Wajahnya manis. Rambut panjangnya diikat ekor kuda. Sorot matanya cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Senyumnya malu-malu ketika pertama kali menyapa saya. Gadis manis itu bernama Putri. Gadis manis inilah yang 'menampar' saya di Pulau Akar. Darinya pula saya mendapat banyak hikmah dalam perjalanan kali ini.
Beberapa tahun lalu, saya pernah merasakan serunya merayakan Idul Adha di sebuah kampung kecil di seberang Kota Krabi, Thailand. Seluruh penduduk kampung itu adalah muslim. Dan saya beruntung bisa merasakan salah satu hidangan istimewa mereka, yang katanya hanya dimasak dua kali dalam setahun. Hidangan apa itu?
"Mbak Dee udah nyobain pizza panties belum?" tanya Mitha teman kerja saya beberapa waktu yang lalu. Saya hanya menoleh sebentar, menggeleng, kemudian kembali menghadap komputer.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
Ditraktir makan dimsum pastinya gak ada yang nolak donk.. Apalagi kalo modelnya buffet all you can eat. Pastinya pada hepi banget menyambut traktirannya. Tapi traktiran kali ini bikin sedih juga siih.. Soalnya ini traktiran farewell salah seorang temen kantor. Dan kali ini yang punya hajat (baca: mau resign) adalah Ashwin, teman yang pernah saya ceritakan di sini.