Beberapa hari lalu, seorang teman blogger baru pulang dari Batam. Sebut saja namanya yuk Annie Nugraha. Sebenernya kunjungan beliau ke Batam gak ngaruh apa-apa buat aku. Sampe akhirnya beliau bahas tentang kuliner Batam di grup whatsapp Pondok Antologi Penulis Indonesia, WAG yang menjadi wadah lahirnya antologi terbaruku, Ngelencer yuk!!
Ruangan dosen merupakan salah satu tempat yang harus mendapatkan keamanan ekstra. Pasalnya ruangan dosen kerap kali menjadi tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan administrasi perkuliahan. Maka dari itu, penting sekali untuk memasang CCTV indoor di ruang dosen.
Yang paling nyenengin dari tinggal di Batam itu adalah bisa makan hidangan seafood sepuasnya. Maklum, Batam kan daerah kepulauan, jadi gampang banget buat dapetin hidangan seafood yang enak dan pastinya fresh.
Sewaktu sedang asyik menyusuri Jalan Braga, ada satu kedai kopi yang menarik perhatianku, Afit, dan mas Eko. Gedogan Coffee namanya. Tertulis di sana Specialty Turkish Coffee. Sekilas sih kedai kopi ini sama saja dengan kedai-kedai kopi lainnya. Yang membuat kami tertarik adalah hamparan pasir panas yang digunakan untuk merebus kopinya.
Liburan ke Jogja, rasanya kurang lengkap kalo gak menikmati gudeg. Kuliner berbahan dasar nangka muda ini emang khas Jogja banget. Meskipun selain gudeg, masih banyak kuliner Jogja lainnya, tapi kalo menurut aku, yang paling khas dan Jogja banget, ya cuma gudeg.
"Hujan-hujan gini enaknya makan apa ya?"
"Bakso?!"
"Hah?! Bakso lagi?! Tadi siang baru aja makan bakso. Masak sekarang bakso lagi.."
"Ya mumpung lagi di Malang kan?"
"Hehehe ya gak gitu juga kali."
"Trus apa donk? Ada ide? Atau ada yang lagi kamu pengenin?"
"Kita cari sambil jalan aja yuk!"