Berbeda dengan beberapa daerah di
Indonesia yang belakangan selalu diguyur hujan tanpa henti, alhamdulillah cuaca di Batam justru
sedang cerah ceria. Cuaca yang bikin semangat untuk nyuci baju, hahahaha... Dan
hari Minggu kemarin, matahari di Batam juga masih bersinar cerah. Rasanya
sayang kalo gak dipake jalan kemana gitu...
Aku
duduk sendiri menikmati senja dari buritan kapal kayu ini. Teman-teman
seperjalananku yang lain asyik bercengkerama di bagian depan, membicarakan
hasil tangkapan kami hari ini. Aku memilih tidak bergabung dengan mereka. Dalam
setiap perjalanan yang aku lakukan, aku selalu mengambil sedikit kesempatan
seperti ini. Duduk diam menikmati alam, tanpa melakukan apapun. Sambil
mengagumi apa yang ada di sekitarku. Hamparan Laut Cina Selatan, burung-burung
camar laut yang terbang rendah, dan mentari senja yang siap beranjak menuju ke
peraduannya. Semua itu sukses membuat aku semakin jatuh cinta pada ciptaan-Nya.
Beberapa meja kayu terhampar di
atas terpal plastik. Temaram cahaya lilin yang ada di atas setiap meja semakin
menambah kesan romantis. Sebuah gerobak, juga dengan penerangan seadanya berada
di antara meja-meja kayu itu. Pemandangan itulah yang terlihat dari sebuah
angkringan yang berada di halaman kompleks ruko Batavia, Batuaji, Batam.
Every sunrise is an invitation to brighten someone's day -
Richelle E. Goodrich
Sunrise. Adalah satu dari sekian banyak pesona
keindahan yang Tuhan ciptakan di alam ini. Bisa menyaksikan detik-detik
munculnya bola jingga di langit timur itu merupakan suatu kenikmatan tersendiri
yang akan selalu menambah rasa syukur kita atas keindahan Mahakarya-Nya. Tapi
sayang, tidak setiap saat aku bisa menikmatinya. Jadi begitu ada kesempatan,
aku tidak akan pernah melewatkannya.