ASUS
Next Generation Gaming, Pesta Akhir Tahun yang Terlalu Cepat Datang
Saturday, December 22, 2018
Aroma yang menguar dari lobby Hotel Pullman Jakarta Central Park itu seketika mengobrak-abrik folder memori di otak saya. Aroma khas yang langsung mengingatkan saya pada satu nama, ASUS. Iya, event launching produk ASUS selalu berkesan buat saya. Itu makanya, semua tersimpan manis dalam otak saya, hingga hal-hal terkecil seperti aroma Hotel Pullman Jakarta Central Park yang kerap jadi tempat berlangsungnya acara-acara ASUS, sekaligus tempat kami menginap setiap mengikuti rangkaian kegiatannya.
Away is a place where it's not about the money you spend, it's about the moments you share - anonymous
Langit mendung menyambut sewaktu kami sampai di Kaliurang. Sungguh, ini sebuah sambutan yang manis. Gak tau kenapa, saya lebih suka disambut dengan cuaca seperti ini di Jogja. Apalagi kalo ditambah hujan rintik-rintik, yang mana setiap rintiknya membawa ribuan kenangan. #eaaa.. Kalo kata teman saya Priyo, Jogja itu terbuat dari mantan dan kenangan. Saya sependapat. Ya, meskipun saya gak punya mantan orang Jogja, tapi saya punya ribuan kenangan bareng mantan di Jogja. #eaaaalagi...
Lego merupakan mainan puzzle plastik berbentuk blok-blok yang dapat disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah motif yang bermacam-macam mulai dari rumah, bangunan, hewan, tumbuhan, kendaraan dan lain sebagainya. Secara umum Lego memang diciptakan dan dibuat untuk anak-anak. Namun seiring berjalannya waktu, popularitas Lego malah menjangkiti orang-orang dewasa. Mainan Lego yang awal merupakan mainan anak-anak berubah menjadi mainan orang dewasa yang cukup premium dengan harga yang sangat mahal.
Nama Pulau Penyengat mungkin masih terdengar asing di telinga. Wajar saja, karena Pulau Penyengat ini hanyalah sebuah pulau kecil seluas 2 km², dan merupakan satu dari sekian banyak pulau yang tersebar di wilayah Kepulauan Riau. Berjarak sekitar 6 km dari Tanjungpinang, ibukota provinsi Kepulauan Riau.
"Kalau untuk merah putih, katong di sini pasti siap bantu," ucap lelaki yang berdiri di samping pick-up hitam itu sambil tersenyum ramah. Begitu tau bahwa kami adalah relawan RuBI (Ruang Berbagi Ilmu) yang datang ke Tepa untuk berbagi sedikit ilmu yang kami miliki pada guru-guru di Pulau Babar ini, beliau dan teman-temannya langsung semangat untuk membantu dan menawarkan tumpangan. Mereka sigap mengangkut kardus-kardus dan ransel-ransel besar bawaan kami ke atas pick-up.