsa. Ini gara-gara aku ngeliat
postingan yang bersifat undangan terbuka di grup Beautiful Indonesia di
Facebook. Iseng ninggalin komen di sana, eh ternyata disambut dengan sukacita
ama teh Lina, teteh ketemu gede yang aku kenal lewat multiply. Akhirnya kami janjian untuk berangkat bareng.
Sayangnya, Chila dan bang Ical (anak dan suami teh Lina) batal ikut karena
Chila lebih memilih menghadiri acara ultah temennya, hehehe... Jadi sore itu kami
berangkat berempat saja.