Hujan yang turun sejak kami keluar di Gerbang Tol Colomadu petang itu rupanya setia menemani kami sampai ke Jogja. Tepat selepas maghrib kami sampai di Jogja. Pas banget waktunya makan malam. Sebelum menuju penginapan, kami sengaja mau cari makan dulu. Biar ntar bisa langsung istirahat, gak usah keluar-keluar lagi.

Jogja punya banyak candi. Jadi kalo selama ini mentemen taunya cuma Candi Prambanan, coba deh kunjungi candi-candi lain yang ada di Jogja. Beberapa candi lokasinya gak jauh dari Candi Prambanan kok.

Akhir tahun 2022 lalu, suami lagi ada kerjaan di Bali. Kebetulan kerjanya nyantai, jadi memungkinkan banget buat ngajak aku dan anak-anak ikutan ke Bali. Kami bawa mobil sendiri, sementara rombongan lain naik mini bus. 

Whoever builds a mosque seeking the pleasure of Allah, Allah builds a similar one for him in paradise - HR. Bukhari Muslim

Eye catching. Itu kesan pertama yang aku tangkap sewaktu pertama kali melihat masjid ini. Bangunannya yang megah dengan menara tinggi menjulang didominasi warna kuning cerah. 

Cuti lebaran masih lama, pengen traveling tapi males duluan ngebayangin macetnya arus mudik? Kenapa gak coba traveling naik sepeda motor aja? Lebih enak, bisa nyelip-nyelip, tinggal sat-set wuss pokoknya..

Jangan sepelekan ajakan ngopi, karena bisa jadi, ajakan ngopi yang terdengar sepele itu merupakan langkah awal terciptanya sebuah mahakarya.

Hujan yang semula hanya rintik-rintik menjadi semakin deras sewaktu kami sampai di Watu Payung. Sebuah destinasi wisata yang berada di kawasan Gunung Kidul. Tepatnya Dusun Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.